SuaraJawaTengah.id - Tahun 1939. Mitsuyuki Tanaka yang berstatus tentara pelajar Jepang, menjalani tugas pertamanya di Manchuria.
Saat itu Manchuria (Manchukuo) adalah negara boneka Jepang yang berhasil direbut dari China pada tahun 1931. Di Manchuria, Tanaka diperkirakan bergabung dengan Divisi Infanteri ke-23 di bawah komando Jenderal Michitaro Komatsubara.
Tanaka yang saat itu berusia 18 tahun, bertugas menjaga perbatasan Manchuria dari Mongol yang beraliansi ke Uni Sovyet. Jepang melirik Mongol sebagai wilayah jajahan baru.
Ambisi Jepang menduduki Mongol, terganjal Uni Sovyet yang saat itu dikenal memiliki angkatan perang yang tangguh. Sedangkan Divisi Infanteri ke-23 baru terbentuk yang pasukannya terdiri dari para prajurit muda yang minim pengalaman bertempur.
Baca Juga: Profil Roehana Koeddoes, Jurnalis Perempuan Pertama di Indonesia Jadi Google Doodle
Dalam perang singkat selama 3 bulan, Jepang dikalahkan Korps Khusus ke-57 Uni Sovyet dan tentara berkuda Mongol. Kavaleri Mongol yang gesit berhasil menggempur pasukan penjaga perbatasan Jepang.
Pada 15 September 1939, Jepang mengaku kalah dan mengusulkan gencatan senjata. Jepang melaporkan 8.440 tentaranya tewas dan 8.766 lainnya luka-luka.
Meski kalah di Manchuria, Jepang melanjutkan perang di Asia Tenggara dan sebagian Pacifik. Mitsuyuki Tanaka berpindah-pindah medan tempur di Taiwan, Filipina, Singapura, Muangthai, dan masuk ke Indonesia malalui Tarakan, Kalimantan utara.
Berdasarkan catatan Sugiyon (60 tahun) putra kelima Tanaka, ayahnya antara tahun 1940-1945 ikut berperang di Tarakan, Surabaya, Flores, Irian Jaya, dan Jakarta.
Pilih Perang untuk Indonesia
Baca Juga: Mitos Watu Sekenteng Magelang, Desa Tenggelam Jika Yoni Dipindah
Setelah Jepang kalah dari Sekutu dan Indonesia menyatakan merdeka pada 17 Agustus 1945, tentara Jepang diperintahkan menyerah dan akan dipulangkan ke negaranya.
Berita Terkait
-
Harga Tiket Masuk Candi Borobudur 2025, Lengkap dengan Cara Belinya Lewat Online!
-
3 Jalur Alternatif Mudik ke Magelang Tanpa Macet dari Semarang, Jogja dan Purwokerto
-
Ada Nama Soeharto dan Gus Dur, Ini Daftar 10 Tokoh yang Diusulkan Jadi Pahlawan Nasional
-
Koar-koar Efisiensi, Mendagri Tito Sebut Dana Retret Rp13 M Bentuk Investasi: Kalau Gak Efisien Kasihan Rakyat
-
Retret Magelang Dilaporkan ke KPK, Mendagri Tito soal PT Lembah Tidar: Kami Tak Peduli Siapa Pemiliknya, Terpenting...
Terpopuler
- Dedi Mulyadi Syok, Bapak 11 Anak dengan Hidup Pas-pasan Tolak KB: Kan Nggak Mesti Begitu
- JakOne Mobile Bank DKI Diserang Hacker? Ini Kata Stafsus Gubernur Jakarta
- Review Pabrik Gula: Upgrade KKN di Desa Penari yang Melebihi Ekspektasi
- Harga Tiket Pesawat Medan-Batam Nyaris Rp18 Juta Sekali Penerbangan
- Rekaman Lisa Mariana Peras Ridwan Kamil Rp2,5 M Viral, Psikolog Beri Komentar Menohok
Pilihan
-
Harga Emas Antam Terpeleset Lagi Jadi Rp1.754.000/Gram
-
'Siiiu' Ala Zahaby Gholy, Ini Respon Cristiano Ronaldo Usai Selebrasinya Dijiplak
-
Hasil Akhir! Pesta Gol, Timnas Indonesia U-17 Lolos Piala Dunia
-
Hasil Babak Pertama: Gol Indah Zahaby Gholy Bawa Timnas Indonesia U-17 Unggul Dua Gol
-
BREAKING NEWS! Daftar Susunan Pemain Timnas Indonesia U-17 vs Yaman
Terkini
-
10 Tips Menjaga Semangat Ibadah Setelah Ramadan
-
7 Pabrik Gula Tua di Jawa Tengah: Ada yang Jadi Museum hingga Wisata Instagramable
-
Jateng Menuju Lumbung Pangan Nasional, Gubernur Luthfi Genjot Produksi Padi 11,8 Juta Ton di 2025
-
One Way Lokal di Tol Salatiga-Kalikangkung Dihentikan: Puncak Arus Balik Lebaran 2025 Terlewati
-
Berkat BRI, Peluang Ekspor bagi Gelap Ruang Jiwa Terbuka Makin Lebar