SuaraJawaTengah.id - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengatakan banjir bandang yang melanda Desa Wonosoco, Undaan, Kudus sudah ditangani. Masyarakat yang terdampak banjir bandang yang terjadi pada Selasa (2/11/2021) lalu sudah dibantu.
"Sudah, saya sudah dikabari dari Ketua DPRD, sudah ditangani dan sudah dibantu," kata Ganjar ditemui usai mengunjungi Radio Suara Kudus, Rabu (3/11/2021).
Meski begitu, Ganjar meminta seluruh masyarakat siaga. Sebab jelang bulan Desember, curah hujan diprediksikan sangat tinggi.
"BMKG sudah memberikan informasi, bahwa Kudus jadi perhatian karena Kudus ini langganan. Ada dua hal, satu karena kondisi geologisnya dan kedua soal lingkungan," ucapnya.
Kondisi Gunung Muria dan pegunungan lain di sekitar Kudus, Pati dan Jepara harus segera ditanami. Semua masyarakat harus peduli untuk mempercepat penghijauan di lokasi-lokasi itu.
"Gunung Muria mesti kita keroyok, terus sampai ke Pati dan Jepara itu mesti segera ditanami. Semua harus peduli, tanam dan cepet hijaukan lagi. Karena ini tidak hanya setahun dua tahun, tapi setidaknya butuh waktu selama 10 tahun baru bisa menahan kemungkinan terjadinya banjir," jelasnya.
Menunggu itu, sekarang masyarakat harus siaga. Bupati/Wali Kota diminta terus melakukan edukasi dan menyebarkan peta bencana kepada masyarakat.
"Saya sudah minta BPBD untuk latihan evakuasi, jadi dalam kondisi seperti ini, curah hujannya deras, daerah yang rawan bencana semuanya siaga. Ya personilnya, logistiknya termasuk masyarakat dilatih menyelamatkan diri," pungkasnya.
Bupati Kudus
Baca Juga: Waduh! Bersikap Dermawan di Kabupaten Kudus Malah Kena Sanksi Penjara dan Denda Rp50 Juta
Bencana banjir bandang yang melanda Desa Wonosoco, diduga kuat karena hutan yang ada di Pegunungan Kendeng gundul sehingga air hujan tidak terserap ke tanah ketika curah hujan tinggi.
"Kami sudah mengeceknya langsung kawasan Pegunungan Kendeng dengan melihatnya langsung dari udara. Dari atas memang terlihat gundul, sehingga wajar curah hujan tinggi menyebabkan banjir bandang karena airnya tidak terserap ke tanah, melainkan langsung turun ke aliran sungai setempat," ujar Bupati Kudus Hartopo dikutip dari ANTARA Rabu (3/11/2021).
Selain mengakibatkan banjir, kata dia, dampak hutannya gundul juga menyebabkan sedimentasi di sepanjang aliran sungai yang melintasi Desa Wonosoco, sehingga normalisasi sungai juga perlu dilakukan.
Untuk itulah, kata dia, pihaknya akan berkoordinasi dengan pemerintah kabupaten tetangga, seperti Kabupaten Pati dan Grobogan karena kawasan Pegunungan Kendeng tersebut memang lintas wilayah.
Menurut dia upaya paling konkret dengan melakukan penghijauan di kawasan tersebut dengan melibatkan banyak pihak.
"Pemkab Kudus juga akan menggandeng pihak swasta karena jika hanya mengandalkan pemerintah daerah, tentunya kesulitan," ujarnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- Jordi Cruyff Sudah Tinggalkan Indonesia, Tinggal Tandatangan Kontrak dengan Ajax
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
Pilihan
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
Terkini
-
SIG Dukung Batam Jadi Percontohan Pengembangan Fondasi Mobilitas & Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan
-
Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah Kirim 29 AMT untuk Pemulihan Suplai di Sumatera
-
4 Link Saldo DANA Kaget Jumat Berkah: Raih Kesempatan Rp129 Ribu!
-
Skandal PSSI Jateng Memanas: Johar Lin Eng Diduga Jadi 'Sutradara' Safari Politik Khairul Anwar
-
8 Tempat Camping di Magelang untuk Wisata Akhir Pekan Syahdu Anti Bising Kota