SuaraJawaTengah.id - PSG Pati kembali mengalami kekalahan. Klub milik Atta Halilintar kalah atas lawanya PSIM Yogyakarta 0-2 pada pertandingan seri pertama Liga 2 Musim 2021 di Stadion Manahan Solo, Jawa Tengah, Selasa (19/10/2021).
Dengan hasil itu, PSG Pati menjadi juru kunci dalam klasemen sementara di Grup C.
Dua gol kemenangan PSIM ke gawang PSG Pati dicetak oleh pemain nomor punggung 28, Aditya Putra Dewa dari titik penalti menit 58 dan gol kedua oleh Sugeng Efendi, pada menit 86.
Kekalahan PSG Pati dari PSIM tersebut membuat tim milik Atta Halilintar itu menduduki urutan terbawah atau keenam di grup C Liga 2 dengan poin satu dari empat kali pertandingan.
Baca Juga: Bikin Baper! Ada Peran Istri Dibalik Gol Indah Syaiful Indra Cahya
Sedangkan, PSIM yang menambah tiga poin naik ke urutan ketiga klasemen sementara dengan lima poin dari empat pertandingan, dengan satu kali menang, dua kali seri, dan satu kali. PSIM menggeser Persijap yang turun ke urutan empat klasemen sementara di Grup C.
PSG dari empat kali main seri pertama ini, tiga kali mengalami kalah saat melawan Persis 0-2, melawan PSCS 1-2, seri dengan Persijap 2-2, dan melawan PSIM terakhir kalah 0-2, sehingga hanya memperoleh 1 poin.
Menurut pemilik PSG Pati Atta Halilintar pihaknya harus menerima kekalahan dari PSIM Yogyakarta. Hal ini, menjadi pelajaran bagi timnya karena waktu kompetisi Liga 2 masih panjang dan masih banyak waktu untuk melakukan evaluasi dan mempelajari terkait sepak bola.
Menurut Atta, saat melawan PSIM sebenarnya timnya mempunyai peluang banyak. Seperti ketika kapten tim, Zulham Zamrun mempunyai dua kali kesempatan di depan gawang lawan. Namun, dia gagal membuah gol.
Menyinggung soal posisi PSG Pati yang berada di posisi paling buncit dalam klasemen sementara, Atta mengatakan timnya masih punya enam kali pertandingan lagi untuk berbenah diri.
Baca Juga: Persis Solo Gagal Menang Lawan PSIM Yogyakarta, Kaesang Minta Waktu: Kabeh Tak Evaluasi
Menurut dia, setiap pertandingan harus seperti final dan tidak tahu timnya ke depan seperti apa. Hal ini, menjadi pelajaran berharga dan banyak yang harus dipelajari lagi.
Berita Terkait
-
PSIM Yogyakarta Hadiahi Erwan Hendarwanto Sekolah AFC Pro
-
3 Pelatih Lokal yang Sukses Bawa Klub Liga 2 Promosi ke Liga 1 Musim Depan
-
Profil Liana Tasno, Dirut Perempuan yang Antar PSIM Promosi Liga 1
-
Pemain PSIM Yogyakarta Disanjung Ragnar Oratmangoen Usai Juara Liga 2: Legenda Baru!
-
Juara Liga 2, PSIM Jadi Pembuka Liga 1 Musim Depan
Terpopuler
- Dedi Mulyadi Syok, Bapak 11 Anak dengan Hidup Pas-pasan Tolak KB: Kan Nggak Mesti Begitu
- JakOne Mobile Bank DKI Diserang Hacker? Ini Kata Stafsus Gubernur Jakarta
- Review Pabrik Gula: Upgrade KKN di Desa Penari yang Melebihi Ekspektasi
- Harga Tiket Pesawat Medan-Batam Nyaris Rp18 Juta Sekali Penerbangan
- Rekaman Lisa Mariana Peras Ridwan Kamil Rp2,5 M Viral, Psikolog Beri Komentar Menohok
Pilihan
-
Hasil Akhir! Pesta Gol, Timnas Indonesia U-17 Lolos Piala Dunia
-
Hasil Babak Pertama: Gol Indah Zahaby Gholy Bawa Timnas Indonesia U-17 Unggul Dua Gol
-
BREAKING NEWS! Daftar Susunan Pemain Timnas Indonesia U-17 vs Yaman
-
Baru Gabung Timnas Indonesia, Emil Audero Bongkar Rencana Masa Depan
-
Sosok Murdaya Poo, Salah Satu Orang Terkaya di Indonesia Meninggal Dunia Hari Ini
Terkini
-
Jateng Menuju Lumbung Pangan Nasional, Gubernur Luthfi Genjot Produksi Padi 11,8 Juta Ton di 2025
-
One Way Lokal di Tol Salatiga-Kalikangkung Dihentikan: Puncak Arus Balik Lebaran 2025 Terlewati
-
Berkat BRI, Peluang Ekspor bagi Gelap Ruang Jiwa Terbuka Makin Lebar
-
Sejak Ikut dalam UMKM EXPO(RT), UMKM Unici Songket Silungkang Kini Tembus Pasar Internasional
-
Asal-Usul Penamaan Bulan Syawal, Ternyata Berkaitan dengan Unta