SuaraJawaTengah.id - Pandemi Covid-19 yang sudah berlangsung selama satu tahun lebih menghantam banyak sektor usaha, termasuk usaha rumah makan.
Hal itu juga dialami oleh seorang pemilik Raja Ampat Resto Kota Pekalongan, Mochammad Syadhali (31). Selama wabah corona melanda, omzet rumah makan sea food yang terletak di Jalan Binagriya Raya 1 Kelurahan Medono, Kecamatan Pekalongan Barat ini anjlok hingga 80 persen.
Namun di tengah kondisi sulit yang sedang dialami usahanya itu, Syadhali justru mengerahkan sumber daya yang dimilikinya untuk membantu sesama.
Setiap hari, rumah makan Syadhali membagikan gratis ratusan porsi makanan untuk warga Kota Pekalongan yang sedang menjalani isolasi mandiri karena positif Covid-19.
Baca Juga: Agar Pasien Isolasi Mandiri Tetap Aman, Ini Hal yang Mesti Diperhatikan
Aksi kepedulian Syadhali itu sudah berlangsung sejak 10 Juli 2021. Bermula dari adanya salah satu anggota keluarganya yang terpapar Covid-19.
Keluarga lain kemudian bergantian mengirimkan makanan dan kebutuhan lain selama anggota keluarga tersebut isolasi mandiri (isoman).
"Karena kita mampu kita bisa. Kemudian kita mikir, kalau yang isoman warga yang kurang mampu itu bagaimana nasibnya. Kita saja panik, beli ini beli itu, harus makan ini makan itu, kan tidak murah. Dari situ tercetus ide, kenapa kita tidak bagi-bagi makanan untuk yang isoman," ujar Syadhali Rabu (14/7/2021).
Sejak dijalankan, setiap hari sekitar 150 - 200 porsi makanan yang dibuat di rumah makan Syadhali dibagikan untuk warga yang sedang menjalani isolasi mandiri. Pembagian makanan itu dilakukan dua kali, yakni siang dan malam.
"Kalau yang lokasinya jauh kita pakai Go Send, atau Grab Ekspres. Kalau tidak ada biaya untuk Go Send, atau Grab Ekspres, boleh diambil oleh keluarganya atau aparat setempat. Terus kalau yang tinggalnya di daerah sekitar sini kita antar. Tapi kalau anter prosesnya agak lama karena keterbatasan karyawan," ungkapnya.
Baca Juga: Curhatan Relawan Pemakaman di Salatiga, APD Beli Sendiri hingga Harus Tidur di Kuburan
Setelah berjalan beberapa hari, tak disangka pembagian makanan yang dilakukan Syadhali viral di media sosial dan pesan berantai di WhatsApp. Hal ini membuat Syadhali dihubungi banyak orang, termasuk kelurahan dan kepolisian.
"Banyak yang telpon, tanya ini benar tidak. Dari pihak kelurahan, kepolisian juga menghubungi. Saya juga sempat agak takut. Takutnya nanti malah ciptain kerumunan karena orang pada datang. Alhamdulilah tidak, karena memang kita nargetinnya orang isoman dengan hasil antigen atau PCR," ujarnya.
Selain meringankan beban warga yang isolasi mandiri, apa yang dilakukan Syadhali juga memantik sejumlah pihak untuk menawarkan donasi kepadanya. Namun tawaran bantuan itu ditolak Syadhali lantaran khawatir kewalahan mengingat jumlah karyawan rumah makannya terbatas.
Dia menyarankan mereka untuk membuat kegiatan serupa di tempat usahanya masing-masing. Saran itu kemudian memunculkan sejumlah gerakan solidaritas untuk membantu warga yang isolasi mandiri di Kota Batik.
"Awalnya pada mau nyumbang, tapi saya bingung tidak ada tenaganya, jadi lebih baik mereka buka posko sendiri, berpartisipasi dengan cara masing-masing. Ada yang bantu oksigen, obat. Jadi tidak melulu kuliner. Kalau saya basic-nya kuliner, ya bantuan yang saya bagikan makanan," ujarnya.
Syadhali berharap kepedulian di tengah pandemi, terutama di masa PPKM Darurat semakin banyak bermunculan dari berbagai kalangan.
"Makin banyak yang seperti ini makin bagus. Jadi insya Allah di Kota Pekalongan pemerintah tidak repot terkait warga yang isoman. Pemerintah fokus menangani yang positif Covid-19 gejala berat dan sedang," ucapnya.
Syadhali juga berharap pemerintah dalam membuat aturan di masa pandemi disertai dengan solusi yang bijaksana karena aturan yang dibuat berdampak pada banyak masyarakat. "Semoga pandemi Covid-19 ini segera berlalu," tuturnya.
Kontributor : F Firdaus
Berita Terkait
-
Cerdas dalam Berkendara Lewat Buku Jangan Panik! Edisi 4
-
Rumah Makan Padang Melisa, Kelezatan Tiada Tara di Kota Jambi
-
Menyantap Lezatnya Masakan Padang di Rumah Makan Ganto Sori Kuala Tungkal
-
Sebut WHO Rancang Pandemi Baru, Epidemiolog UI Tepis Ucapan Dharma Pongrekun: Itu Omong Kosong
-
Kisruh Rumah Makan Padang Pakai Lisensi, Penjual: Jangan Sampai Usaha Kecil Jadi Susah
Tag
Terpopuler
- Profil dan Agama Medina Dina, Akan Pindah Agama Demi Nikahi Gading Marteen?
- Ngaku SMA di Singapura, Cuitan Lawas Chilli Pari Sebut Gibran Cuma SMA di Solo: Itulah Fufufafa..
- Baim Wong Terluka Hatinya, Olla Ramlan Maju Senggol Paula Verhoeven: Ego Laki Jangan Disentil Terus
- Rumah Baru Sarwendah Tersambar Petir
- Beda Kekayaan AKP Dadang Iskandar vs AKP Ryanto Ulil di Kasus Polisi Tembak Polisi
Pilihan
-
Pemetaan TPS Rawan di Kaltim: 516 Lokasi Terkendala Internet
-
Siapa SS? Anggota DPR RI yang Dilaporkan Tim Hukum Isran-Hadi Terkait Politik Uang di Kaltim
-
Proyek IKN Dorong Investasi Kaltim Capai Rp 55,82 Triliun Hingga Triwulan III
-
Tim Hukum Isran-Hadi Ungkap Bukti Dugaan Politik Uang oleh Anggota DPR RI Berinisial SS
-
5 Rekomendasi HP Murah Mirip iPhone Terbaru November 2024, Harga Cuma Rp 1 Jutaan
Terkini
-
Dukung Pilkada, Saloka Theme Park Berikan Promo Khusus untuk Para Pemilih
-
Top Skor El Salvador Resmi Gabung PSIS Semarang, Siap Gacor di Putaran Kedua!
-
Kronologi Penembakan GRO: Dari Tawuran hingga Insiden Fatal di Ngaliyan
-
Kasus Pelajar Tertembak di Semarang, Ketua IPW: Berawal Tawuran Dua Geng Motor
-
Tragedi Simongan: Siswa SMK Tewas Terkena Peluru Nyasar Saat Polisi Lerai Tawuran?