Scroll untuk membaca artikel
Budi Arista Romadhoni
Rabu, 08 September 2021 | 17:55 WIB
Lokasi kejadian pembunuhan anak kandung terhadap ibunya yang tidak digaris polisi di Kelurahan Mertasinga, Kecamatan Cilacap Utara, Kabupaten Cilacap, Rabu (8/9/2021). [Suara.com/Anang Firmansyah]

SuaraJawaTengah.id - Indra (20), warga RT 04/06 Kelurahan Mertasinga, Kecamatan Cilacap Utara, Kabupaten Cilacap tengah santai di dalam rumahnya pada pukul 10.00 WIB.

Namun tiba-tiba dari dalam kontrakan yang berada tepat di sebelah barat rumahnya terjadi cek-cok. Padahal hari-hari sebelumnya, tidak ada perselisihan dalam satu keluarga di Cilacap tersebut.

Indra bahkan sempat menyaksikan Wasitoh pulang membawa belanjaan pada pukul 10.00 WIB kurang sebelum peristiwa pembunuhan di Cilacap ini terjadi.

"Jadi sekitar jam 10.00 WIB, ibu ini pulang habis berbelanja. Biasanya memang berdagang bubur kacang hijau pakai gerobak. Tapi yang jualan anaknya. Ibunya kalau ga salah jualan soto keliling," katanya kepada Suara.com, Rabu (8/9/2021).

Baca Juga: Sadis! Cinta Ditolak, Pemuda Sidoarjo Bunuh Kakak Beradik, Jasad Dibuang ke Sumur

Begitu sampai di kontrakannya, tak lama berselang terdengar teriakan minta tolong dari Warsitoh. Ia yang penasaran hanya berani melongok dari jendela rumahnya.

"Tolong, tolong, tolong. Tiga kali ada teriakan seperti itu. Saya hanya berani melihat dari jendela. Karena saya lihat anaknya ini bawa golok," jelasnya.

Setelah adanya teriakan tersebut, Warsitoh langsung tersungkur di depan kamar kontrakannya. Warga yang ingin menolong pun tidak berani mendekat karena pelaku yang merupakan anak kandungnya sendiri masih menenteng golok.

"Akhirnya polisi sama TNI datang buat menangkap pelaku karena laporan warga. Setelah itu saya baru berani lihat. Ada luka di bagian belakang kepala korban. Terus salah satu jarinya putus. Banyak darah juga yang keluar," terangnya.

Ia tidak begitu mengetahui keseharian keluarga korban dan pelaku. Karena menurutnya, mereka baru saja menempati kontrakan tersebut dua bulan ini.

Baca Juga: Motif Asmara, Ini Tampang Jagal Sadis Kakak Adik di Sidoarjo

"Mereka baru pindahan dua bulan ini, jadi tidak begitu paham saya. Karena memang mereka tertutup. Tidak pernah membaur dengan warga. Tapi sih saya selama ini tidak pernah mendengar ada ribut-ribut. Jadi saya ga begitu tahu penyebabnya," lanjutnya.

Sementara itu, Ketua RT setempat, Kusairi (54) saat didatangi tidak mau berkomentar banyak. Ia tidak melihat langsung saat kejadian berlangsung.

"Saya tidak mau banyak komentar mbokan salah, soalnya saya tidak melihat langsung. Tapi yang jelas mereka memang baru pindah dua bulan ini. Ada satu orang ibu, dan ketiga anaknya," katanya.

Sedangkan bapaknya, berdasarkan informasi yang ia ketahui merantau ke Kalimantan. Yang izin ke rumahnya waktu itu adalah Warsitoh.

"Saya tidak tahu kepribadiannya, karena mereka tertutup. Tapi bapaknya ini memang merantau. Kalau tidak salah ke Kalimantan. Sudah itu saja yang saya tahu. Kejadiannya saya tidak tahu," tandasnya.

Diberitakan sebelumnya, peristiwa sadis dan mengerikan menimpa Wasitoh (43), warga Tegal yang mengontrak di RT 04/06, Kelurahan Mertasinga, Cilacap Utara, Kabupaten Cilacap, Rabu (8/9/2021). Tanpa alasan yang jelas, Rendi Saputra (23) membacok ibu kandungnya berulang kali yang sedang masak di kontrakannya hingga meninggal dunia.

Kejadian tersebut sempat membuat geger warga sekitar karena sebelumnya tidak ada tanda-tanda keributan dari satu keluarga tersebut. Potongan video saat penangkapan pelaku tersebar di media sosial. Banyak warga yang mendatangi lokasi usai kejadian pembunuhan.

Berdasarkan data yang dihimpun, kejadian ini terjadi sekitar pukul 10.00 WIB. Menuru penuturan warga yang menyaksikan, sebelum adanya kejadian ini, korban terdengar sedang menyanyi sambil memasak di dalam kontrakannya.

Kontributor : Anang Firmansyah

Load More