SuaraJawaTengah.id - Masalah tes keprawanan menjadi hal yang sensitif. Apalagi, hal itu menjadi syarat untuk seseorang bisa bekerja.
Tes keperawanan calon prajurit Korps Wanita Angkatan Darat (Kowad) dihapus. TNI Angkatan Darat juga meniadakan tes tersebut bagi istri prajurit.
Kepala Pusat Kesehatan TNI AD (Kapuskes TNI AD), Mayjen TNI dr. Budiman, mengatakan aturan tersebut tertuang dalam dokumen Petunjuk Teknis (Juknis) Pemeriksaan Kesehatan Badan TNI AD Nomor B/1372/VI/2021.
Menyadur dari Solopos.com, Praktisi kesehatan dr. Putri Widi Saraswati menyebut tes keperawanan tidak berbasis ilmiah. Pasalnya, mengukur keutuhan selaput dara adalah sesuatu yang tidak jelas.
Ia menjelaskan, hymen atau selaput dara pada wanita sangat variatif baik dari segi bentuk, elastisitas, hingga ketebalannya. Sehingga keutuhan selaput dara tidak bisa dijadikan sebagai rujukan seorang wanita perawan atau tidak.
“Variasi ini yang akan membuat ketika saat inspeksi atau melihat pernah ada robekan atau tidak sulit untuk melakukan itu,” ujarnya dalam konferensi virtual Change.org, Rabu, (1/9/2021).
Menurut Widi yang kini tengah menempuh studi Master of Public Health/International Course in Health Development (MPH/ICHD) di KIT Royal tropical Institute Belanda, fungsi hymen pada wanita sampai saat ini juga belum diketahui.
“Tes keperawanan bukanlah sesuatu yang ilmiah karena mengukur sesuatu yang tidak jelas, sangat variatif, dan kemungkinan melakukan kesalahan, kesimpulannya tidak benar,” tegasnya.
Berikut ini mitos seputar keperawanan wanita seperti dikutip dari hellosehat.com, Rabu (1/9/2021):
Baca Juga: TNI AD Hapus Tes Keperawanan, Komnas Perempuan Minta Ada Aturan Tertulis
1. Selaput dara
Banyak orang percaya bahwa keperawanan bisa dilihat dari apakah selaput dara seseorang masih utuh. Inilah mengapa orang-orang yakin tes untuk menguji keperawanan mungkin dan perlu dilakukan. Padahal, selaput dara tidak bisa dijadikan tolak ukur keperawanan.
Selaput dara adalah lapisan tipis dan lentur yang melindungi bukaan vagina dari dalam. Lapisan ini bentuknya bermacam-macam.
Kebanyakan selaput dara berlubang di bagian tengah. Hal ini memungkinkan keluarnya darah ketika menstruasi. Namun, ada juga wanita yang selaput daranya hanya memiliki lubang yang sangat kecil sehingga rentan sobek.
Selaput dara ini bisa sobek kapan saja, misalnya ketika berolahraga, naik sepeda, berdansa, jatuh, berhubungan seks, dan banyak kemungkinan lainnya. Berhubungan seks bukanlah satu-satunya alasan selaput dara seorang wanita sobek.
Wanita yang sudah berhubungan seks mungkin saja selaput daranya masih utuh. Ini karena beberapa wanita memiliki selaput dara yang sangat kuat atau lubangnya cukup besar sehingga penis bisa masuk tanpa merobek lapisan tersebut. Tampon juga bisa masuk ke dalam vagina tanpa merusak selaput dara.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 4 Rekomendasi Cushion dengan Hasil Akhir Dewy, Diperkaya Skincare Infused
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Daftar Promo Alfamart Akhir Tahun 2025, Banyak yang Beli 2 Gratis 1
Pilihan
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
Terkini
-
BRI Diapresiasi atas Peran Strategis dalam Pemberdayaan Ekonomi Kerakyatan
-
Dari Reruntuhan Menuju Harapan, Kementerian PU Bangun Kembali Ponpes Darul Mukhlisin Pascabanjir
-
10 Wisata Jepara Terpopuler yang Wajib Kamu Kunjungi Saat Libur Akhir Tahun 2025
-
BRI Blora Berbagi Kebahagiaan di HUT ke-130: Santunan untuk Anak-anak SLB Negeri Japon
-
Perbandingan Suzuki Karimun Kotak vs Hyundai Atoz Mana Lebih Cocok untuk Harian