
SuaraJawaTengah.id - Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah Jawa Tengah sampai Agustus 2021 menyebutkan 24 desa di 15 kecamatan (tujuh kabupaten) mengalami kekeringan.
Desa yang mengalami kekeringan, meliputi Desa Bojong di Kecamatan Kawunganten, Cilacap; dan Desa Krendowahono di Kecamatan Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar.
Desa Losari di Tlogomulyo, Temanggung; Sumberejo di Mertoyudan Magelang; Tirtomulyo di Plantungan, Kendal; Desa Clering di Sumberejo, Jepara; dan Desa Kedung Jambal, di Tawangsari, Sukoharjo.
Kepala Bidang Penanganan Darurat BPBD Jawa Tengah Dikki Ruli Perkasa menjelaskan secara umum kasus kekeringan di Jawa Tengah tahun ini menurun dibandingkan tahun sebelumnya. Kondisi itu disebabkan faktor kemarau basah yang melanda sejumlah wilayah di Jawa Tengah. Kemarau basah itu menyebabkan sejumlah daerah masih diguyur hujan dengan intensitas cukup tinggi, kendati musim kemarau.
“Kalau dibanding tahun lalu, jumlah daerah yang terdampak kekeringan turun drastis. Tahun lalu ada sekitar 380 desa di 117 kecamatan yang tersebar di 21 kabupaten yang mengalami kekeringan. Tahun ini sekitar 24 desa di 15 kecamatan di 7 kabupaten. Ini disebabkan adanya kemarau basah,” kata Dikki kepada Solopos.com, Selasa (24/8/2021).
Dropping Jalan Terus
Kendati demikian, Dikki mengatakan BPBD Jawa Tengah tetap melakukan dropping air bersih untuk pemenuhan kebutuhan bagi warga desa yang terdampak kekeringan.
Hingga Agustus ini, atau puncak musim kemarau sudah ada sekitar 68 tangki bermuatan 334.000 liter air yang didistribusikan ke daerah yang kekeringan. Dropping air sebanyak itu sanggup memenuhi kebutuhan 13.244 warga di 24 desa yang kekeringan.
“Tahun lalu, saat puncak musim kemarau kita mendistribusikan sekitar 4.636 tangki air bersih di 380 desa. Tahun ini jumlahnya berkurang drastis. Semoga semakin sedikit warga yang terdampak kekeringan di Jateng,” kata Dikki.
Baca Juga: PPKM Diperpanjang, Sejumlah Daerah di Jateng Turun Level, Ganjar : Jangan Euforia Dulu!
Berita Terkait
-
Studi: Krisis Air Global Meningkat, Cadangan Air Tanah Dunia Terus Menyusut
-
Termasuk Polisi, Belasan Orang Terluka Akibat Bentrokan di Tabligh Akbar Habib Rizieq
-
Kejagung Tetapkan 8 Tersangka Baru Kasus Korupsi Sritex
-
Jokowi Heran dengan 'Power' Prabowo: Dari Mana Energi Keliling Dunia?
-
Cuaca Tak Bisa Diprediksi: Kemarau Basah, Petani Terjepit
Terpopuler
- Tanpa Naturalisasi! Pemain Rp 2,1 Miliar Ini Siap Gantikan Posisi Ole Romeny di Ronde 4
- Akal Bulus Dibongkar KPK, Ridwan Kamil Catut Nama Pegawai Demi Samarkan Kepemilikan Kendaraan
- Lagi Jadi Omongan, Berapa Penghasilan Edi Sound Si Penemu Sound Horeg?
- Bocor! Timnas Indonesia Naturalisasi 3 Pemain Keturunan, Ada dari Luar Eropa
- Thijs Dallinga Keturunan Apa? Striker Bologna Mau Dinaturalisasi Timnas Indonesia untuk Ronde 4
Pilihan
-
PHK 'Makin Gila', Kemiskinan Mengancam RI Akibat Ekonomi Melambat!
-
4 Rekomendasi HP Murah Infinix dengan NFC, Fitur Lengkap Tak Bikin Dompet Jebol
-
Siap Taklukan Super League, Ini Daftar Lengkap Pemain Bhayangkara Presisi Lampung FC
-
Demi Juara, Pemain Timnas Indonesia U-23 Diminta Pakai Cara 'Keras' Lawan Vietnam
-
Harga Emas Antam Makin Merosot, Hari Ini Jadi Rp 1.906.000 per Gram
Terkini
-
BRI Ungaran Dorong Agen BRILink Aktif Dukung Layanan BPJS Ketenagakerjaan untuk Pekerja Informal
-
Viral Dugaan Pungli Iuran Beli NMAX untuk Sekda Pensiun di Kabupaten Semarang!
-
Viral! Tiga Anak di Sragen Terancam Hukuman Penjara Usai Coret Bendera Merah Putih
-
7 Ide Desain Teras Joglo Kekinian, Cocok untuk Rumah Besar Hingga Minimalis
-
Goodbye Jazz Atas Awan! Dieng Culture Festival 2025 Pilih Kembali ke Akar Budaya