SuaraJawaTengah.id - Tananah longsor kembali terjadi di Desa Biting, Pejawaran, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, Sabtu (23/10/ 2021). Hal itu mengakibatkan belasan warga yang tengah kerja bakti menjadi korban.
Salah satu korban longsor, Agung hidayat (23) menceritakan kejadian ketika ia bersama warga lainnya tengah kerja bakti. Sebelumnya, di lokasi yang sama telah terjadi longsor kecil yang mengakibatkan saluran air tertutup, Jumat (22/10/202) kamarin.
Kemudian warga memutuskan untuk membersihkan material longsor agar tidak mengakibatkan banjir ketika hujan turun.
"Karena kalau tidak dibersihkan takutnya nanti air masuk ke pemukiman, jadi kerja bakti, " Ungkap Agung.
Baca Juga: Waspadai Potensi Tanah Longsor di Prambanan, BPBD Sleman Pasang Sejumlah EWS
Namun di tengah pembersihan material longsor, tiba tiba tanah dari tebing setinggi 8 meter, panjang 15 meter longsor dan menimpa warga yang sedang kerja bakti persis di bawahnya.
"Ada suara pletek pletek dikiranya kecil ternyata besar, langsung kena ke warga, " Kata dia.
Sebanyak 20 warga yang ikut kerja bakti sebagian berhasil menyelamatkan diri. Namun 8 orang lainnya tertimpa longsor bahkan 2 orang tertimbun material longsor.
"Yang ikut ada 20 orang, yang 8 tertimpa tanah dan yang 2 itu tertimbun longsoran, beruntung saya cuma tertimbun setengah badan, nah kalau pak Tukiman dan pak Sugi itu tertimbun se-badan," Jelas dia usai mendapat perawatan.
Kini material tebing menimpa rumah warga hingga ketebalan longsor sampai 4 meter. Kasi Kedaruratan BPBD Banjarnegara, Raib Saifudin mengatakan bahwa sebelumnya lokasi tersebut sudah mengalami longsor pada malam hari sekitar pukul 19.15 WIB, jumat (22/10/2021) malam.
Baca Juga: BMKG Ingatkan Potensi Hujan Dapat Sebabkan Banjir di Sumut
"Jadi sebelumnya sudah ada longsor kecil, warga berinisitif membersihkan longsoran karena menutup saluran air, tapi kemudian material tebing kembali longsor sehingga menimpa warga yang sedang berada di bawahnya," Jelas dia saat ditemui di lokasi longsor, Sabtu (23/10/2021).
Kemudian, pada pagi harinya terjadi longsor susulan Sabtu (23/10/2021)sekitar pukul 08.15 WIB. Longsoran tersebut menimpa sebuah rumah milik warga (Iksan) dan kolam milik Kepala Dusun (Suwondo).
Kejadian tersebut mengakibatkan kerusakan pada dinding dapur dan menutup sebagian kolam. Pihaknya meminta warga untuk mengungsi sementara waktu ketika hujan.
"Ini merupakan salah satu daerah yang mengalami rawan longsor, jadi warga kami harap berinisitif mengamankan diri," Imbuh dia.
Kini petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banjarnegara bersama warga dan relawan gabungan melakukan evakuasi. Petugas mencatat sebanyak 20 orang menjadi korban tanah longsor.
"12 Orang selamat, 8 Orang dibawa Puskesmas dan 2 orang dirujuk ke Rumah Sakit," jelas Raib.
Kontributor : Citra Ningsih
Berita Terkait
-
Banjir dan Longsor di Nepal Tewaskan 148 Orang, 58 Masih Hilang
-
Daftar Identitas 12 Korban Tanah Longsor Penambangan Ilegal Di Solok Sumatra Barat
-
Badan Geologi Sebut Tambang Ilegal Tingkatkan Potensi Longsor Lebih Besar di Solok
-
Diguyur Hujan Deras, Longsor Tutup Ruas Jalan Trans Nabire Hingga 30 Meter
-
Pasca Longsor, Tol Bocimi Seksi II Cigombong-Cibadak Kembali Dilalui Kendaraan
Terpopuler
- Dicoret Shin Tae-yong 2 Kali dari Timnas Indonesia, Eliano Reijnders: Sebenarnya Saya...
- Momen Suporter Arab Saudi Heran Lihat Fans Timnas Indonesia Salat di SUGBK
- Elkan Baggott: Hanya Ada Satu Keputusan yang Akan Terjadi
- Elkan Baggott: Pesan Saya Bersabarlah Kalau Timnas Indonesia Mau....
- Kekayaan AM Hendropriyono Mertua Andika Perkasa, Hartanya Diwariskan ke Menantu
Pilihan
-
Dua Juara Liga Champions Plus 5 Klub Eropa Berlomba Rekrut Mees Hilgers
-
5 Rekomendasi HP Infinix Sejutaan dengan Baterai 5.000 mAh dan Memori 128 GB Terbaik November 2024
-
Kenapa KoinWorks Bisa Berikan Pinjaman Kepada Satu Orang dengan 279 KTP Palsu?
-
Tol Akses IKN Difungsionalkan Mei 2025, Belum Dikenakan Tarif
-
PHK Meledak, Klaim BPJS Ketenagakerjaan Tembus Rp 289 Miliar
Terkini
-
Wapres Gibran Dukung UMKM dan Pemberdayaan Ekonomi Perempuan di Semarang
-
Dari Tambakmulyo untuk Jateng: Mimpi Sanitasi Layak Menuju SDGs
-
Pengamat Nilai Program Pendidikan Gratis dan Rp300 Juta per RW dari Yoyok-Joss Realistis
-
Perebutan Suara NU: Luthfi-Yasin vs Andika-Hendi, Siapa Lebih Unggul?
-
Wapres Gibran Tinjau Program Makan Bergizi di SMKN 7 Semarang, Siswa Sambut Antusias