SuaraJawaTengah.id - Pelayanan kesehatan terus menjadi sorotan. Sejumlah pengamat menyatakan, akses pelayanan kesehatan di Indonesia masih buruk, dan tidak siap menghadapi pandemi.
Padahal, akses pelayanan kesehatan menjadi salah satu indikator penentu tingkat kesehatan masyarakat di suatu daerah. Indikator ini bisa dikatakan krusial karena mudah tidaknya akses pelayanan kesehatan sangat menentukan kondisi masyarakat yang terserang penyakit dan pengendalian penularan jika penyakit itu adalah virus yang menular.
Dilansir dari Solopos.com, Berdasarkan laporan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018 yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan, pengumpulan data untuk melihat tingkat kualitas kesehatan pada masyarakat di masing-masing daerah. Hasilnya masih ada pelayanan kesehatan di Jateng yang masih buruk.
Riset tersebut mengolah sampel dari 300.000 rumah tangga (Ruta) yang diambil dari 30.000 Blok Sensus (BS) tiap provinsi provinsi dengan menggunakan kerangka sampel Survey Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) dari Badan Pusat Statistik (BPS).
Sampel ini juga sudah melalui proses verifikasi hingga wawancara langsung dengan masyarakat di setiap BS terkait respons mereka dengan ketersediaan fasilitas kesehatan serta akses pelayanannya.
Untuk menilai indikator akses ke Fasilitas Pelayanan Kesehatan dapat diukur dengan menggunakan pertanyaan ditingkat rumah tangga, dianalisis dengan menggunakan metode Principle Component Analysis (PCA) yang dibangun dengan 3 dimensi, yaitu jenis alat transportasi yang digunakan ke fasilitas kesehatan, waktu tempuh pulang pergi dari rumah ke fasilitas kesehatan dan biaya yang dikeluarkan untuk transportasi pulang pergi ke fasilitas kesehatan.
Pada laporan Riskesdas 2018 ini ada tiga jenis akses pelayanan kesehatan yang dihitung, yaitu akses ke fasilitas rumah sakit, akses ke fasilitas Puskesmas dan akses ke fasilitas klinik/praktik mandiri. Dari analisis PCA diperoleh gambaran, untuk fasilitas rumah sakit 3 dimensi memberikan penjelasan skoring indeks sebesar 51,99 dengan kekuatan korelasi 0,19 jingga 0,40.
Untuk akses fasilitas puskesmas 3 dimensi memberikan penjelasan terhadap skoring indeks sebesar 39,29 dengan kekuatan korelasi antara 0,02 hingga 0,14. Untuk akses ke klinik/praktik mandiri 3 dimensi memberikan penjelasan 39,94 dengan kekuatan korelasi antara 0,03 hingga 0,18.
Sedangkan penilaian akses kesehatan tersebut dibagi ke dalam 3 kategori, yaitu mudah, sulit dan sangat sulit. Untuk mengetahui skor masing-masing kategori di setiap daerah dapat dihitung menggunakan 3 rumus berikut:
Baca Juga: TelkomGroup Hadirkan eCard, Inovasi Digital dalam Layanan Kesehatan
Pengetahuan Kemudahan Menjangkau Rumah Sakit
Pengetahuan Ruta terhadap jenis transportasi dan waktu tempuh dan biaya transport ke Rumah Sakit dibagi dengan Jumlah Ruta yang mengetahui keberadaan Rumah Sakit.
Pengetahuan Kemudahan Menjangkau Puskesmas, Puskesmas Pembantu (Pustu), Puskesmas Kelilng (Pusling), Bidan Desa
Pengetahuan Ruta terhadap jenis transportasi dan waktu tempuh dan biaya transport ke puskesmas, pustu, pusling, bidan desa dibagi dengan Jumlah Ruta yang mengetahui keberadaan puskesmas, pustu, pusling, bidan.
Pengetahuan Kemudahan Menjangkau Klinik/Praktik Dokter
Pengetahuan Ruta terhadap jenis transportasi dan waktu tempuh dan biaya transport ke Klinik/Praktik Dokter dibagi dengan Jumlah Ruta yang mengetahui keberadaan Klinik/Praktik Dokter.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Rp80 Jutaan: Dari Si Paling Awet Sampai yang Paling Nyaman
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- Timur Kapadze Tolak Timnas Indonesia karena Komposisi Pemain
- 19 Kode Redeem FC Mobile 5 Desember 2025: Klaim Matthus 115 dan 1.000 Rank Up Gratis
Pilihan
-
Kekuatan Tersembunyi Mangrove: Bisakah Jadi Solusi Iklim Jangka Panjang?
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
Terkini
-
Gubernur Ahmad Luthfi Ajak Para Perantau Bangun Kampung Halaman
-
Geser Oleh-Oleh Jadul? Lapis Kukus Kekinian Ini Jadi Primadona Baru dari Semarang
-
10 Nasi Padang Paling Mantap di Semarang untuk Kulineran Akhir Pekan
-
BRI Peduli Salurkan 5.000 Paket Sembako bagi Masyarakat dalam Program BRI Menanam Grow & Green
-
SIG Dukung Batam Jadi Percontohan Pengembangan Fondasi Mobilitas & Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan