SuaraJawaTengah.id - Lewat mural, seniman jalanan Gindring Waste mengritik politikus yang dinilai lamban menangani Covid-19. Menyepelekan Covid pada masa awal pandemi, hingga bantuan sosial yang malah dikorupsi.
Di tembok bangunan bekas kampus UGM cabang Magelang yang terbengkalai, Gindring mencurahkan isi hati. Meminjam logika karakter tengkorak “Susilo”, pemuda 25 tahun ini menilai para politikus kurang tas-tes menangani pandemi.
“Iya (mural) ini merespon Covid. Kejadian-kejadian janggal kan di Covid ini. Mungkin kejadian janggal itu karena kurang tas-tes. Jadinya masyarakat banyak yang ragu,” kata Gindring saat ditemui di lokasi mural ‘brainwash’ Sabtu (31/7/2021).
Dalam mural, tergambar otak “Susilo” diangkat oleh tangan berjas hitam tanpa wajah. Disebelah gambar, Gindring menulis pesan: “We wash our hand and politicians wash our brain”.
Cuci otak yang dimaksud Gindring bukan merujuk pada kesimpulan bahwa Covid tidak ada dan hanya teori konspirasi para politikus. Tapi lebih kepada mempertanyakan kesungguhan politikus menangani pandemi.
“Kita disuruh cuci tangan, sambil politikus mencuci otak rakyat. Sejak awal kalau dibandingkan negara lain kan mereka tegas. Lockdown ya langsung sebulan setelah itu selesai. Kemarin dana bansos dikorupsi dan tidak jelas juga hukumannya,” kata Gindring.
Di sisi lain saat kasus penularan Covid melonjak, politikus menyalahkan masyarakat yang dinilai abai menjaga protokol kesehatan. Padahal rakyat terpaksa keluar rumah untuk mencari makan.
“Kalau ada masalah, rakyat yang disalahkan. Rakyatnya (dituduh) mbeling. Mana ada orang yang (tahan) terlalu lama pandemi. Masyarakat sudah jenuh. Banyak orang pusing. Nggak dapat pendapatan, nggak dapat makan. Makna politikus cuci otak itu ya karena mereka bikin masyarakat pusing,” kata Gindring.
Karya mural Gindring berjudul “Brainwash’ adalah bagian dari project seni Broken Pitch. Mengambil tema “The Myth of Pingit” proyek seni ini mendokumentasikan ekspresi seniman merespon situasi pandemi.
Baca Juga: Punya Kerabat sedang Jalani Isoman? 5 Ide untuk Meringankan Bebannya
Pingit atau berpingit menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia bermakna orang yang dikurung dalam rumah. Dikungkung untuk tujuan tertentu yang bisanya dilakukan terhadap para gadis sebelum menikah pada jaman dulu.
Melalui perform para seniman dari berbagai latar, Broken Pitch berupaya menggali daya kreatif masyarakat menanggapi situasi terkini.
Respon itu dapat berupa daya hidup masyarakat dalam menghadapi pandemi Covid berkepanjangan yang mendorong gerakan etik sekaligus estetik.
Selain Gindring, seniman yang terlibat dalam gerakan ini antara lain: Afrizal Malna, Aleinpang, Monica Hapsari, RawRaw, Laeticia Viorentine, Syagini Ratna Wulan, dan Wanggi Hoed.
“Karena aku street artis, jadi bikin video gambar saja. Video proses membuat mural ini yang kemudian diunggah ke akun IG Broken Pitch. Aku (perform) lebih ke pesan, messege-nya kuat di situ,” kata Gindring.
Terbiasa melukis di jalanan, Gindring hanya butuh waktu 15-20 menit untuk menyelesaikan mural “Brainwash”. Idenya muncul begitu saja, setelah dia memahami brief yang diajukan Broken Pitch.
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Banjir Bandang Sapu Wisata Guci Tegal di Tengah Liburan, Pancuran 13 Tertutup Lumpur dan Batu
-
Libur Nataru Lebih Tenang, Pertamina Siagakan Motorist, hingga Serambi MyPertamina
-
Pemprov Jateng Pulangkan 100 Warga Terdampak Banjir Sumatera
-
Danantara dan BP BUMN Hadirkan 1.000 Relawan, Tegaskan Peran BUMN Hadir di Wilayah Terdampak
-
Turunkan Bantuan ke Sumatera, BRI Juga akan Perbaiki dan Renovasi Sekolah