Scroll untuk membaca artikel
Budi Arista Romadhoni
Rabu, 21 Juli 2021 | 15:19 WIB
Petugas gabungan Satgas penanganan Covid-19 saat berjaga-jaga penyekatan ruas jalan di Jalan Slamet Riyadi Gendangan, Solo, Jateng, Minggu (11/7/2021). [ANTARA/Bambang Dwi Marwoto]

SuaraJawaTengah.id - Sejumlah jalan di Jawa Tengah ditutup total saat PPKM Darurat. Hal itu bertujuan untuk menekan mobilitas masyarakat. 

Namun demikian, banyak yang salah kaprah, jalan yang ditutup di Jawa Tengah malah digunakan untuk berolahraga. Padahal kebijakan PPKM Darurat tengah dilakukan. 

Polda Jateng menemukan banyak ruas jalan yang ditutup selama PPKM Darurat disalahgunakan oleh masyarakat untuk berolahraga, sehingga menimbulkan kerumunan.

Kabid Humas Polda Jateng Kombes Pol. Iqbal Alqudusy meminta masyarakat untuk tidak memanfaatkan ruas jalan yang ditutup sebagai sarana untuk berolahraga.

Baca Juga: Kasus Covid-19 Surabaya Mulai Turun Setelah PPKM Darurat

"Tujuan penutupan ruas jalan ini untuk membatasi mobilitas masyarakat, bukan justru digunakan untuk berolahraga yang justru berpotensi menimbulkan kerumunan," kata Iqbal dilansir dari ANTARA di Semarang, Rabu (21/7/2021). 

Salah satu pelanggaran, menurut dia, terjadi di wilayah Kota Solo.

Ia menjelaskan banyak masyarakat yang justru memanfaatkan penutupan Jalan Slamet Riyadi, Kota Solo untuk berolahraga.

Padahal, lanjut dia, pemerintah daerah setempat sudah meniadakan hari tanpa kendaraan bermotor selama pandemi ini.

"Upaya untuk menghalau sudah dilakukan kepolisian, termasuk daerah lainnya," katanya lagi.

Baca Juga: Lola Amaria Beri Bantuan Makanan ke Warga yang Isoman karena Covid-19

Pemerintah telah memutuskan untuk memperpanjang PPKM hingga 25 Juli 2021.

Hal tersebut dilakukan untuk menekan angka kasus COVID-19 yang masih relatif tinggi.

Load More