
SuaraJawaTengah.id - Tenggelamnya kapal Pengayoman IV di perairan utara pulau Nusakambangan Kabupaten Cilacap pastinya memberikan duka yang mendalam bagi keluarga korban. Dari proses evakuasi, 5 penumpang kapal milik Kemenkumham tersebut selamat. Namun terdapat 2 orang korban yang dinyatakan meninggal dunia.
Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Provinsi Jawa Tengah mengusulkan pemberian tali asih bagi keluarga korban meninggal dunia dalam kecelakaan yang menimpa Kapal Pengayoman IV.
"Untuk korban meninggal dunia, nanti kami akan berkoordinasi dengan Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kemenkumham untuk memberi tali asih kepada keluarganya yang ditinggalkan," kata Kepala Kanwil Kemenkumham Jateng A Yuspahruddin dikutip dari ANTARA Jumat (17/9/2021).
Menurut dia, kecelakaan yang menimpa Kapal Pengayoman IV tersebut mengakibatkan dua orang meninggal, sedangkan lima korban selamat saat ini telah kembali ke rumah masing-masing.
Terkait dengan penanganan terhadap Kapal Pengayoman IV yang saat ini telah ditarik dari lokasi kecelakaan, dia mengatakan pihaknya akan menunggu hasil pemeriksaan tim ahli.
"Kalau sudah seperti itu, kami menunggu pertimbangan yang ahli. Kalau menurut ahli sudah tidak bisa digunakan, ya kami (ganti). Kebetulan saya dengar dari Pak Dirjen tadi memang sudah akan mengganti dengan kapal yang baru," katanya menjelaskan.
Yuspahruddin mengakui Kapal Pengayoman IV masih tergolong baru karena dibuat pada tahun 2012 dan digunakan untuk operasional lembaga pemasyarakatan di Pulau Nusakambangan sejak tahun 2013.
Bahkan, pada tahun 2020, kata dia, kapal tersebut keluar dari dok setelah menjalani perbaikan kecil sejak akhir 2019.
"Artinya, kapal layak jalan. Tapi yang namanya musibah, kita kan tidak bisa menolak, ditambah lagi faktor alam," katanya.
Baca Juga: Ini Kronologi Tenggelamnya Kapal Pengayoman IV di Perairan Nusakambangan
Menurut dia, nakhoda kapal tersebut, yakni Subagyo Antoro telah 21 tahun bekerja sebagai juru mudi sehingga sudah berpengalaman.
Bahkan, lanjut dia, Subagyo Antoro sempat menjadi nakhoda Kapal Pengayoman II yang saat ini tidak dioperasikan lagi.
"Luar biasa beliau itu," katanya.
Terkait dengan layanan penyeberangan bagi pegawai sejumlah lapas di Pulau Nusakambangan, Yuspahruddin mengatakan untuk sementara dilayani dengan kapal feri milik rekanan yang saat ini sedang melaksanakan pembangunan tiga lapas baru di Nusakambangan.
Kapal Pengayoman IV tenggelam di perairan utara Pulau Nusakambangan dalam perjalanan dari Dermaga Wijayapura, Cilacap, menuju Dermaga Sodong, Pulau Nusakambangan, setelah terbalik akibat terhempas angin kencang pada Jumat (17/9) pagi.
Kapal yang berangkat dari Dermaga Wijayapura pada pukul 08.50 WIB membawa tujuh penumpang termasuk awak kapal, satu unit sepeda motor, serta dua truk bermuatan pasir.
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Tinggal Jay Idzes, Mohon Maaf Pintu Klub Sudah Ditutup
- Resmi! Thijs Dallinga Pemain Termahal Timnas Indonesia 1 Detik Usai Naturalisasi
- Makin Menguat, Striker Cetak 3 Gol di Serie A Liga Italia Dinaturalisasi Bersama Mauro Zijlstra
- Thijs Dallinga Ogah Bahas Peluang Bela Belanda, Sepakat Perkuat Timnas Indonesia?
- 1 Detik Naturalisasi 9 Pemain Keturunan Ini Harga Pasaran Timnas Indonesia Tembus Rp 1 Triliunan!
Pilihan
-
OJK Beberkan Fintech Penyumbang Terbanyak Pengaduan Debt Collector Galak
-
Tarif Trump 19% Berlaku 7 Agustus, RI & Thailand Kena 'Diskon' Sama, Singapura Paling Murah!
-
Pemerintah Dunia dan Tenryuubito: Antagonis One Piece yang Pungut Pajak Seenaknya
-
Persija Jakarta Bisa Lampaui Persib di Super League 2025/2026? Eks MU Beri Tanggapan
-
Tiga Hari Merosot Tajam, Harga Saham BBCA Diramal Tembus Segini
Terkini
-
Bukan Cuma Beras, Biaya Sekolah 'Hantui' Warga dan Bikin Inflasi Jateng Rekor Tertinggi 2025
-
Baru Bebas 1 Bulan, Remaja Residivis Bacok 3 Pelajar SMK Muhammadiyah Mungkid
-
BRI Purwodadi Salurkan 60 Paket Pendidikan untuk Anak-anak YBMI
-
Jateng Incar Investor! BRI Siap Gelar Karpet Merah Lewat Layanan Perbankan Modern
-
Miris! Siswa SD Negeri di Brebes Terpaksa Belajar di Teras Masjid