
Gaji plus tunjangan yang sangat layak membuat kesejahteraan guru PNS meningkat. Namun Rudy memilih tetap hidup bersahaja. “Motor Prima saya ini bandel, jarang sekali mogok. Pokoknya pancal mubal,” ujar Rudy sambil tersenyum.
Guru yang mengabdi di SMAN 6 sejak 1994 itu mengaku tak pernah kepikiran membeli barang konsumtif dengan sertifikasi. Dia memilih mengalokasikan sebagian besar dana tersebut untuk pendidikan empat anaknya.
Satu anaknya baru saja lulus kuliah, dua anak masih kuliah, sedangkan anak bungsu di jenjang SMA. “Yang penting bagi saya anak, saya ingin mereka semua sukses. Saya enggak kepikiran nyicil kendaraan atau beli barang mewah,” kata dia.
Selain kesederhanaan, kedisiplinan Rudy sudah sangat dikenal di kalangan warga SMAN 6. Jebolan Rindam IV Diponegoro Magelang itu selalu sudah sampai di sekolah sejak pukul 06.00 WIB. Sambil menunggu pembelajaran, dia mengambil pel dan sapu untuk membersihkan lorong-lorong kelas.
Baca Juga: Kabar Gembira! Gaji Guru Honorer Sulawesi Selatan Akan Dinaikkan Tahun Depan
Tak jarang dia membantu petugas kebersihan mencabuti rumput dan merawat taman. Sikap rajinnya itu kadang membuat petugas menjadi tak enak hati.
“Saya berulangkali bilang sama mereka, tidak perlu pekewuh kalau Pak Rudy ikut resik-resik. Saya lakukan itu dengan ikhlas, bukan untuk merecoki pekerjaan njenengan [petugas kebersihan],” ujar Rudy yang sempat enggan menceritakan kesehariannya kepada Solopos.com.
Sosok pendidik sejati semakin lekat pada diri Rudy dengan sikapnya yang humanis. Meski sempat mengenyam pendidikan militer, dia selalu mengutamakan pendekatan personal pada anak didiknya yang memiliki masalah. Alih-alih memberi hukuman, Rudy tak segan memberi penghargaan bagi siswa yang mengakui kesalahannya.
Pehobi burung ini juga kerap melakukan home visit untuk mengurai masalah siswa. Pagi itu Rudy sempat meluncur ke rumah siswa di Nogosari, Boyolali, karena anak itu tidak menghadiri tes. “Ternyata ada problem keluarga. Alhamdulillah bisa langsung diselesaikan dan anak bisa ikut ujian.”
Dia meyakini seorang pendidik harusnya tak terbatas jam kerja dalam memberi layanan. “Ini masa-masa rawan bagi siswa karena pengawasan berkurang selama pandemi. Butuh guru berdedikasi untuk menghasilkan sosok siswa tangguh dan mandiri di masa depan,” ujarnya.
Baca Juga: 11 Kata-kata dan Ucapan Hari Guru Nasional 2021 untuk Caption Media Sosial
- 1
- 2
Berita Terkait
-
Batas Waktu Pencairan TPG Berapa Hari, Cek Fakta Benarkah Hanya 14 Hari
-
Detik-detik Pemerintah Umumkan Tukin Dosen dan ASN Akan Cair Juli 2025
-
Sri Mulyani Ungkap Pemicu Dosen ASN Demo Soal Tukin: Nominalnya Lebih Tinggi dari Tunjangan Profesi
-
Sri Mulyani Tebar "Durian Runtuh" Kepada Dosen ASN
-
Akhirnya! Menteri Diktisaintek Umumkan Tukin Dosen ASN Cair Juli 2025
Terpopuler
- Pascal Struijk Aneh dengan Orang Indonesia: Kok Mereka Bisa Tahu
- 3 Klub BRI Liga 1 yang Memutuskan Pindah Homebase Musim Depan, Dua Tim Promosi Angkat Kaki
- Pascal Struijk: Saya Pasti Akan Memilih Belanda
- Bakal Bela Timnas Indonesia, Pascal Struijk: Saya Tak Akan Berubah Pikiran
- Rekomendasi Mobil Bekas Harga Rp60 Jutaan: Pilihan untuk Keluarga Baru, Lengkap Perkiraan Pajak
Pilihan
-
LDA Keraton Solo: Wacana Pembentukan DIS Sempat Diajukan ke MK
-
Geely Auto Luncurkan Galaxy Cruiser, Mobil Berteknologi Full AI di Auto Shanghai 2025
-
Jakmania Bersuara: Lika Liku Sebarkan Virus Orange di Kandang Maung Bandung
-
Ikuti Jejak Doan Van Hau, Bintang Thailand Kena Karma Usai Senggol Timnas Indonesia?
-
Hasil BRI Liga 1: Dibantai Borneo FC, PSIS Semarang Makin Terbenam di Zona Degradasi
Terkini
-
Ramalan Sabtu Legi Menurut Kitab Primbon Jawa: Hari Baik untuk Introspeksi dan Penyucian Diri
-
Link Saldo DANA Kaget Hari Ini, Solusi Cuan Cepat di Tengah Aktivitas Padat
-
Semarang Unjuk Gigi sebagai Tuan Rumah Kejurnas Golf Junior 2025, PGI Perkuat Pembinaan Atlet Muda
-
Sidang Kasus Korupsi Mbak Ita dan Etika Komunikasi Hukum di Ruang Publik
-
Link Dana Kaget Hari Ini: Cuan Digital yang Cocok untuk Menyelamatkan Tanggal Tua