SuaraJawaTengah.id - Seorang pengasuh salah satu pondok pesantren di Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, diadukan ke kantor polisi dalam kasus pelecehan seksual terhadap santriwati.
Korban pada saat ini mengalami trauma. Dia menjadi lebih banyak menghabiskan waktu dengan mengurung diri di rumah dan menghindari berkomunikasi dengan orang lain.
Polisi sudah memulai penyelidikan. Beberapa orang telah dimintai keterangan, bahkan pengasuh pondok pesantren itu sudah ditetapkan menjadi tersangka.
Pengacara korban, M. Dhoufi, mengatakan beberapa waktu Dhoufi menemui korban di rumah. Dhoufi mengggambarkan kondisi kliennya, "sangat trauma, sangat terpukul, sangat sangat tertutup sekali.”
Dengan kondisi mental tertekan seperti itu, pengacara belum dapat menggali keterangan lebih jauh dari remaja putri berusia 14 tahun itu.
“Jadi hampir tidak mau komunikasi dengan siapapun, dengan saya pun agak menjaga dia. Dengan orang tua pun masih belum terbuka secara 100 persen."
"Masih sangat trauma dan terpukul, masih banyak diam. Diam sekali. Kepribadiannya biasa, tumbuh biasa, ceria pada umumnya.”
Padahal, sebelum terjadi pelecehan seksual, korban memiliki pribadi yang ceria.
“Dia menghafal 6 juz Alquran, setelah ada hal seperti ini semakin pendiam, tertutup sekali."
Baca Juga: Muncul Klaster Baru PTM, 25 Santri di Cimanggis Depok Positif Covid-19
Pengacara berharap kepada pemerintah daerah menyediakan psikolog untuk kondisi korban yang trauma akibat pelecehan seksual yang dialami di pondok pesantren.
Kemungkinan korban lebih dari satu
Dalam salah satu kesempatan, korban menyebut ada beberapa santriwati yang juga mengalami pelecehan seksual.
"Tapi fakta belum ada ke saya, masih satu orang. Kami masih menunggu kepolisian, penyidik sudah sangat cepat merespon kasus ini,” katanya.
Pelecehan seksual dialami korban sejak dia masih duduk di bangku kelas V sekolah dasar.
Sampai dia duduk di bangku kelas II sekolah menengah pertama, pelecehan masih dilakukan.
Berita Terkait
-
LPDB Dorong Koperasi Pondok Pesantren Jadi Mitra Strategis Koperasi Desa Merah Putih
-
Tragedi Sungai Lusi: 5 Santriwati Penghafal Alquran di Blora Ditemukan Tak Bernyawa
-
3 Santriwati Hanyut Sungai Lusi Ditemukan Meninggal, Total Korban Jiwa Menjadi Lima
-
Jerit Tangis di Tepi Sungai Lusi: 8 Santriwati MBS Blora Tenggelam, 4 Masih Dicari
-
Biaya Masuk Pondok Pesantren Lirboyo, Tempat Gus Elham Menimba Ilmu
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Pertamina Patra Niaga Gelar Khitan Massal di Cilacap, Wujud Syukur HUT ke-68 Pertamina
-
5 MPV Diesel Pilihan Rp150 Jutaan yang Worth It untuk Keluarga di Akhir 2025
-
BRI Perkuat Aksi Tanggap Bencana Alam, 70 Ribu Jiwa Terdampak Beroleh Bantuan
-
PSIS Semarang Gegerkan Bursa Transfer: Borong Tiga Pemain Naturalisasi Sekaligus
-
8 Wisata Terbaru dan Populer di Batang untuk Libur Sekolah Akhir 2025