SuaraJawaTengah.id - Tak hanya kelapa muda yang laris diburu selama pandemi. Namun kelapa muda bergambar wayang Arjuna dan Sumbrodo juga diburu ibu hamil yang ada di Kota Semarang.
Penjual kelapa bergambar wayang Pasar Petorengan, Teguh mengatakan, kelapa muda bergambar dua tokoh wayang tersebut kebanyakan digunakan untuk mitoni atau memperingati 7 bulan kehamilan.
"kelapa muda yang bergambar Arjuna dan Sumbodro itu biasanya digunakan untuk mitoni anak pertama dari pasangan suami istri," jelasnya saat ditemui di lokasi, Rabu (28/7/2021).
Menurutnya, tradisi mitoni dengan kelapa muda bergambar wayang tersebut sudah berjalan sejak lama. Dia sendiri, mengaku sudah menjual sejak puluhan tahun yang lalu, khususnya di Pasar Peterongan.
"Sudah sekitar 20 tahun saya jualan di Pasar Peterongan," ujarnya.
Untuk satu pasang kelapa muda bergambar dua tokoh wayang tersebut dibandrol Rp 30 ribu untuk ukuran sedang, sementara untuk ukuran yang lebih besar dibandrol Rp 40 ribu per pasangnya.
"Adapun jenis kelapa yang dipakai adalah kelapa gading," katanya.
Biasanya dia menggambar wayang menggunakan sepidol. Namun ada juga jenis lain dengan harga yang lebih mahal, yaitu menggambar wayang menggunakan paku.
"Untuk membuat kelapa bergambar wayang itu tak bisa sembarangan," ucapnya.
Baca Juga: PPKM Level 4 di Kota Semarang: Penyekatan Jalan Dibuka, Makan di Warung Diperbolehkan
Dia memilih kelapa muda agar mudah dibelah ketika mitoni. Dalam hal ini, diwajibkan yang membelah kelapa muda itu merupakan suami dari istri yang sedang hamil.
"Memang dicari yang muda karena harus dibelah sama bendo harus pisah. Kalau pakai yang tua kasian suaminya. Sekali bacok harus terbelah menjadi dua," katanya.
Dia mengatakan, sampai saat ini masih banyak warga Kota Semarang yang mencari kelapa muda bergambar dua tokoh wayang tersebut. Dalam satu hari bisanya bisa laku sekitar 20 pasang.
"Lakunya biasanya itu mulai hari Kamis dan Sabtu," paparnya.
Penjual yang lain, Joko menambahkan, jika dibandingkan dengan hari Senin hingga Rabu biasanya penjualya tak terlalu ramai. Hal itu disebabkan karena orang Jawa biasanya mengambil hari Sabtu malam untuk mitoni.
"Meski demikian, dia mengaku tak ada bulan-bulan tertentu yang membuat kelapa itu ramai," ujarnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
-
Statistik Suram Elkan Baggott Sepanjang 2025, Cuma Main 360 Menit
Terkini
-
8 Wisata Terbaru dan Populer di Batang untuk Libur Sekolah Akhir 2025
-
5 Rental Mobil di Wonosobo untuk Wisata ke Dieng Saat Libur Akhir Tahun 2025
-
Stefan Keeltjes Enggan Gegabah Soal Agenda Uji Coba Kendal Tornado FC
-
7 Poin Kajian Surat Yasin tentang Ilmu, Adab, dan Cara Beragama menurut Gus Baha
-
7 City Car Bekas Rp50 Jutaan yang Cocok untuk Keluarga Baru di 2025