Scroll untuk membaca artikel
Siswanto | Achmad Fauzi
Senin, 06 Desember 2021 | 16:46 WIB
Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi saat memberikan keterangan pers di kantornya. [Dok Humas]

SuaraJawaTengah.id - Salah satu strategi Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi untuk tetap menggerakkan roda perekonomian di tengah pandemi Covid-19 adalah memaksimalkan penggunaan dana APBD.

APBD digunakan untuk membeli produk-produk UMKM di Semarang. Sebagai contoh, dinas-dinas pemerintah diminta menganggarkan dana untuk belanja masker buatan UMKM.

"Kemudian menggerakkan temen-temen PNS, PNS kan pas pandemi gajinya nggak dipotong kita menggerakkan selain membeli sembako untuk diberikan masyarakat yang tidak mampu, mereka kita ajak ke pasar-pasar rakyat," ujar Hendrar dalam SuaraLive!: Strategi Bangkitkan Ekonomi di Tengah Ancaman Wabah Covid-19 Varian Baru, Senin (6/12/2021).

APBD juga dianggarkan untuk membeli makanan yang diproduksi UMKM yang mana setiap Jumat, makanan itu diberikan kepada masyarakat yang paling membutuhkan.

Baca Juga: SuaraLive!: Strategi Bangkitkan Ekonomi di Tengah Ancaman Wabah Covid-19 Varian Baru

"Atau beli bagi itu temen-temen PNS atau masyarakat yang mampu membeli produk UMKM kemudian membagi ke tetangga sekitar," kata dia.

Hendrar juga memberikan relaksasi untuk meringankan masyarakat.

Misalnya memberikan diskon dalam pembayaran air bersih atau PDAM sebesar 20 persen. Kemudian, retribusi PKL juga dibebaskan biaya alias gratis selama pandemi ini.

"Masyarakat yang tinggal di rusunawa kita gratiskan, selanjutnya, masyarakat yang bayar PBB tepat waktu kita kasih diskon hingga 15 persen, retribusi pasar kita diskon 50 persen," tutur dia.

Penundaan pembayaran pajak daerah mulai dari sektor hotel hingga pariwisata dilakukan. Terakhir, pemerintah kota juga memberikan bantuan sosial ke masyarakat.

Baca Juga: Beli Data dari Telegram, Sindikat Pemalsu Kartu Prakerja Berhasil Gondol Puluhan Miliar

"Jadi secara siklus ekonomi meskipun kecil akan mampu menggerakkan roda ekonomi," kata dia.

Load More