SuaraJawaTengah.id - Polres Magelang mengantisipasi lonjakan jumlah kendaraan akibat penutupan 27 exit tol di Jawa Tengah, Jumat (16/7/2021). Mereka memperketat pengawasan di pos penyekatan di perbatasan kota.
Kapolres Magelang, AKBP Ronald Ardiyanto Purba mengatakan, jumlah kendaraan di jalan lintas provinsi diperkirakan bertambah akibat penutupan tol.
Kabupaten Magelang yang berada di jalur lalu lintas Yogyakarta dan Semarang diprediksi bakal banyak dilintasi kendaraan.
“Kami yang tidak punya tol memang harus lebih ekstra. Karena dugaan mobilitas di non tol pasti akan lebih tinggi,” kata AKBP Ronald A Purba, disela operasi penyekatan di Tugu Ireng, perbatasan Magelang-Yogyakarta, Jumat (16/7/2021).
Menurut Kapolres, hingga saat ini belum terlihat penambahan jumlah kendaraan yang melintasi perbatasan. Sebanyak 60 personel ditugaskan menjaga perbatasan setiap hari.
Mekanisme penyekatan diatur lebih efisien dengan mempersempit ruang dan menambah waktu penyekatan. Saat ini kendaraan dengan pelat nomer AA (eks Karesidenan Kedu) juga ikut diberhentikan.
“Plat AA yang masuk tetap kita cek tujuannya apa datang ke Magelang. Ini sebagai wahana edukasi kepada masyarakat agar jangan keluar dulu sampai tanggal 20 Juli,” kata dia.
Personel yang bertugas dibagi dalam 3 sift untuk menghindari kelelahan. “Personel per hari itu 60 orang. Per hari kita bagi 3 sift. Jadi anggota nanti nggak capek,” tambah AKBP Ronald.
Selain personel polisi, operasi penyekatan kendaraan di perbatasan juga melibatkan TNI serta dinas yang memiliki personel pasukan.
Baca Juga: Jelang Libur Idul Adha, Polri Dirikan 1.038 Pos Penyekatan di Jawa hingga Lampung
“Dinas yang punya personel pasukan itu kita ajak sama-sama. Ada Pemadam Kebakaran, Dinas Perhubungan. Jadi supaya jangan ada capek sendiri,” ungkapnya.
Berdasarkan hasil rapat evaluasi Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, pelaksanaan PPKM Darurat mengurangi mobilitas masyarakat sebanyak 17 persen.
Kemenko Marves menargetkan berkurangnya mobilitas masyarakat melalui Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat mencapai 50 persen.
Diharapkan menurunnya tingkat mobilitas masyarakat itu dapat mengurangi penularan Covid-19.
“Jadi upaya-upaya itu termasuk penyekatan di kawasan Borobudur, pemadaman lampu di daerah tertentu, ini kita terus evaluasi,” tandas AKBP Ronald A Purba.
Kontributor : Angga Haksoro Ardi
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- Jordi Cruyff Sudah Tinggalkan Indonesia, Tinggal Tandatangan Kontrak dengan Ajax
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
Pilihan
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
Terkini
-
SIG Dukung Batam Jadi Percontohan Pengembangan Fondasi Mobilitas & Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan
-
Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah Kirim 29 AMT untuk Pemulihan Suplai di Sumatera
-
4 Link Saldo DANA Kaget Jumat Berkah: Raih Kesempatan Rp129 Ribu!
-
Skandal PSSI Jateng Memanas: Johar Lin Eng Diduga Jadi 'Sutradara' Safari Politik Khairul Anwar
-
8 Tempat Camping di Magelang untuk Wisata Akhir Pekan Syahdu Anti Bising Kota