SuaraJawaTengah.id - Mantan Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari blak-blakan mengaku heran dengan fenomena Covid-19 yang belakangan ini tiba-tiba mengalami penurunan secara drastis.
Terlebih saat ini belum ada penelitian khusus terkait penyebab kasus Covid-19 yang mendadak menurun tersebut. Sehingga Siti Fadilah menilai fenomena tersebut sebagai sesuatu hal yang sangat janggal.
"Saya heran kenapa Covid-19 tiba-tiba hilang. Di Jepang juga begitu, tapi mereka (Jepang) sibuk sekali meneliti apakah Covid-19 hilang karena mutasi-mutasi terus hilang atau ada teori lain," buka Siti Fadilah dalam unggahan video di channel YouTube Karni Ilyas Club.
Perempuan berusia 72 tahun ini menyayangkan karena sejauh ini Indonesia belum melakukan penelitian secara mendalam terkait penurunan kasus Covid-19 beberapa bulan terakhir ini.
"Nah kita belum meneliti apa-apa, tetapi yang saya denger kita baru akan meneliti apakah Covid-19 menghilang pada bulan Agustus sampai September. Apakah karena capaian vaksin, PPKM atau karena virusnya mutasi-mutasi kemudian mati sendiri," paparnya.
Siti Fadilah masih meragukan jika penurunan kasus Covid-19 di Indonesia karena capaian vaksinasi. Sebab di Eropa sendiri saat ini sedang mengalami lonjakan kasus. Padahal rata-rata di sana capaian vaksin sudah mencapai 80 persen ke atas.
Lebih lanjut, ia merasa gusar dan mempertanyakan dasar apa yang melatarbelakangi pemerintah telah memprediksi akan kembali terjadi lonjakan kasus pada bulan Desember nanti.
"Ramalan orang-orang berilmu dan berpikiran sehat tentu harus berdasarkan data. Sepengetahuan saya menurut Dr Pandu Riono, belum ada kemungkinan itu (gelombang ketiga) bakal terjadi,"
"Saya tidak mengerti apa dasar pemerintah sudah memprediksi akan terjadi lonjakan kasus pada bukan Desember. Untuk orang yang mengerti itu suatu hal yang aneh," sambungnya.
Baca Juga: Kepala Dinas Kesehatan Payakumbuh Jadi Tersangka Kasus Dugaan Korupsi Dana Covid-19
Dengan begitu, untuk segera mengakhiri pandemi ini. Siti Fadilah menantang pemerintah untuk bersikap jujur kepada masyarakat terkait penanganan Covid-19. Pemerintah juga diimbau agar tidak menakuti masyarakat dengan ancaman gelombang ketiga atau apapun.
"Pemerintah dengan rakyat harus bersatu dalam menghadapi Covid-19. Marilah kita bersatu dengan kejujuran, transparansi. Sehingga rakyat bisa mempercayai pemerintah. Begitu juga sebaliknya,"
"Akan tetapi jika pemerintah enggan terbuka dengan kebijakan-kebijakannya. Dipastikan kita tidak akan sukses menghadapi gelombang Covid-19 berikutnya. Yang paling penting itu kita jangan takut," tandasnya.
Kontributor : Fitroh Nurikhsan
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Pertamina Patra Niaga Gelar Khitan Massal di Cilacap, Wujud Syukur HUT ke-68 Pertamina
-
5 MPV Diesel Pilihan Rp150 Jutaan yang Worth It untuk Keluarga di Akhir 2025
-
BRI Perkuat Aksi Tanggap Bencana Alam, 70 Ribu Jiwa Terdampak Beroleh Bantuan
-
PSIS Semarang Gegerkan Bursa Transfer: Borong Tiga Pemain Naturalisasi Sekaligus
-
8 Wisata Terbaru dan Populer di Batang untuk Libur Sekolah Akhir 2025