SuaraJawaTengah.id - Pencarian data terkait riwayat hidup Argo Ismoyo akhirnya mati muda. Semua pintu seolah ditutup saat nama Wali Kota Magelang periode 1958-1965 ini disebutkan. Apakah sang wali kota terlibat dengan PKI?
Sumber terkait mantan orang nomer satu di Kotapraja Magelang (sekarang Kota Magelang) itu sangat minim. Apalagi disaat PKI sudah lenyap di Indonesia.
Pada kantor Arsip Kota Magelang, ditemukan nama Argo Ismoyo dalam daftar Wali Kota Magelang dari masa ke masa. Sumber data ini sama seperti yang bisa kita temui di arsip internet.
Angka tahun kelahiran Argo Ismoyo baru kemudian saya temukan pada batu nisan di kompleks makam keluarga besar R Soemodilogo. Kompleks makam ini berhimpitan dengan permukiman padat Potrobangsan IV.
Pada nisan sederhana berbahan batu alam itu terpahat 12 Desember 1926 sebagai tanggal kelahiran Argo Ismoyo. Beliau meninggal 5 Januari 2003.
Tidak ditemukan data hubungan antara Argo Ismoyo dengan R Soemodilogo yang masih keturunan Bupati Menoreh, Raden Tumenggung (RT) Ario Soemodilogo.
Menoreh adalah cikal bakal Kabupaten Temanggung yang saat itu menempati ibu kota di Parakan. Putra dan cucu RT Ario Soemodilogo yaitu RT Soemodilogo II dan RT Soemodirjo pernah memimpin Kabupaten Temanggung.
Di kompleks kuburan keluarga R Soemodilogo, dimakamkan Wali Kota Magelang periode 1956-1958, R Wibowo Hellie. Letak makam Argo Ismoyo lebih kebelakang, berdekatan dengan rumah-rumah warga.
Pertanyaannya, mengapa Argo Ismoyo dimakamkan di kompleks makam keluarga R Soemodilogo? Apakah masih ada hubungan kerabat antara keduanya?
Baca Juga: DPR Minta TNI Jelaskan Tudingan Gatot Nurmantyo Soal Hilangnya Diorama G30S/PKI
“Literatur yang menulis tentang beliau, data arsip tentang Argo Ismoyo sangat minim. Sehingga untuk dikuak, perlu tantangan tersendiri bagi para sejarahwan,” kata pegiat sejarah Kota Tua Magelang, Bagus Priyana.
Harapan mendengar kisah hidup sang Wali Kota dari sumber primer, muncul saat seorang kenalan memberikan nomer telepon salah seorang anak Argo Ismoyo.
Sayang permintaan wawancara yang saya kirim melalui pesan WhatsApp, tidak mendapat respon. Upaya menghubunginya lewat telephone juga tak membuahkan hasil.
Nomer itu sempat sekali menghubungi. Saat diangkat, tak ada sahutan di ujung telephone. Hanya terdengar sayup suara perempuan dan anak kecil di kejauhan.
Sangat bisa dipahami jika ada pihak yang merasa tidak nyaman jika cerita Argo Ismoyo diungkap. Trauma politik menyebabkan banyak orang memilih mengubur dalam-dalam kisah keterlibatan anggota keluarga mereka pada peristiwa ’65.
Catatan Pemilu 1957
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Pertamina Patra Niaga Gelar Khitan Massal di Cilacap, Wujud Syukur HUT ke-68 Pertamina
-
5 MPV Diesel Pilihan Rp150 Jutaan yang Worth It untuk Keluarga di Akhir 2025
-
BRI Perkuat Aksi Tanggap Bencana Alam, 70 Ribu Jiwa Terdampak Beroleh Bantuan
-
PSIS Semarang Gegerkan Bursa Transfer: Borong Tiga Pemain Naturalisasi Sekaligus
-
8 Wisata Terbaru dan Populer di Batang untuk Libur Sekolah Akhir 2025