
SuaraJawaTengah.id - Indonesia memang dikenal sebagai negara yang kaya akan suku dan budaya yang beragam. Meski zaman telah modern masih banyak suku di Indonesia yang masih menjaga tradisi dan budayanya.
Salah satunya adalah suku Samin yang berada di daerah Kabupaten Blora, Jawa Tengah. Suku Samin ini terbilang sangat unik, karena suku ini memiliki tradisi, adat hingga ajarannya tersendiri.
Suku Samin dikenal sebagai suku yang memegang tinggi nilai-nilai kejujuran, tidak iri, apa adanya tanpa mengada-ada. Kata Samin sendiri berasal dari nama tokoh mereka yakni Samin Surosentiko.
Ajaran Suku Samin
Baca Juga: PON Papua: Tim Sepak Bola Sumut Siap Hadapi Jateng di Laga Perdana Grup B
Merangkum informasi dari channel youtube Bujang Gotri, Ajaran saminisme didirikan oleh Samin Surosentiko. Ia lahir di Desa Plosorejo, Randublatung, Kabupaten Blora pada tahun 1859. Konsep ajaran saminisme sendiri yaitu menolak budaya kolonial Belanda dan kapitalisme yang mulai muncul pada zaman penjajahan.
Ajaran saminisme sendiri sebenarnya bermula dari ayah Samin Surosentiko yang bernama Raden Surowijaya. Saat itu Raden Surowijaya memiliki keinginan untuk menanamkan nilai moral pada masyarakat. Karena ia sangat resah dengan para penjajah Belanda banyak menindas rakyat kecil.
Ajaran Raden Surowijaya itu rupanya disukai oleh Samin Surosentiko. Ia pun tertarik untuk ikut menyebarkan ajaran tersebut. Lambat laun ajaran saminisme pun berkembang pesat di Kabupaten Blora dan Kabupaten Bojonegoro.
Saat itu orang-orang pengikut saminisme tak segan melakukan perlawanan terhadap penjajah Belanda. Akan tetapi mereka tidak melakukannya dengan kekerasan. Para pengikut saminisme memilih menolak membayar pajak dan enggan bekerja jika tidak diupah oleh kolonial Belanda.
Akibat perlawanan tersebut membuat kolonial Belanda marah. Sehingga Samin Surosentiko pun ditangkap dan diasingkan oleh para kolonial Belanda hingga wafat.
Baca Juga: Wacana Ganjar-Airlangga di 2024? Begini Kata Pakar Politik UGM
Meski demikian, para pengikut saminisme masih setia mengamalkan ajaran-ajaran tersebut masih derik ini. Kini suku samin sendiri lebih dikenal dengan sebutan wong sikep. Pasalnya sebutan tersebut memiliki arti positif yaitu orang yang baik dan jujur.
- 1
- 2
Berita Terkait
-
Warga Pekalongan Heboh Air Berkah, PDAM Ungkap Fakta Sebenarnya!
-
Cegah Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak, Pemprov Jateng Sinergi dengan Paralegal Muslimat NU
-
Taj Yasin Minta Jaga Kualitas Makanan Program MBG: Bukan Sekadar Bagi-bagi Makan!
-
Gubernur Jateng Bakal Revitalisasi Asrama Haji Donohudan
-
Dongkrak PAD, Pemprov Jateng Gelar Pameran Government Auto Show Ngopeni Nglakoni
Terpopuler
- Dosen Asal Semarang Tewas Bersimbah Darah di Kamar Kos Sleman, Ini Kata Polisi
- 7 Produk Skincare Pemutih Wajah Recommended Bersertifikat BPOM
- Akal Bulus Demi Raih Piala Asia U-17 2025: Arab Saudi Main dengan '12 Pemain'?
- Pemain Sinetron Inisial FA Ditangkap Kasus Narkoba, Siapa?
- 5 Rekomendasi Serum Mencerahan Wajah: Tersedia di Indomaret, Harga Mulai Rp18 Ribuan
Pilihan
-
Gyukatsu Kyoto Katsugyu Hadir di Tangsel: Sensasi Daging Lumer di Mulut, Autentik Kyoto!
-
Sengketa PSU Siak Berlarut-larut: Jangan sampai Nafsu Berkuasa Merusak Sosial Ekonomi
-
Diisi Tokoh Top Dunia! Danantara Masih Mandul, Tajinya Belum Terlihat
-
Sosok Mbok Yem, 'Penjaga' Gunung Lawu dan Warungnya yang Legendaris
-
Ormas 'Obok-obok' Proyek Pabrik BYD, BKPM: Ini Citra Buruk, Indonesia Seolah Jadi Sarang Preman
Terkini
-
Segera Klaim Link Saldo DANA Kaget! Siapa Cepat Dia Dapat
-
Musim Kemarau Datang, Jateng Gaspol Tanam Padi! Ini Strategi Gubernur Luthfi Atasi Kekeringan
-
Teror Mencekam KKN di Magelang: Sampai Trauma Seumur Hidup!
-
PT Semen Gresik Tingkatkan Awareness dan Kepatuhan K3 Melalui Genba dan SOT di Area Produksi
-
Jadi Garda Terdepan, Gubernur Jateng Ahmad Luthfi Luncurkan Program Kecamatan Berdaya