Budi Arista Romadhoni
Kamis, 22 Juli 2021 | 14:27 WIB
Sejumlah petugas melakukan penjagaan di Lapas Kelas II-A Karanganyar, Pulau Nusakambangan, Cilacap, Jateng, Kamis (22/8/2019). ANTARA FOTO/Idhad Zakaria/pras.

Dikarenakan wabah malaria ini, kemudian pembangunan benteng diputuskan untuk dikerjakan dengan tenaga narapidana. Untuk itu, dibangunlah penjara dari bambu di sekitar Benteng Karang Bolong dengan kapasitas hingga 300 narapidana.

Pelabuhan penyebarangan Pulau Nusakambangan, Cilacap Jawa Tengah. [Antara]

Pada tahun 1908, Nusakambangan resmi ditetapkan sebagai Poelaoe Boei atau Pulau Bui oleh Pemerintah Hindia Belanda. Setelah penetapan itu, kemudian dibangunlah Penjara Permisan di sebelah selatan Pulau Nusakambangan.

Penjara dengan daya tampung hingga 700 orang. Tidak hanya sebagai tahanan di penjara, tenaga napi itu juga dimanfaatkan untuk pembukaan ladang karet di pulau ini.

Kemudian pada 1912, dibangunlah dua penjara sekaligus yaitu Penjara Karang Anyar dan Penjara Nirbaya yang masing-masing mampu menampung hingga 750 tahanan.

Selanjutnya pada 1924, dibangunlah Penjara Batu. Pada 1927, dibangun Penjara Besi dan dilanjutkan dengan pembangunan Penjara Gliger dan Penjara Karang Tengah pada 1928.

Kemudian, penjara yang terakhir dibangun oleh Pemerintah Hindia Belanda adalah Penjara Limus Buntu pada 1935.

Kini, Penjara Nusakambangan tidak hanya menjadi tempat mendekamnya para tahanan melainkan jadi tempat eksekusi mati narapidana kelas kakap.

Pelaku Bom Bali, Amrozi serta Mukhlas dieksekusi di sana. Begitu pula dengan gembong narkoba Kelompok Bali Nine yang berasal dari Australia, Andrew Chan dan Myuran Sukumaran juga dieksekusi di sana.

Penjara dengan tingkat keamanan yang tinggi ini menjadikan Penjara Nusakambangan menjadi “rumah” para tahanan dengan tingkat kejahatan yang tinggi pula.

Baca Juga: 295 Napi di Nusakambangan Positif Covid-19

Itulah sejarah dari Pulau Nusakambangan yang sering dikenal sebagai Pulau Penjara. Pulau dengan penjara berkeamanan tinggi di dalamnya menjadikan pulau ini memiliki kesan menyeramkan di benak masyarakat.

Load More