Scroll untuk membaca artikel
Budi Arista Romadhoni
Rabu, 25 Agustus 2021 | 11:51 WIB
Suasana pembelajaran di SMP 4 Ungaran setelah kebijakan PTM, terlihat seorang siswi mengenakan baju seragam SD Merah Putih. [Istimewa]

SuaraJawaTengah.id - Lama tak masuk sekolah, salah satu siswa SMP Negeri 4 Ungaran masih menggunakan seragam SD ketika melakukan pembelajaran tatap muka (PTM) sejak beberapa hari yang lalu. Mereka yang memakai seragam adalah siswa baru.

Kepala Sekolah SMP 4 Ungaran, Tri Widodo mengatakan, ada beberapa siswa yang mengunakan berseragam SD ketika melakukan PTM. Meski demikian, dia telah melakukan pelonggaran soal seragam dan tak mempermasalahkan hal tersebut.

"Kita memang ada kelonggaran, ada beberapa siswa yang masih berseragam SD, " jelasnya, Rabu (25/8/2021).

Dalam kondisi pandemi, dia lebih mengutamakan pendidikan timbang harus mempermasalahkan soal seragam. Selain itu, dia juga akan berfokus pada pendidikan karakter karena mengingat sebagian besar waktu mereka mereka habiskan di rumah.

Baca Juga: Jaksa Gadungan Dibekuk di Semarang, Korban Dijanjikan Proyek Bank BJB Rp 40 Miliar

"Lebih penting pendidikan dan pembentukan karakter siswa setelah sekian lama mereka belajar dari rumah," ujarnya.

Di SMP Negeri 4 Ungaran, PTM dilaksanakan dengan protokol kesehatan ketat. Siswa diharuskan berbaris dengan jarak satu meter sebelum masuk ke sekolah. Mereka melakukan cuci tangan dan cek suhu tubuh. 

"Jika suhu tubuh dalam keadaan baik, maka siswa diperbolehkan masuk ke kelas. Namun jika dalam kondisi kurang sehat, disarankan langsung ke fasilitas kesehatan," katanya.

Dijelaskan, siswa yang mengikuti pembelajaran tatap muka diharuskan membawa surat persetujuan dari orangtua, membawa bekal, serta memakai masker selama di sekolah. Selain itu, siswa wajib diantar untuk menghindari penularan Covid-19.

"Sebenarnya juga ada ketentuan siswa wajib diantar, namun karena siswa berasal dari lingkungan sekitar mereka berangkat sendiri," paparnya. 

Baca Juga: PSIS Semarang Rilis Jersey Baru, Sekaligus Perpanjang Kerjasama dengan Apparel Riors

Di SMPN 4 Ungaran, lanjutnya, pembelajaran dilakukan secara bergantian sesuai kelas.Untuk kelas VII dilaksanakan hari Senin dan Selasa, kelas VIII hari Rabu dan Kamis, serta kelas IX pada Jumat dan Sabtu. 

"Selain itu pembelajaran juga kita lakukan secara bergantian," imbuhnya.

Beberapa waktu yang lalu, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo melakukan sidak di SMAN 1 Ungaran. Sidak dilakukan untuk mengecek pelaksanaan uji coba pembelajaran tatap muka (PTM) di sekolah tersebut.

Ilustrasi sekolah di tengah pandemi. (Pixabay/Alexandra Kochi)

Kedatangan Ganjar yang mendadak membuat sejumlah guru terkejut. Sebab awalnya, Ganjar dijadwalkan sidak ke SMAN 4 Semarang, SMKN 7 Kota Semarang, MTs Negeri 1 Kota Semarang, dan MAN 1 Kota Semarang. Namun Ganjar membatalkan rencana itu karena tahu informasi sidak telah bocor dan sekolah-sekolah itu sudah mempersiapkan.

Saat sidak ke SMAN 1 Ungaran, Ganjar cukup puas dengan pelaksanaan uji coba pembelajaran tatap muka. Sebab ia melihat, sarana prasarana protokol kesehatan telah dipenuhi dengan baik dan SOP juga berjalan baik.

Jumlah siswa yang mengikuti PTM juga dibatasi. Per kelas maksimal 15 siswa dengan jarak kursi siswa lebih dari satu meter. Selain itu, semua memakai masker dengan baik.

Tempat cuci tangan juga sudah terpasang di pintu masuk hingga di depan-depan kelas. Satpam juga berjaga dengan alat pengukur suhu di tangan. Selain itu, di lantai sekolah terdapat garis-garis anak panah yang mengatur flow siswa saat masuk atau keluar kelas.

“Sejauh ini saya lihat prosesnya bagus. Namun tadi di Semarang, karena teman-teman tahu saya mau datang, jadi pasti sudah siap-siap. Maka saya lihat tadi ada sambutannya. Maka ini saya ke Ungaran, soalnya kalau sidak kan nggak boleh ada orang tahu, kalau tahu nggak sidak namanya,” katanya.

Kontributor : Dafi Yusuf

Load More