Scroll untuk membaca artikel
Budi Arista Romadhoni
Kamis, 02 Desember 2021 | 07:58 WIB
Banjir lahar hujan di lokasi proyek sabodam Kali Senowo, Desa Keningar, Kabupaten Magelang, Rabu (1/12/2021). [Istimewa]

SuaraJawaTengah.id - Banjir lahar hujan Merapi menerjang lokasi proyek pembangunan sabodam Kali Senowo di Dusun Sentong, Desa Keningar, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut.

Tim Reaksi Cepat (TRC) Darurat Bencana Kecamatan Dukun, Yudo Wasito melaporkan, banjir terjadi sekitar pukul 15.30 WIB. “Masih aman. Sudah saya himbau para pekerja jangan beraktifitas di bawah (aliran sungai),” kata Yudo, Rabu (1/12/2021) malam.

Menurut Yudo, banjir tertahan di aliran Kali Senowo bagian atas sehingga dampaknya tidak terlalu parah. Meski demikian, shelter pekerja dan sedikitnya 5 truk pengaduk beton diterjang banjir.   

Kejadian banjir lahar hujan di proyek pembangunan sabodam Kali Senowo beredar di media sosial. Dalam rekaman video berdurasi 30 detik itu tampak aliran banjir berwarna kecoklatan menerjang kendaraan proyek.

Baca Juga: Ini Kata Masyarakat Adat Soal Bencana Banjir di Kalimantan

Menurut Yudo banjir tidak terlalu berdampak pada aliran Kali Senowo secara keseluruhan. “Itu di Kali Senowo yang atas. Banjir tidak sampai ke bawah. Hanya kecil saja. Mungkin habis di area atas,” ujar Yudo.

Intensitas hujan yang meningkat di puncak Merapi menyebabkan sejumlah aliran sungai meluap. Hujan di puncak Merapi terjadi pukul 14.44 WIB hingga pukul 15.00 WIB.

Stasiun pemantau cuaca Merapi di Pasar Bubar mencatat, curah hujan mencapai 49 milimeter. Intensitas hujan tinggi dengan durasi yang cukup lama di puncak Merapi, berpotensi menyebabkan banjir lahar hujan.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Magelang mengimbau warga tidak beraktifitas di aliran sungai jika hujan lebat terjadi di hulu sungai. “Himbauan kalau terjadi banjir, jangan beraktifitas di aliran sungai.”

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika, 1 Desember 2021 mengeluarkan peringatan dini cuaca di Jawa Tengah. Hujan intensitas sedang hingga lebat berpotensi terjadi antara lain di Kabupaten Magelang, Purworejo, Wonosobo, dan Temanggung.

Baca Juga: Dimakamkan Prokes, Muarif Korban Dukun Pengganda Uang di Magelang Dikira Meninggal Covid

Hujan intensitas sedang hingga lebat dapat disertai kilat dan angin kencang. Masyarakat diimbau waspada dan berhati-hati terhadap potensi cuaca ekstrem.

Potensi cuaca ekstrem dipengaruhi oleh siklon tropis Nyatoh yang terpantau di Samudra Pasifik sebelah utara Papua. Siklon bertekanan 990 mb dengan kecepatan angin maksimum mencapai 50 knot.

Bibit siklon tropis 92S terpantau berada di Samudra Hindia bagian barat daya Lampung. Siklon bertekanan 1006 mb dengan kecepatan angin maksimum 25-30 knot.

Dampak tidak langsung bagi cuaca di Indonesia adalah hujan sedang hingga lebat selama 24 jam ke depan di wilayah Aceh, Sumatra Utara, Sumatra Barat, Riau, Bengkulu, Lampung, Sumatra Selatan, Bangka Belitung, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Sulawesi Utara, Maluku Utara, Papua, dan Papua Barat.

Diperkirakan intensitas siklon tropis Nyatoh menguat dalam 24 jam ke depan dengan pergerakan ke arah utara-barat laut.

Dampak perubahan cuaca tersbut dapat menimbulkan banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, angin kencang, pohon tumbang, dan jalan licin. Masyarakat diminta untuk menjauh dari bantaran sungai, tubuh air, atau wilayah rawan banjir, serta lereng rawan longsor.

Kontributor : Angga Haksoro Ardi

Load More