Ronald Seger Prabowo
Senin, 28 Juni 2021 | 17:17 WIB
M Haikal Adithya, ‎mahasiswa STIMIK Tegal saat menjalani ujian skripsi sembari isolasi mandiri karena positif Covid-19, Senin (28/6/2021). [Dok. Pribadi]

SuaraJawaTengah.id - Pandemi Covid-19 di Indonesia belum ada tanda-tanda akan berakhir. Jumlah kasus di hampir semua daerah kini justru tengah melonjak tajam. 

Munculnya varian baru membuat penyebaran virus kian cepat dan meningkatkan risiko kematian orang-orang yang terinfeksi tanpa mengenal usia.

Pandemi yang sudah berlangsung satu tahun lebih sebelumnya juga sudah mengubah banyak hal, termasuk kegiatan di dunia pendidikan.

Kegiatan pembelajaran maupun kegiatan lain di sekolah hingga‎ perguruan tinggi harus dilakukan secara online, tak terkecuali sidang atau ujian skripsi yang biasanya digelar dengan tatap muka.

Hal itu pun dirasakan oleh Muchammad Haikal Adithya, seorang mahasiswa Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK) YMI Tegal. Warga Kelurahan Mintaragen, Kecamatan Tegal Timur, Kota Tegal ini bahkan harus menjalani ujian skripsi dalam kondisi tengah terpapar Covid-19.

Meski demikian, virus corona yang menyerang tubuhnya tak lantas merontokkan tekad Haikal untuk lulus‎ dan meraih gelar sarjana.

Sembari isolasi mandiri di rumahnya di RT 2 RW 8 Kelurahan Mintaragen, mahasiswa tingkat akhir jurusan Sistem Informasi‎ itu berhasil melalui ujian sidang skripsi yang digelar secara online pada Senin (28/6/2021) dengan mulus. 

Di hadapan tiga penguji, Haikal bisa memaparkan dengan baik skripsi‎nya yang berjudul Sistem Informasi ‎Pemesanan Derek Mobil Berbasis Web‎ Pada CV. Arisandi Group Tegal.

"Alhamdulillah‎ sidang skripsinya berjalan lancar dan saya dinyatakan lulus," kata Haikal saat dihubungi Suara.com, Senin (28/6/2021).

Baca Juga: Kasus COVID-19 Bali Masih Tinggi, 212 Orang Terinfeksi Dalam Sehari

Zoom Meeting

Haikal menceritakan, dia mendapat informasi jadwal ujian skripsi dari kampus pada Jumat (25/6/2021). Sesuai jadwal yang ditentukan, ujian skripsi digelar 28 Juni 2021 menggunakan zoom meeting bersamaan dengan ujian PKL dua mahasiswa lainnya.

Malam hari sebelum menerima jadwal ujian skripsi, Haikal merasakan tidak enak badan, nyeri‎ sendi, demam, dan mata panas. Sempat membaik setelah minum sejumlah obat, keesokan harinya dia tiba-tiba mengalami anosmia atau kehilangan penciuman dan hidung mampet kendati tidak flu.

"Saya coba cium deterjen dan minyak kayu putih tidak bau. Selain itu, ‎coba minum madu juga tidak terasa," ‎ungkapnya.

Curiga dirinya terpapar Covid-19, Haikal kemudian berinisiatif melakukan tes swab pada Sabtu (26/6/2021). Hasilnya positif.

"Ya sudah akhirnya saya isolasi mandiri. Kebetulan, kampus juga sudah meniadakan tatap muka sejak ada pandemi, jadi ujian skripsinya juga digelar online‎," ujarnya.

Load More