SuaraJawaTengah.id - Lama tak masuk sekolah, salah satu siswa SMP Negeri 4 Ungaran masih menggunakan seragam SD ketika melakukan pembelajaran tatap muka (PTM) sejak beberapa hari yang lalu. Mereka yang memakai seragam adalah siswa baru.
Kepala Sekolah SMP 4 Ungaran, Tri Widodo mengatakan, ada beberapa siswa yang mengunakan berseragam SD ketika melakukan PTM. Meski demikian, dia telah melakukan pelonggaran soal seragam dan tak mempermasalahkan hal tersebut.
"Kita memang ada kelonggaran, ada beberapa siswa yang masih berseragam SD, " jelasnya, Rabu (25/8/2021).
Dalam kondisi pandemi, dia lebih mengutamakan pendidikan timbang harus mempermasalahkan soal seragam. Selain itu, dia juga akan berfokus pada pendidikan karakter karena mengingat sebagian besar waktu mereka mereka habiskan di rumah.
"Lebih penting pendidikan dan pembentukan karakter siswa setelah sekian lama mereka belajar dari rumah," ujarnya.
Di SMP Negeri 4 Ungaran, PTM dilaksanakan dengan protokol kesehatan ketat. Siswa diharuskan berbaris dengan jarak satu meter sebelum masuk ke sekolah. Mereka melakukan cuci tangan dan cek suhu tubuh.
"Jika suhu tubuh dalam keadaan baik, maka siswa diperbolehkan masuk ke kelas. Namun jika dalam kondisi kurang sehat, disarankan langsung ke fasilitas kesehatan," katanya.
Dijelaskan, siswa yang mengikuti pembelajaran tatap muka diharuskan membawa surat persetujuan dari orangtua, membawa bekal, serta memakai masker selama di sekolah. Selain itu, siswa wajib diantar untuk menghindari penularan Covid-19.
"Sebenarnya juga ada ketentuan siswa wajib diantar, namun karena siswa berasal dari lingkungan sekitar mereka berangkat sendiri," paparnya.
Baca Juga: Jaksa Gadungan Dibekuk di Semarang, Korban Dijanjikan Proyek Bank BJB Rp 40 Miliar
Di SMPN 4 Ungaran, lanjutnya, pembelajaran dilakukan secara bergantian sesuai kelas.Untuk kelas VII dilaksanakan hari Senin dan Selasa, kelas VIII hari Rabu dan Kamis, serta kelas IX pada Jumat dan Sabtu.
"Selain itu pembelajaran juga kita lakukan secara bergantian," imbuhnya.
Beberapa waktu yang lalu, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo melakukan sidak di SMAN 1 Ungaran. Sidak dilakukan untuk mengecek pelaksanaan uji coba pembelajaran tatap muka (PTM) di sekolah tersebut.
Kedatangan Ganjar yang mendadak membuat sejumlah guru terkejut. Sebab awalnya, Ganjar dijadwalkan sidak ke SMAN 4 Semarang, SMKN 7 Kota Semarang, MTs Negeri 1 Kota Semarang, dan MAN 1 Kota Semarang. Namun Ganjar membatalkan rencana itu karena tahu informasi sidak telah bocor dan sekolah-sekolah itu sudah mempersiapkan.
Saat sidak ke SMAN 1 Ungaran, Ganjar cukup puas dengan pelaksanaan uji coba pembelajaran tatap muka. Sebab ia melihat, sarana prasarana protokol kesehatan telah dipenuhi dengan baik dan SOP juga berjalan baik.
Jumlah siswa yang mengikuti PTM juga dibatasi. Per kelas maksimal 15 siswa dengan jarak kursi siswa lebih dari satu meter. Selain itu, semua memakai masker dengan baik.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Danantara dan BP BUMN Hadirkan 1.000 Relawan, Tegaskan Peran BUMN Hadir di Wilayah Terdampak
-
Turunkan Bantuan ke Sumatera, BRI Juga akan Perbaiki dan Renovasi Sekolah
-
Pertamina Patra Niaga Gelar Khitan Massal di Cilacap, Wujud Syukur HUT ke-68 Pertamina
-
5 MPV Diesel Pilihan Rp150 Jutaan yang Worth It untuk Keluarga di Akhir 2025
-
BRI Perkuat Aksi Tanggap Bencana Alam, 70 Ribu Jiwa Terdampak Beroleh Bantuan