Scroll untuk membaca artikel
Siswanto
Jum'at, 10 September 2021 | 16:53 WIB
Ilustrasi penganiayaan. [ANTARA]

SuaraJawaTengah.id - Seorang murid kelas VII Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Camplong, Kecamatan Camplong, Kabupaten Sampang, Jawa Timur, pulang ke rumah dengan kondisi bengkak dan menangis. Diduga telah terjadi penganiayaan yang dilakukan guru, sejumlah wali murid mendatangi sekolah tersebut.

Dalam laporan Beritajatim disebutkan, dugaan pemukulan terjadi di tengah kegiatan belajar mengajar pada Kamis (9/9/2021). Kabarnya ada 10 murid yang menjadi korban.

Umar Faruq, wali murid yang putrinya bengkak-bengkak, berkata:  “Mungkin saja oknum guru tersebut temperamen karena bukan anak saya saja yang dipukul, tapi ada sekitar 10 siswa.”

Faruq bercerita, semula putrinya tidak mau cerita kenapa bagian tubuhnya bengkak dan pulang dengan menangis. Faruq menduga putrinya takut kalau mengaku.

Baca Juga: Aniaya Junior Sampai Tewas, Lima Taruna PIP Semarang Resmi Jadi Tersangka

Tetapi akhirnya putri dari Faruq mengaku, "Jika sudah dipukul oleh gurunya.”

Kepala Sekolah SMP Negeri I Camplong Shilabuddin Tiham mengaku belum mengetahui adanya dugaan kasus pemukulan yang dilakukan guru terhadap sejumlah murid sekolah. 

“Baru sekarang kita tahu setelah kedatangan para wali murid yang menceritakan adanya dugaan kekerasan terhadap siswa,” kata dia.

Jika kasus tersebut memang benar terjadi, Tiham mengatakan sangat menyayangkannya.

Dia mengimbau kepada seluruh guru untuk menjaga emosi ketika sedang mengajar.

Baca Juga: Taruna PIP Semarang Tewas Dianiaya Seniornya, Lima Orang Sudah Ditetapkan Tersangka

Setelah ini, Tiham akan menyelenggarakan rapat untuk membahas dugaan kasus pemukulan. “Harapan kami adanya dugaan kekerasan kepada siswa ini tidak terjadi lagi,” kata dia. [Beritajatim]

Load More