Scroll untuk membaca artikel
Budi Arista Romadhoni
Selasa, 23 November 2021 | 14:17 WIB
Kondisi kampung nelayan Tambaklorok Kota Semarang saat musim hujan tahun ini. [Suara.com/Dafi Yusuf]

Jika mempunyai rejeki  lebih, Amron mempunyai keinginan untuk meninggikan rumahnya agar lebih tenang.  Selain rumahnya ambles, sewaktu-waktu rumah Amron juga bisa terkena rob.

"Sini kan daerah sering terkena rob, jadi kalau keadaanya seperti ini rumah-rumah ini bisa terendam rob semua," katanya.

Sampai saat ini, sudah enam kali Amron meninggikan rumahnya. Biaya meninggikan rumah tak sedikit, jika dia hitung sekali meninggikan bisa menyampai Rp50 juta.

"Rp50 juta itu yang paling sedikit, ngepres itu," imbuhnya.

Baca Juga: Detik-detik KSP Moeldoko dan Wali Kota Semarang Diusir dari Aksi Kamisan

Semakin tahun, rumah yang tenggelam di Tambaklorok semakin cepat tenggelam. Berdasarkan hitungannya, dalam satu tahun rumah warga bisa tenggelam 20 centimeter.

"Jadi semakin kesini semakin banyak tenggelamnya," ujarnya.

Hal yang sama juga dikatakan Mustahil. Selama dia tinggal di Tambaklorok memang banyak rumah-rumah yang tenggelam. Menurutnya, permasalahan di Tambaklorok begitu kompleks.

"Di sini itu masalahnya kompleks, mulai dari rob, sumur bor dan kalau malam itu ada getaran yang sangat kencang. Sampai saat ini kita tak tau getaran apa itu," imbuhnya.

Sampai saat ini, sudah banyak warga sekitar terutama yang mempunyai biaya lebih memilih untuk pindah ke tempat yang lebih aman. Namun, banyak juga warga yang memilih tetap tinggal di Tambaklorok.

Baca Juga: Minum Susu Kental Manis Seduh Setiap Hari Bisa Sebabkan Anak Stunting?

"Lha gimana lagi, ini adalah pilihan satu-satunya,"keluhnya.

Load More