SuaraJawaTengah.id - Kuburan warga Bulusan, Kecamatan Karangdowo, Klaten, dibongkar kembali. Kuburan tersebut dibongkar karena permintaan keluarga.
Usut-punya usut Kuburan milik almarhumah WN warga Klaten itu dibongkar karena tali pocong jenazahnya belum dilepas.
Pembongkaran kuburan di Klaten itu sempat menghebohkan warga sekitar itu terjadi pada Minggu (18/7/2021) sore.
Belakangan diketahui, pembongkaran makam itu merupakan permintaan anggota keluarga dari mendiang WN, 54, warga Klaten yang sering diprimpeni alias didatangi almarhumah lewat mimpi saat tidur di waktu sebelumnya.
Baca Juga: Orang-orang Ini Berjuang Keras Isi Tabung Oksigen untuk Teman dan Istri
Dilansir dari Solopos.com, WN merupakan wanita penjual makanan di Bogor, Jabar. Meski meninggal dunia di Bogor, almarhumah dimakamkan di Desa Bulusan, kecamatan Karangdowo. Mendiang WN merupakan istri dari GY yang merupakan warga asli Bulusan.
Pemakaman jenazah WN melibatkan sukarelawan Kecamatan Karangdowo. Meski tak terpapar virus corona, jenazah yang dikirim oleh rumah sakit (RS) di Bogor langsung dikebumikan di tempat permakaman umum (TPU) di Bulusan, kecamatan setempat.
Saat pemakaman, tim sukarelawan tak membuka peti jenazah WN yang sudah dikirim dari RS tersebut.
Selang tujuh hari dari pemakaman tersebut, yakni Minggu (18/7/2021) sore, tiba-tiba makam jenazah WN dibongkar. Gara-garanya, tali pocong jenazah WN belum dilepas.
Kisah misteri tali pocong jenazah yang belum dilepas itu kali pertama diketahui beberapa anggota keluarga mendiang WN. Di antaranya GY yang menjadi suami mendiang WN dan saudara WN lainnya.
Baca Juga: Keren! Kades di Klaten Ini Selalu Nyumbang Peti Mati ke Warganya
Diprimpeni
GY dan salah seorang saudara kandungnya merasa sering diprimpeni saat tidur. Dalam mimpinya, GY dan salah seorang saudara kandungnya merasa sering didatangi arwah WN. Dari kejadian yang berulang tersebut, GY menyimpulkan bahwa tali pocong mendiang WN belum dilepas.
GY segera pulang ke Bulusan guna memberitahukan ke Kepala Desa (Kades) Bulusan, Heri Purwoko. Di hadapan Heri Purwoko, GY minta tolong agar kuburan mendiang WN dibongkar untuk melepas tali pocongnya.
Permintaan tersebut sebenarnya sempat dicegah Heri Purwoko, namun GY tetap membulatkan tekadnya agar membongkar kuburan mendiang WN.
Berbekal dari permintaan GY tersebut, akhirnya Heri Purwoko berkoordinasi dengan tim sukarelawan Karangdowo. Pembongkaran kuburan berlangsung, Minggu (18/7/2021) sore.
“Eksekutornya, ya sukarelawan Karangdowo. Setelah dicek, ternyata tali pocongnya memang belum dilepas. Begitu sudah dilepas, jenazah dikuburkan di makam itu lagi. Pembongkaran dilakukan sukarelawan dengan memalai alat pelindung diri (APD) lengkap,” kata Kades Bulusan, Kecamatan Karangdowo, Heri Purwoko, kepada Solopos.com, Kamis (22/7/2021).
Heri Purwoko mengatakan kejadian pembongkaran makam tersebut menjadi kejadian kali kedua dalam lima tahun terakhir. Pembongkaran makam pernah dilakukan warganya karena salah meletakkan posisi jenazah.
“Kurang lebih lima tahun lalu juga pernah dilakukan pembongkaran makam. Waktu itu, kepala jenazah di selatan. Setelah dikubur, ada yang ingat [tim kuburnya]. Sehingga dibongkar lagi untuk mernahke posisi jenazah,” katanya.
Kapolsek Karangdowo, AKP Aleg Ipanudin, mewakili Kapolres Klaten, AKBP Edy Suranta Sitepu, mengaku turut memantau pembongkaran kuburan guna melepas tali pocong jenazah warga Desa Bulusan itu. Pembongkaran tersebut dilakukan atas permintaan dari anggota keluarga mendiang WN.
“Anggota keluarga yang meninggal dunia memang sering dipripeni. Infonya mendiang WN sering nangis dan minta dilepas. Sehingga anggota keluarganya minta tolong ke perangkat desa agar melepas tali pocongnya,” katanya.
Berita Terkait
-
Tragedi Migran: Libya Temukan 2 Kuburan Massal, IOM Kecam Keras
-
Mengenang 20 Tahun Tsunami Aceh: Duka tak Berujung Para Penyintas
-
Unik! Pohon Natal 7 Meter Dihiasi Ratusan Sandal Jepit di Klaten
-
Juru Kunci Ribuan Jiwa: Kisah Penjaga Makam Massal Korban Tsunami Aceh
-
Kekejaman Assad Dibandingkan Nazi, 100.000 Jenazah Ditemukan di Kuburan Massal Suriah
Terpopuler
- PIK Tutup Jalan Akses Warga Sejak 2015, Menteri Nusron: Tanya Maruarar Sirait
- Honda PCX Jadi Korban Curanmor, Sistem Keyless Dipertanyakan
- Lolly Banjir Air Mata Penuh Haru saat Bertemu Adik-adiknya Lagi: Setiap Tahun Saya Tidak Pernah Tahu...
- Ketajaman Jairo Beerens: Bisa Geser Posisi Romeny, Struick hingga Jens Raven
- Tangis Indro Warkop Pecah Dengar Ucapan Anak Bungsu Dono Soal HKI: Ayah Kirim Uang Sekolah Walau Sudah Tiada!
Pilihan
-
Akhiri Piala Asia U-20 2025: Prestasi Timnas Indonesia U-20 Anjlok Dibanding Era STY
-
Bak Bumi dan Langit! Indra Sjafri Redup, Dua Orang Indonesia Ini Bersinar di Piala Asia U-20 2025
-
Megawati Hangestri Cetak 12 Poin, AI Peppers Tekuk Red Sparks 3-0
-
Pekerjaan Terakhir Brian Yuliarto, Mendikti Saintek Baru dengan Kekayaan Rp18 M
-
Sanken Tutup Pabrik di RI Juni 2025
Terkini
-
Tenang! Pasokan LPG 3 Kg di Pantura Jawa Tengah Stabil, Warga Tak Perlu Khawatir Jelang Lebaran
-
Dari Hobi Coklat Jadi Omzet Jutaan: Simak Kisah Inspiratif Cokelat Ndalem
-
Hujan Ringan Diprakirakan Guyur Semarang, Warga Diminta Waspada Cuaca Ekstrem
-
Daftar Kekayaan Ahmad Luthfi, Gubernur Jawa Tengah Terpilih Periode 2025-2030
-
Jelang Pelantikan Gubernur, Ahmad Luthfi: Tidur Cukup dan Pikiran Bahagia