SuaraJawaTengah.id - Belasan titik jalan di Kota Tegal ditutup dan dijaga ketat selama Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat. Warga yang akan masuk ke Kota Bahari harus menunjukkan sejumlah persyaratan, di antaranya surat keterangan sudah divaksin.
Penutupan jalan tersebut terutama dilakukan di sejumlah titik perbatasan Kota Tegal dan Kabupaten Tegal, di antaranya di di Jalan Sultan Agung, Kelurahan Kejambon, Kecamatan Tegal Timur dan Jalan Teuku Umar, Grogol, Kelurahan Debong Tengah, Kecamatan Tegal Selatan.
Kedua ruas jalan utama tersebut mulai Selasa (6/7/2021) malam ditutup total menggunakan water barrier. Sejumlah polisi dan anggota TNI juga disiagakan di lokasi untuk melakukan penjagaan.
Kapolres Tegal Kota AKPB Rita Wulandari Wibowo mengatakan, terdapat 13 titik jalan yang ditutup untuk penyekatan. Penyekatan terutama dilakukan di tiga titik ruas jalan yang menjadi akses masuk ke Kota Tegal dari Kabupaten Tegal.
"Tiga titik itu di Langon, Grogol Tegal Selatan, dan Kejambon. Itu titik krusial karena berbatasan dengan Kabupaten Tegal. Kita lakukan penyekatan karena mobilitas masyarakat masih tinggi," kata Rita, Selasa (6/7/2021) malam.
Menurut Rita, setelah ditutup, ketiga ruas jalan tersebut setiap hari dijaga oleh petugas gabungan dari TNI-Polri dan Pemkot Tegal. "Ada tim yang berjaga 24 jam," tandasnya.
Rita mengatakan, warga yang akan melintas di ketiga ruas jalan tersebut harus menunjukkan surat keterangan dari tempat kerja, surat keterangan sudah divaksin, dan surat keterangan hasil rapid test antigen.
"Ini sifatnya untuk melakukan pembatasan mobilitas masyarakat sehingga ada persyaratan khusus, yaitu surat keterangan kerja, hasil vaksin, hasil rapid test agar bisa kita kasih akses masuk," tuturnya.
Rita menyebut, penyekatan akan berlangsung selama penerapan PPKM Darurat agar kebijakan itu bisa efektif mengurangi mobilitas masyarakat sehingga penyebaran Covid-19 bisa ditekan. "Penyekatan ini dilakukan sampai tanggal 20 Juli 2021," ujarnya.
Baca Juga: Di Masa PPKM Darurat, Antrean Penumpang KRL Masih Saja Terjadi
Rita menambahkan, sejumlah titik ruas jalan lain yang ditutup yakni Jalan Mayjen Sutoyo (Pos Maya), Jalan Dr Sutomo, Jalan Dr Wahidin Sudiro Husodo (Terminal Tegal), dan Jalan Yos Sudarso.
"Kemudian Jalan Pemuda, Jalan Panggung Timur, Jalan Tempa, Jalan Serayu, Jalan Merpati Selatan, dan Simpang 4 Langon," ujarnya.
Seperti diketahui, pemerintah menerapkan PPKM Darurat di Pulau Jawa dan Bali pada 3 - 20 Juli 2021 untuk memperketat pembatasan aktivitas masyarakat menyusul terus melonjaknya jumlah kasus Covid-19.
Sejumlah ketentuan dalam kebijakan itu antara lain work from home (WFH) 100 persen bagi sektor non-esensial, kegiatan pembelajaran dilakukan secara daring, penutupan pusat perdagangan, mal, tempat wisata, dan tempat ibadah, serta pembatasan jam operasional pasar, minimarket, dan tempat makan.
Kontributor : F Firdaus
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
Terkini
-
130 Tahun BRI, Konsisten Tumbuh Bersama Rakyat dan Perkuat Ekonomi Inklusif
-
10 Tempat Wisata di Brebes yang Cocok untuk Liburan Sekolah Akhir Tahun 2025
-
Borobudur Mawayang: Sujiwo Tejo dan Sindhunata Hidupkan Kisah Ambigu Sang Rahvana
-
5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
-
BRI Peduli Guyur Rp800 Juta, Wajah 4 Desa di Pemalang Kini Makin Ciamik