SuaraJawaTengah.id - Nasib miris dialami seorang wanita terkonfirmasi positif Covid-19 berinisial KI (60) asal Sragen. Betapa tidak, dia terlantar selama 1,5 jam di RSUD dr. Soehadi Prijonegoro usai ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) penuh.
Dilansir Solopos.com--jaringan Suara.com, kejadian itu bermula saat KI mengalami sakit demam selama sepekan dan dibawa ke sebuah klinik kesehatan di Sragen Wetan pada Rabu pagi.
Pasien lantas disarankan dirujuk ke RS lain karena pernapasannya terganggu.
“Akhirnya saya bawa ibu ke RS Mardi Lestari. Di sana sempat di-swab antigen. Hasilnya, ternyata ibu saya positif Covid-19. Ibu saya juga punya riwayat pernah mondok di RS karena penyakit kolestrol atau lemak jahat. Saat itu saya minta tolong ibu saya segera diberi bantuan oksigen dan infus. Tapi dari pihak RS menyatakan tidak memiliki ruangan khusus pasien Covid-19,” ujar BA, anak dari KI kepada Solopos.com, Rabu (16/6/2021).
Setelah itu, keluarga membawa KL ke IGD RSUD dr. Soehadi Prijonegoro Sragen untuk segera mendapatkan perawatan. Namun, ia mendapat jawaban dari petugas jaga bila kondisi IGD tengah penuh dan diharuskan menunggu sampai ada kepastian tersedianya ruang.
“Saya menunggu sekitar 1,5 jam lamanya. Kasihan ibu saya yang tidak segera tertangani. Ia menunggu terlalu lama di mobil. Dia butuh oksigen dan infus. Karena tidak ada kepastian, akhirnya ibu saya bawa pulang,” ujar BA.
Saat ini, KI dirawat sendiri di rumah oleh keluarganya. Beruntung, BA memiliki teman tenaga medis yang membantu menyediakan bantuan oksigen dan infus. Rencananya, setelah kondisinya stabil, KI akan dibawa ke RS di Kota Solo.
“Saya belum tahu apakah ibu saya bisa dirawat di RS di Solo jika tidak ada surat rujukan dari dokter di Sragen,” paparnya.
Sementara itu, Direktur RSUD dr. Soehadi Prijonegoro Sragen, dr. Didik Haryanto, mengaku belum bisa memastikan terkait kondisi bed occupancy ratio (BOR) pada Ruang ICU maupun ruang isolasi khusus pasien Covid-19. Namun, kata dia, RSUD Sragen selalu berusaha maksimal melayani semua pasien Covid-19.
Baca Juga: Covid-19 Varian Baru Menyerang Kudus, Ini Cerita Ganjar Memaksa Warga Diisolasi Terpusat
“Mungkin tadi di IGD masih penuh dan [pasien] masih menunggu hasil swab PCR [polymerase chain reaction]. Setelah PCR keluar, biasanya langsung dirawat. Sebaiknya, pasien dirawat di RS. Dengan adanya keluhan, bisa berbahaya [jika dirawat di rumah],” tegasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Pertamina Patra Niaga Gelar Khitan Massal di Cilacap, Wujud Syukur HUT ke-68 Pertamina
-
5 MPV Diesel Pilihan Rp150 Jutaan yang Worth It untuk Keluarga di Akhir 2025
-
BRI Perkuat Aksi Tanggap Bencana Alam, 70 Ribu Jiwa Terdampak Beroleh Bantuan
-
PSIS Semarang Gegerkan Bursa Transfer: Borong Tiga Pemain Naturalisasi Sekaligus
-
8 Wisata Terbaru dan Populer di Batang untuk Libur Sekolah Akhir 2025