SuaraJawaTengah.id - Kondisi penanganan pandemi di Jawa Tengah terus menunjukkan hasil positif. Hingga pekan ke-43, jumlah sebaran kasusbaru Covid-19 di Jateng terus mengalami penurunan.
Bahkan pada 31 Oktober kemarin, ada 19 daerah di Jateng yang mencatatkan nol kasus penularan. Sementara daerah lain, penularan kasusnya juga sangat sedikit, mulai satu kasus dan terbanyak 13 kasus.
Kesembilan daerah itu diantaranya Wonosobo, Temanggung, Tegal, Sragen, Semarang, Rembang, Pemalang, Pekalongan, Kudus, Kota Tegal, Kota Surakarta, Kota Salatiga, Kota Pekalongan, Kota Magelang, Karanganyar, Grobogan, Demak, Boyolali dan Banjarnegara.
Sementara daerah lain yang ada kasusnya diantaranya Cilacap dan Banyumas masing-masing 13 kasus, Kota Semarang dan Klaten 5 kasus, Pati 3 kasus, Wonogiri, Purbalingga, Kendal dan Blora (2 kasus). Selain itu ada juga yang hanya satu kasus, yakni Sukoharjo, Purworejo, Kabupaten Magelang, Kebumen, Jepara, Brebes dan Batang.
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo menegaskan bahwa pandemi di Jateng memang membaik. Namun, dirinya meminta semua tidak euforia dan merasa bahwa mereka sudah bebas dari penyakit.
"Memang ada beberapa daerah yang pada 31 Oktober lalu tercatat nol kasus baru. Tapi jangan kemudian teman-teman merasa wah tempatku sudah nol, kita sudah bebas sebebas-bebasnya. Enggak. Kecuali tempat itu adalah satu pulau sendiri," kata Ganjar usai memimpin rapat penanganan Covid-19 di kantornya, Senin (1/11/2021).
Menurut Ganjar, meski nol kasus namun tidak menutup kemungkinan adanya penularan. Faktanya, masih banyak orang keluar masuk dari berbagai daerah dan berseliweran di sana.
Ganjar meminta semua Bupati/Wali Kota mengebut vaksinasi sampai akhir Desember nanti. Sambil menunggu itu, prokes harus tetap diketatkan meskipun daerah itu nol kasus.
"Makanya saya meminta pada Bupati/Wali Kota tetap waspada dengan tetap disiplin protokol kesehatan. Sampai Desember kita kebut vaksin, masker tidak boleh dicopot, semua tempat publik yang ada harus prokes dan Satpol PP bersama TNI/Polri harus tetep jalan untuk patroli. Edukasi harus terus dilakukan sambil menunggu vaksin selesai," tegasnya.
Baca Juga: Kasus Covid-19 Naik Ancam Sektor Wisata Tutup Lagi, Mang Oded: Buka Tutup Keran Kan Biasa
Terkait soal vaksin, Ganjar mengatakan stok vaksin untuk Jateng memang saat ini cukup banyak. Namun ada kendala yakni vaksin Pfizer yang dikirim ke Jateng tidak dilengkapi dengan alat suntikannya.
"Makanya kami komunikasi terus ke Menkes agar segera dikirim suntikannya. Sebab banyak Kabupaten/Kota yang semangat, apalagi mereka yang penduduknya besar-besar seperti Brebes, Grobogan, Banyumas dan Cilacap," katanya.
Selain itu, dalam rapat tersebut juga menemukan fakta jika ada salah satu daerah yang tidak mau menerima vaksin Jhonson n Jhonson. Padahal, stok vaksin itu sudah terlanjur dikirim dari pusat.
"Wonogiri tadi bilang ndak mau vaksin Jhonson n Jhonson, padahal sudah dikirim. Ya sudah, kita pindahkan ke daerah lain yang mau. Yang begini-begini sebenarnya tidak terjadi jika vaksin diberikan ke kami, bukan langsung ke daerah. Dulu sudah saya bilang, boleh nggak kita yang bagi sendiri vaksinnya, sesuai pada daerah yang memang membutuhkan," pungkasnya.
Sementara itu, Sekda Jateng, Sumarno dalam paparannya mengatakan, kondisi penanganan Covid-19 di Jateng memang sudah membaik. Pada 31 Oktober lalu, penambahan kasus baru hanya 54 orang.
"Positivity rate di Jateng saat ini juga tinggal 0,70 persen saja. Hal ini membuat banyak ICU dan tempat isolasi baik di rumah sakit maupun isolasi terpusat yang kosong. Hingga saat ini, BOR ICU di Jateng hanya 5,57 persen dan BOR isolasi hanya 1,95 persen," ucapnya.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- Jordi Cruyff Sudah Tinggalkan Indonesia, Tinggal Tandatangan Kontrak dengan Ajax
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
Pilihan
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
Terkini
-
SIG Dukung Batam Jadi Percontohan Pengembangan Fondasi Mobilitas & Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan
-
Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah Kirim 29 AMT untuk Pemulihan Suplai di Sumatera
-
4 Link Saldo DANA Kaget Jumat Berkah: Raih Kesempatan Rp129 Ribu!
-
Skandal PSSI Jateng Memanas: Johar Lin Eng Diduga Jadi 'Sutradara' Safari Politik Khairul Anwar
-
8 Tempat Camping di Magelang untuk Wisata Akhir Pekan Syahdu Anti Bising Kota