SuaraJawaTengah.id - Kasus penelantaran orang tua terjadi di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Trimah (63 tahun) diserahkan ketiga orang anaknya ke Griya Lansia Husnul Khatimah.
Ketua Yayasan Griya Lansia Husnul Khatimah, Arief Camra mengatakan ketiga anak Trimah mengaku sibuk sehingga tidak dapat mengurus orang tua.
Mereka tinggal di Jakarta, Bogor, dan Pekalongan sehingga tidak dapat mengurus Trimah yang tinggal sebatang kara di Magelang. Salah seorang anak ingin merawat Trimah, tapi tidak disetujui oleh suami.
“Jadi 3 anaknya itu (tinggal) berjauhan. Di Jakarta, Bogor, dan Pekalongan. Ibunya itu terlunta-lunta di rumah sendirian,” kata Arief kepada SuaraJawaTengah.id, Jumat (29/10/2021).
Baca Juga: Viral! Pria di Magelang Ngamuk dan Ancam Bacok Orang Lewat, Warganet: Fans MU Iki
Dalam surat pernyataan kepada Yayasan Griya Lansia Husnul Khatimah, ketiga anak Trimah memberikan alasan tidak sanggup mengurus ibu mereka. Ketiganya membubuhkan tanda tangan sebagai persetujuan menyerahkan seluruh perawatan Trimah kepada yayasan.
“Bersepakat untuk menyerahkan perawatan orang tua kami kepada Griya Lansia Husnul Khatimah Malang, dikarenakan kesibukan kami masing-masing,” tulis anak-anak Trimah pada surat peryataan.
Dalam surat peryataan bermaterai tersebut, anak-anak Trimah juga menyerahkan tanggung jawab proses pemakaman ibu mereka kepada Yayasan Husnul Khatimah.
“Asli (surat penyataan). Saya masih punya dokumen yang asli. Tapi saya keberatan kalau diminta nama atau alamatnya. Meskipun anaknya ‘kurang ajar’, tetap kami lindungi (identitasnya),” ujar Arief.
Yayasan Khusnul Khatimah yang beralamat di Malang, Jawa Timur khusus merawat lansia telantar. Meski masih memiliki anak-anak, Trimah termasuk lansia yang ditelantarkan.
Baca Juga: Motif Tambal Batik Corona Magelang, Wujud Harapan di Akhir Pandemi
“Iya sama saja nanti jatuhnya telantar. Telantar karena memang sengaja ditelantarkan oleh anaknya,” kata Arief Camra.
Berita Terkait
-
Harga Tiket Masuk Candi Borobudur 2025, Lengkap dengan Cara Belinya Lewat Online!
-
3 Jalur Alternatif Mudik ke Magelang Tanpa Macet dari Semarang, Jogja dan Purwokerto
-
Koar-koar Efisiensi, Mendagri Tito Sebut Dana Retret Rp13 M Bentuk Investasi: Kalau Gak Efisien Kasihan Rakyat
-
Retret Magelang Dilaporkan ke KPK, Mendagri Tito soal PT Lembah Tidar: Kami Tak Peduli Siapa Pemiliknya, Terpenting...
-
Dilaporkan ke KPK, Mendagri Beberkan Alasan Pilih PT Lembah Tidar Jadi Vendor Retret Kepala Daerah
Terpopuler
- Pamer Hampers Lebaran dari Letkol Teddy, Irfan Hakim Banjir Kritikan: Tolong Jaga Hati Rakyat
- Kekayaan Menakjubkan Lucky Hakim, Bupati Indramayu yang Kena Sentil Dedi Mulyadi
- Jairo Riedewald Belum Jelas, Pemain Keturunan Indonesia Ini Lebih Mudah Diproses Naturalisasi
- Jualan Sepi usai Mualaf, Ruben Onsu Disarankan Minta Tolong ke Sarwendah
- Bak Trio Ridho-Idzes-Hubner, Timnas Indonesia U-17 Punya 3 Bek Solid
Pilihan
-
Emas dan Bitcoin Banyak Diborong Imbas Ketegangan Perang Dagang AS vs China
-
Red Sparks Bangkit Dramatis, Paksa Set Penentuan di Final Liga Voli Korea 2024/2025
-
RESMI Lawan Manchester United di Malaysia, ASEAN All-Stars Bakal Dilatih Shin Tae-yong?
-
IHSG Hari Ini Anjlok Parah, Prabowo Mengaku Tidak Takut Hingga Singgung Judi
-
Kopicek: Ketika Komunitas Mata Hati Mengubah Stigma Tunanetra Melalui Kopi
Terkini
-
Pemprov Jateng Siap Gelontor Bantuan Keuangan Desa Sebanyak Rp1,2 Triliun
-
Semen Gresik dan Pemkab Blora Teken Kerjasama Pengelolaan Sampah Kota Melalui Teknologi RDF
-
10 Tips Menjaga Semangat Ibadah Setelah Ramadan
-
7 Pabrik Gula Tua di Jawa Tengah: Ada yang Jadi Museum hingga Wisata Instagramable
-
Jateng Menuju Lumbung Pangan Nasional, Gubernur Luthfi Genjot Produksi Padi 11,8 Juta Ton di 2025