"Saya melihat angkot itu cuma muter dengan penumpang satu atau dua orang. Saya mencoba kemarin kalau misalnya ini sebagai alternatif kendaraan siaga. Kita beri pemahaman kepada masyarakat. Karena saat ini dana desa itu difokuskan untuk penanganan Covid-19," terangnya.
Menurutnya, pengadaan kendaraan mobil sebagai kendaraan operasional pasien Covid-19 nominalnya tidak sedikit. Oleh sebab itu, ide memanfaatkan angkot yang sudah tidak beroperasi ini tercetus.
"Ketika ada masyarakat yang notebene seorang supir angkot, mereka penghasilannya menurun. Makanya kalau misalkan dia dijadikan sebuah media sarana penunjang para penderita Covid-19, ini bisa menjadi tambahan penghasilan buat mereka. Karena jika sudah resmi dirapatkan nanti pemdes jatuhnya akan sewa, tapi supirnya sebagai relawan," lanjutnya.
Pihaknya juga memikirkan keselamatan supir. Oleh sebabnya, pemdes menyediakan APD agar kesehatan supir terjamin. Jadi tidak hanya sekadar mencari relawan saja. Karena kegiatan kemanusiaan ini beresiko tinggi.
Baca Juga: Ritual Memohon Pandemi Covid-19 Segera Berakhir di Bali
"Selama ini masyarakat sangat terbantu dengan adanya pak Tarko ini. Karena ia juga mengantar warga yang akan vaksin. Misal besok ada agenda vaksin di Puskesmas atau dimana, kita fasilitasi masyarakat yang tidak ada kendaraan untuk menaiki angkutan ini. Toh, angkutannya juga sehat. Jadi sambutannya positif," tandasnya.
Hingga saat ini ada 29 warga yang menjalani isolasi mandiri karena terkonfirmasi positif Covid-19. Sementara jumlah warga yang meninggal dunia sejak awal ada dua pasien dengan penyakit penyerta. Hal inilah yang kemudian mencuri perhatian Gubernur Jawa Tengah, untuk berkunjung langsung ke desa setempat melihat penanganan Covid-19.
Kontributor : Anang Firmansyah
Berita Terkait
-
Ambulans Kena Tilang Elektronik, Polda Metro Jaya: Evaluasi!
-
Ambulans Bawa Pasien Terobos Lampu Merah Dapat Surat Cinta, Polda Metro: Ada Mekanisme Sanggahan
-
Misteri Kematian Jurnalis di Hotel: Sopir Ambulans Ungkap Fakta Mengejutkan!
-
Penyalahgunaan Ambulans Saat Mudik Lebaran, Aturan Dilanggar Jadi 'Taksi VIP'
-
Nyalakan Sirine Darurat, Sopir Ambulans Bukan Bawa Pasien Tapi Warga yang Ingin Wisata ke Sukabumi
Terpopuler
- Jerman Grup Neraka, Indonesia Gabung Kolombia, Ini Hasil Drawing Piala Dunia U-17 2025 Versi....
- Kiper Belanda Soroti Ragnar Oratmangoen Cs Pilih Timnas Indonesia: Lucu Sekali Mereka
- Innalillahi Selamat Tinggal Selamanya Djadjang Nurdjaman Sampaikan Kabar Duka dari Persib
- Jabat Tangan Erick Thohir dengan Bos Baru Shin Tae-yong, Ada Apa?
- 8 HP Samsung Siap Kantongi One UI 7 Berbasis Android 15, Langsung Update Bulan Ini!
Pilihan
-
Tim Piala Dunia U-17 2025: Usia Pemain Zambia Diragukan Warganet: Ini Mah U-37
-
Meski Berada di Balik Jeruji, Agus Difabel Nikahi Gadis Dengan Prosesi Perkawinan Keris
-
7 Rekomendasi HP Murah RAM 12 GB terbaik April 2025, Performa Handal
-
Massa Dikabarkan Geruduk Rumah Jokowi Soal Ijazah Palsu, Hercules: Itu Asli, Jangan Cari Masalah!
-
Koster Minta Dinas Pertanian Bali Belajar ke Israel : Jangan Gitu-Gitu Aja, Nggak Akan Maju
Terkini
-
Mengungkap Kerajaan Gaib di Pantai Glagah Wangi Demak
-
Bisa Bikin Merinding! Misteri Penampakan Kepala Menggelinding di Jalan Grojogan Blora
-
BRI Pattimura Tawarkan Layanan BRIguna kepada Pegawai BAPAS Semarang
-
Pemprov Jateng Siapkan Strategi Komprehensif Lindungi Pekerja Migran
-
Harapan Baru Pasien Kanker Darah, RSUP Kariadi Hadirkan Layanan Cangkok Sumsum Tulang