Budi Arista Romadhoni
Jum'at, 08 Oktober 2021 | 08:32 WIB
Tangkapan layar video Madi Brooks menunjukan sang suami memeluk mesra ibunya sendiri. Ia mengaku menganut alirang swinger, berbagi suami disebutnya adalah hal yang baik [TikTok]

Tetapi tidak semua orang setuju dengan gaya hidup pilihan Madi.

Aliran swinger gaya hidup yang muncul dari poliamori

Kalau ada istilah poligami atau poliandri ada juga istilah poliamori. Setelah diselidiki, sistem ini adalah cikal bakal dari munculnya paham swinger.

Poliamori merupakan istilah berkencan atau memiliki pasangan lain meskipun orang tersebut telah menikah dan memiliki anak.

Berbeda dengan poligami, dalam poliamori tidak mensyaratkan pernikahan sebagai ikatan. Poliamori hanya mengedepankan sifat saling keterbukaan antara yang satu dengan yang lainnya.

Budaya swinger bisa dibilang berasal dari gagasan hubungan poliamori. Di Mesir kuno, pria memiliki hak untuk menikahi wanita sebanyak yang mereka inginkan – atau lebih tepatnya mampu.

Namun, terlepas dari itu semua, aktivitas swinging cukup berisiko. Sebuah penelitian di Belanda menyatakan para swinger heteroseksual berisiko mengalami penyakit menular seksual sebanding dengan pria gay atau biseksual.

Keduanya dianggap kelompok berisiko tinggi mengidap penyakit herpes, infeksi yang disebabkan oleh virus. Mereka juga berisiko terkena HIV yang merupakan virus penyebab AIDS.

Virus ini menyerang imunitas, sehingga tubuh menjadi lemah dalam melawan infeksi. Swinger juga berisiko menderita klamidia, penyakit menular seksual yang salah satunya disebabkan hubungan seks tanpa kondom.

Baca Juga: Takut Hilang, Wanita Tempel Peringatan Ini di Alat Tulisnya, Warganet Langsung Ingat Dosa

Masalah kesehatan ini kerap diderita perempuan muda yang aktif secara seksual. Terakhir, gonore atau kencing nanah, yang umumnya disebabkan oleh bakteri Neisseria gonorrhoeae.

Load More