SuaraJawaTengah.id - Memelihara burung merpati sudah menjadi salah satu hobi yang digilai banyak orang. Bagi sejumlah orang, hobi ini juga bisa menjadi bisnis yang menghasilkan cuan.
Seperti dilakukan Yunius Martin (41), seorang penghobi dan peternak merpati di Kota Tegal. Berawal dari kesukaannya pada burung yang menjadi lambang cinta kasih dan perdamaian itu, Yunius memiliki 1.000 ekor lebih merpati dan menjadi salah satu sumber penghasilannya.
"Terakhir menghitung Februari tahun 2021, jumlah merpati yang saya miliki ada 1.100 ekor. Belum menghitung lagi," ujar Yunius saat ditemui di salah satu kandang ternak merpati miliknya di Desa Mejasem Timur, Kecamatan Kramat, Kabupaten Tegal, Jumat (19/11/2021) sore.
Untuk menampung merpati-merpatinya yang bejibun itu, Yunius membangun dua kompleks kandang di Kabupaten Tegal dan Kota Tegal. Dua kandang yang salah satunya memiliki luas bangunan 250 meter persegi bahkan masih belum cukup menampung. "Saat ini sedang tahap pembangunan kandang ketiga," ungkap Yunius.
Di dua kandang tersebut, Yunius mempekerjakan 12 orang karyawan. Mereka tinggal di kompleks kandang dan bertugas mulai dari membersihkan kandang hingga memberi pakan.
"Pakannya jagung. Sebulan satu ton jagung. Total pengeluaran sebulan sekitar Rp50 juta. Selain pakan jagung, juga diberi vitamin," ujarnya.
Merpati-merpati yang dipelihara Yunius selain dijual dengan harga paling rendah Rp4 juta per ekor, juga ada yang diikutkan dalam lomba merpati kolong menggunakan nama tim Baron. Salah satu merpati hasil ternak Yunius yang sudah melegenda di kalangan penghobi merpati karena kerap juara dalam lomba adalah merpati bernama Sapu Angin.
"Sapu Angin punya rekor terbanyak se-Indonesia 60 kali juara. 90 persen merpati yang saya ternak merupakan trah keturunan Sapu Angin," ujar Yunius.
Lantaran prestasinya yang gemilang itu, Sapu Angin pernah ditawar sebesar Rp300 juta pada masa jayanya. Namun karena menjadi merpati kesayangan, Yunius tak pernah mau melepasnya.
Baca Juga: Menurut Ahli Primbon Jawa, Ini 7 Tanda Jodoh Semakin Dekat
"Umurnya sekarang sudah 16 tahun dan sudah pensiun ikut lomba. Dia merpati paling tua di sini, induk dari segala induk," ungkapnya.
Yunius mengaku sudah menyukai merpati sejak 1986 atau saat masih duduk di bangku SD. Kala itu, dia kerap diajak sang ayah bermain merpati di Desa Sawojajar, Kecamatan Wanasari, Brebes yang menjadi tempat awal munculnya perlombaan merpati.
"Setelah itu, keterusan menjadi hobi dan bisnis saya. Mulai ternak merpati tahun 2003 saat kuliah. Awal beli di teman dan di pasar," ujarnya.
Sejak mulai menekuni hobi dan ternak merpati, Yunius sudah mengikuti banyak lomba merpati di sejumlah daerah di Jawa dan luar Jawa. Dari lomba yang diikutinya, piala juara yang diraih mencapai 100 lebih.
"Perlombaan merpati sejarahnya itu pertama ada di Brebes, di Desa Sawojajar, tahun 1985. Kemudian berkembang, melebar ke Tegal, Pekalongan. Dari Pekalongan terus ke daerah Banten, dan DKI Jakarta. Sekarang sudah ke seluruh Tanah Air, ke Aceh, ke Papua," ungkapnya.
Suka dan Duka
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- Jordi Cruyff Sudah Tinggalkan Indonesia, Tinggal Tandatangan Kontrak dengan Ajax
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
Pilihan
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
Terkini
-
SIG Dukung Batam Jadi Percontohan Pengembangan Fondasi Mobilitas & Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan
-
Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah Kirim 29 AMT untuk Pemulihan Suplai di Sumatera
-
4 Link Saldo DANA Kaget Jumat Berkah: Raih Kesempatan Rp129 Ribu!
-
Skandal PSSI Jateng Memanas: Johar Lin Eng Diduga Jadi 'Sutradara' Safari Politik Khairul Anwar
-
8 Tempat Camping di Magelang untuk Wisata Akhir Pekan Syahdu Anti Bising Kota