SuaraJawaTengah.id - Vaksinasi menjadi program dunia untuk melawan Pandemi Covid-19. Namun demikian, banyak negara yang belum mempu memberikan vaksin kepada seluruh warganya, termasuk Indonesia.
Namun demikian, muncul wacana pemberian dosis vaksin ketiga. Hal itu karena ada ketakutan terhadap varian Delta mendasari upaya beberapa negara untuk memberikan pendorong kekebalan (booster) pada orang-orang yang sudah diimunisasi penuh terhadap Covid-19.
Lalu bagaimana nasib orang-orang yang belum mendapatkan vaksin pertama, maupun kedua?
Berdasarkan data dari berbagai sumber penduduk di Indonesia masih sangat sedikit yang menerima vaksinasi. Hal itu karena tingkat ketersediaan masih terbatas, sementara antusias masyarakat untuk menerima vaksin sangat tinggi.
Berdasarkan data grafis di situs Our World pada 21 Agustus 2021, Indonesia berada di urutan keempat negara dengan penduduk terbanyak yang sudah divaksin yaitu 56.99 juta orang yaitu 31,21 juta sudah dua dosis dan 25.78 juta baru satu dosis atau 11 persen dua dosis, 9,4 persen satu dosis.
Kemudian yang menjadi pertanyaan, efektifkah vaksin dosis ketiga diberikan?
Menyadur dari BBC, dengan keterbatasan bukti ilmiah yang mendukung kebutuhan dan efektivitas "dosis booster" - ini menjadi topik perdebatan, di saat banyak negara di dunia tidak memiliki cukup vaksin.
"Kita berencana memberikan rompi penyelamat ekstra kepada orang-orang yang sudah mengenakan rompi penyelamat, sementara orang-orang lain kita biarkan tenggelam," kata epidemiolog WHO Mike Ryan, yang mengumpamakan Covid-19 dengan kapal tenggelam.
Badan kesehatan dunia itu membuat argumen moral dan meminta negara-negara untuk menunda dosis ketiga sampai lebih banyak populasi dunia dilindungi oleh vaksin.
Baca Juga: Jumlah Pasien Covid-19 Sempat Naik 10 Kali Lipat, RS Diminta Cepat Beradaptasi
Tetapi adakah argumen ilmiahnya? Apakah bukti ilmiah yang ada mendukung atau menentang dosis booster Sudahkah waktunya untuk mendistribusikan dosis booster - ataukah sebaiknya kita menunggu?
Negara mana saja yang sudah menawarkan dosis ketiga?
Tak mengindahkan permintaan WHO, beberapa negara sudah mulai menyediakan dosis booster bagi beberapa kelompok.
AS menawarkan dosis booster bagi siapapun terlepas usia atau kondisi kesehatannya, delapan bulan setelah dosis kedua vaksin Moderna atau Pfizer.
Di Dubai, dosis ketiga juga tersedia untuk umum enam bulan setelah dosis kedua, dan bagi orang-orang dalam kelompok berisiko tinggi tiga bulan.
Dosis ketiga diberikan di Israel untuk warga berusia 40 tahun ke atas yang menerima dosis kedua setidaknya lima bulan sebelumnya.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
6 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Wanita: Lincah, Irit, dan Punya Bagasi Cukup
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
Terkini
-
BRI Perkuat Aksi Tanggap Bencana Alam, 70 Ribu Jiwa Terdampak Beroleh Bantuan
-
PSIS Semarang Gegerkan Bursa Transfer: Borong Tiga Pemain Naturalisasi Sekaligus
-
8 Wisata Terbaru dan Populer di Batang untuk Libur Sekolah Akhir 2025
-
5 Rental Mobil di Wonosobo untuk Wisata ke Dieng Saat Libur Akhir Tahun 2025
-
Stefan Keeltjes Enggan Gegabah Soal Agenda Uji Coba Kendal Tornado FC