SuaraJawaTengah.id - Oksigen medis saat ini banyak dicari masyarakat setelah kasus positif Covid-19 di Jateng melonjak. Namun, harganya di Jateng kini naik gila-gilaan dan stok oksigen di lapangan juga semakin langka.
Menanggapi hal itu, DPRD Jateng mendesak Pemerintah Provinsi turun ke lapangan untuk mengatasi kenaikan harga oksigen medis yang melonjak hingga dua kali lipat.
Ketua Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) DPRD Jateng Wahyudin Noor Aly mengatakan kenaikan harga oksigen medis hingga diluar nalar ini diantaranya terjadi di Kabupaten Brebes dan Kota/Kabupaten Tegal.
Dari pantauan di lapangan, lanjutnya, harga tabung oksigen medis beserta isi dan regulatornya melambung hingga diatas Rp2 juta. Padahal sebelumnya oksigen medis hanya seharga Rp1,1 juta.
“Seminggu yang lalu harga oksigen masih Rp 1,1 juta, saat ini temuan di Brebes dan Tegal harganya sudah tembus diatas Rp 2 juta,” ujar politisi PAN dari keterangan tertulis yang diterima SuaraJawaTengah.id Jumat (2/7/2021).
Bahkan, harga aksesoris oksigen seperti regulator juga ikut naik. “Ada keluarga pasien Covid-19 yang hanya punya tabungnya tapi regulator nggak dapat, beli regulatornya saja harganya di pasaran mencapai Rp 900 ribu. Padahal semula harga tabung saja Rp 800 ribu, artinya harga regulator seharusnya hanya berkisar Rp 300 ribu,” ungkapnya, Jumat (2/7/2021).
Dia mendesak Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, Dinas Kesehatan Jateng, hingga kepolisian turun ke lapangan untuk mengendalikan kenaikan harga tersebut.
Sebab, kondisi seperti ini merugikan masyarakat. Dia khawatir, melonjaknya permintaan oksigen medis ini dimanfaatkan sejumlah oknum untuk mencari keuntungan dengan menaikkan harga setinggi-tingginya.
“Bicara tentang hukum ekonomi, ini sangat memberatkan masyarakat. Ini menyangkut nyawa. Produsen, distributor hendaknya jangan mengambil keuntungan yang tidak wajar, harus ada rasa empati ke masyarakat yang sedang menderita. Saya berharap Gubernur, Kepala Dinas Kesehatan, polisi untuk bersama-sama menindak jika ada oknum yang bermain. Pemerintah punya kewajiban menjaga kestabilan harga,” tegasnya.
Baca Juga: PPKM Darurat Jawa-Bali, Syamsuar Ingatkan Ini ke Pejabat dan Warga Riau
Menurut Goyud, disaat kasus Covid-19 terus naik, oksigen medis sangat dibutuhkan, terutama bagi penderita Covid-19 yang mengalami keluhan sesak nafas.
Terlebih saat ini rumah sakit di Jateng sudah kewalahan menampung pasien Covid-19. Maka, banyak penderita Covid-19 melakukan isolasi mandiri di rumah. Dia tak ingin nantinya hanya masyarakat yang mampu saja yang bisa membeli oksigen medis karena harganya sangat mahal.
“Pemerintah harus menjamin kesehatan masyarakat. Terlebih jika pasien Covid-19 gejala ringan dirawat di rumah, itu berarti mereka berobat dengan biaya sendiri tanpa bantuan pemerintah. Maka pemerintah seharusnya menjaga agar mereka bisa mendapatkan barang yang dibutuhkan dengan harga yang wajar,” katanya.
Dia menambahkan, sidak di lapangan hendaknya tak hanya untuk tabung oksigen, tapi juga memantau stok dan harga obat-obatan.
"Jangan sampai obat-obatan tertentu hilang di pasaran, nanti begitu muncul harganya sudah naik berkali-kali lipat," ujarnya.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
6 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Wanita: Lincah, Irit, dan Punya Bagasi Cukup
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
Terkini
-
BRI Perkuat Aksi Tanggap Bencana Alam, 70 Ribu Jiwa Terdampak Beroleh Bantuan
-
PSIS Semarang Gegerkan Bursa Transfer: Borong Tiga Pemain Naturalisasi Sekaligus
-
8 Wisata Terbaru dan Populer di Batang untuk Libur Sekolah Akhir 2025
-
5 Rental Mobil di Wonosobo untuk Wisata ke Dieng Saat Libur Akhir Tahun 2025
-
Stefan Keeltjes Enggan Gegabah Soal Agenda Uji Coba Kendal Tornado FC