Scroll untuk membaca artikel
Ronald Seger Prabowo
Kamis, 25 November 2021 | 20:03 WIB
Salah satu siswa SD di Kota Solo sedang menjalani tes usap pada program surveilans. [ANTARA/Aris Wasita]

SuaraJawaTengah.id - Pelaksanaan surveilans di Kota Solo terus dilakukan sejak beberapa hari.

Hasilnya, Pemkota Solo kembali menemukan siswa positif Covid-19. Hal tersebut dijelaskan Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Surakarta Dwi Ariyanto.

"Dari hasil surveilans hari pertama pada Senin (22/11/2021) ke tujuh SD ditemukan dua siswa positif," kata Dwi Ariyanto dikutip ANTARA, Kamis (25/11/2021).

Dua siswa yang diketahui positif tersebut masing-masing berasal dari dua sekolah yang berbeda. Sebagai tindak lanjut, dikatakannya, sementara ini dua sekolah tersebut melaksanakan pembelajaran jarak jauh (PJJ) sambil dilakukannya penelusuran kontak.

Baca Juga: Pasien Covid-19 Melonjak, RS di Belanda Setop Layanan Kemoterapi dan Tranplantasi Organ

"Dilakukan PJJ sampai tracing selesai," ujar dia.

Meski demikian, pihaknya mencatat dari surveilans selanjutnya serta penelusuran kontak, hingga saat ini sudah ditemukan tujuh siswa dari tiga sekolah yang positif COVID-19.

Ia mengatakan hingga saat ini penelusuran kontak masih terus dilakukan. Jika tidak ada perkembangan dari kasus tersebut, maka pembelajaran tatap muka (PTM) akan kembali dilaksanakan.

"Ini butuh waktu 2-3 hari. Namun tergantung hasilnya, kalau surveilans yang pertama (tahap pertama) kan hasil positif agak banyak, kalau yang kali ini kecenderungannya tidak banyak," paparnya.

Kepala SDN Semanggi Kidul Tarwini mengatakan sebelumnya sudah diminta oleh Dinas Kesehatan Kota (DKK) Surakarta menyiapkan sebanyak 30 siswa untuk menjalani tes usap sebagai bagian dari program surveilans atau pengamatan pada PTM oleh Kementerian Kesehatan RI.

Baca Juga: Penerapan PPKM Level 3 Saat Libur Nataru, Polisi Siapkan Langkah Strategis

"Tetapi tidak dikasih tahu hari apa (dilakukannya tes usap). Kemudian Senin Dinas Kesehatan datang, akhirnya siswa kami ambil acak mulai dari kelas 4-6 serta tiga guru kelas masing-masing. Kemudian hari Selasa sudah dikasih tahu kalau ada yang positif satu, anak kelas enam," katanya.

Ia mengatakan sesuai dengan arahan dari Dinas Kesehatan maka tindak lanjutnya harus dilakukan PJJ untuk sementara waktu.

"Kemudian saya minta petunjuk dari puskesmas, katanya akan diswab seluruh keluarga. Kemudian karena yang kena kelas enam maka seluruh anak sekelas diswab termasuk guru, namun guru negatif, anak tambah dua yang positif, jadi total tiga anak yang positif," tegas dia.

Ia mengatakan tiga anak tersebut saat ini dalam kondisi tanpa gejala dan menjalani isolasi di rumah masing-masing.

Load More