Scroll untuk membaca artikel
Ronald Seger Prabowo
Sabtu, 25 September 2021 | 17:24 WIB
Peserta Borobudur Duathlon finish di kompleks Candi Borobudur. Event olahraga di ruang terbuka bisa dilaksanakan dengan menerapkan protokol kesehatan ketat. [Suara.com/ Angga Haksoro Ardi]

SuaraJawaTengah.id - Semarang Bicycle Association (Samba) bersiap menggelar Tour de Borobudur XXI. Event bergengsi bagi atlet dan hobbyist sepeda di Provinsi Jawa Tengah.

Tour de Borobudur tahun 2020 dibuka pada 15 Agustus dan ditutup 31 Oktober. Kemasan lomba dibuat ekslusif karena dari 21 etape masing-masing hanya diikuti oleh 30 sampai 50 cyclist.

Sekitar 900 peserta baik dari perorangan maupun klub sepeda tercatat mengikuti event tahun lalu. Pada seri terakhir, peserta undangan seperti Gubernur Ganjar Pranowo dan artis Nirina Zubir ikut meramaikan acara.

Hingga saat ini belum ada bocoran akan seperti apa penyelenggaraan Tour de Borobudur tahun 2021. Semarang Bicycle Association (Samba) menjanjikan pelaksanaan event bakal tidak kalah seru dibandingkan tahun lalu.

Baca Juga: Ada Jelmaan Tanah Lot, Ini 5 Tempat Wisata di Kebumen Terhitz dan Instgaramable

Selain membatasi jumlah pesepeda, seluruh panitia dan peserta lomba wajib sudah menerima vaksin. Pelaksanaan vaksin untuk panitia dilakukan di Museum Kharmawibhangga, Sabtu (25/9/2021).

Vaksinasi sebagai pre event Tour de Borobudur 2021 juga diikuti oleh warga sekitar candi. Event ini sekaligus mendukung pariwisata di kompleks Candi Borobudur yang mulai melakukan uji coba menerima wisatawan selama seminggu terakhir.

Bupati Magelang, Zaenal Arifin yang hadir pada vaksinasi pre event Tour de Borobudur 2021 mengatakan, capaian vaksinasi saat ini mendekati 25 persen. Jumlah itu masih jauh dari target yang ditetapkan pemerintah pusat yaitu minimal 70 persen.

“Pemerintah Magelang akan terus memaksimalkan cakupan vaksinasi agar terwujud kekebalan herd immunity. Sehingga (penyelenggaraan kegiatan) tidak terhalang dengan situasi pandemi Covid-19.”

Rangkaian Tour de Borobudur sendiri dimulai melalui pelaksanaan Pedalpedia di Kebumen dan Tegal. Event ini digelar terbatas untuk 100 cyclist yang 30 persen diantaranya dialokasikan untuk pesepeda lokal.

Baca Juga: 11 Destinasi Wisata Gunungkidul yang Wajib Kamu Datengin, Ada Kalisuci Hingga Ngandong

Kepanitiaan juga melibatkan komunitas lokal agar dapat mengadopsi dan melanjutkan konsep event serupa di kemudian hari.

Selama pandemi, destinasi wisata super prioritas Candi Borobudur sempat menjadi titik finish event duathlon. Kegiatan yang diadakan Mei 2021 itu bertujuan membangkitkan semangat sport tourism di Indonesia.

Setelah berhasil menggelar duathlon di Likupang, Minahasa Utara, Sulawesi Utara, Masyarakat Sadar Wisata (Masata) dan Raja LARI kembali menggelar event serupa di Borobudur.

Ketua DPP Masata, Panca Rudolf Sarungu mengatakan, event sengaja digelar di kawasan wisata super prioritas sebagai sarana promosi. “Jadi event ini tujuanya membangkitkan semangat sport tourism khususnya di Jawa Tengah dan Yogyakarta,” kata Panca di kompleks Candi Borobudur.

Menurut Panca selain tujuan promosi, Borobudur dipilih sebagai lokasi event karena telah memiliki sarana pendukung lomba yang memadai. Rutin setahun sekali Borobudur menjadi tuan rumah event internasional Borobudur Marathon.

Kontributor : Angga Haksoro Ardi

Load More