SuaraJawaTengah.id - Kebijakan Pemerintah Kota (Pemkot) Tegal, Jawa Tengah memadamkan lampu penerangan jalan umum (PJU) di seluruh ruas jalan dikeluhkan warga.
Kebijakan yang dijalankan untuk mencegah kerumunan dan mendukung rencana penerapan PPKM Level 3 serentak pada masa libur Natal dan Tahun Baru itu bahkan disebut sudah "memakan korban".
Hal itu ditunjukkan dalam unggahan yang viral di media sosial, Selasa (7/12/2021). Dalam unggahan di akun grup Facebook JUAL BELI TEGAL - SLAWI, terdapat sejumlah foto yang memperlihatkan gerobak milik seorang penjual martabak porak-poranda setelah ditabrak pengendara mobil pada Senin (6/12/2021) malam.
Penjual martabak itu harus mengalami nasib nahas menjadi korban tabrak lari. Padahal dagangannya sedang sepi pembeli karena adanya kebijakan pemadaman lampu PJU.
Baca Juga: Rem Blong, Bus Rombongan Santri Terguling di Jalur Wisata Guci Tegal, Balita Jadi Korban
"Korban tabrak lari efek udan deres plus lampu dalan dipateni..korban penjual martabak depan RSUD Kardina sebelah utara, Pelaku diduga mengendarai granmax, sepion pecah satu, posisi udan karo mati lampu plat ora katon.. Melasi dagangan sepi gara-gara mati lampu.. Eh apes kena tabrak lari Nggo pelaku muga2 ndue iktikad baik bertanggungjawab," tulis keterangan dalam unggahan itu.
Unggahan itu dibagikan ulang di akun grup INFO SEPUTAR TEGAL dan sudah dibagikan puluhan kali oleh warganet.
Ratusan komentar juga membanjiri unggahan itu. Sebagian warganet mempertanyakan adanya kebijakan pemadaman lampu pada malam hari yang dijalankan Pemkot Tegal karena sudah memakan korban.
"Harusnya pemerintah mengkaji dan meninjau uang. Rakyat wis manut dan kepaksa utk vaksin hampir 108 % tetapi pemerintah tidak ada timbal baliknya mensejahterakan rakyatnya justru tambah menyengsarakan rakyatnya," tulis akun Echo Sulistyo.
"Di Kota Semarang pernah dilaksanakan kebijakan tersebut tapi akhirnya dievaluasi hanya beberapa hari karena rawan kejahatan malam hari seperti begal dll. Tidak efektif sepertinya untuk kebijakan pemadaman lampu jalan di malam hari," tulis akun Hery Setiawan.
Baca Juga: Persekat Tegal Kandas, Persis Solo Jadi Satu-satunya Wakil Jateng di 8 Besar Liga 2
Dimintai tanggapan, Kepala Bidang PJU Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Tegal Sudjatmiko mengaku turut prihatin dengan kejadian yang dialami penjual martabak tersebut.
Berita Terkait
-
Warteg Lewat, Ini 7 Kuliner Khas Tegal yang Cuma Ada saat Lebaran
-
Sukatani Guncang Tegal! Konser Perdana Usai Viral Berakhir Meriah: Berkat Solidaritas Kawan-kawan
-
Puluhan Kapal Nelayan di Tegal Dilalap Si Jago Merah
-
Kasus Mayat Korban Tabrak Lari di TPU Menteng Pulo, Polisi: Pelaku Teridentifikasi Gunakan Mercedes Jeep
-
Misteri Mayat Tergeletak di TPU Menteng Pulo Ternyata Korban Tabrak Lari, Polisi Temukan Jejak Mobil Pelaku
Terpopuler
- 10 Transformasi Lisa Mariana, Kini Jadi Korban Body Shaming Usai Muncul ke Publik
- Daftar Pemain Timnas Belanda U-17 yang Gagal Lolos ke Piala Dunia U-17, Ada Keturunan Indonesia?
- Titiek Puspa Meninggal Dunia
- Gacor di Liga Belanda, Sudah Saatnya PSSI Naturalisasi Pemain Keturunan Bandung Ini
- Eks Muncikari Robby Abbas Benarkan Hubungan Gelap Lisa Mariana dan Ridwan Kamil: Bukan Rekayasa
Pilihan
-
Hasil BRI Liga 1: Diwarnai Parade Gol Indah, Borneo FC Tahan Persib Bandung
-
Persija Terlempar dari Empat Besar, Carlos Pena Sudah Ikhlas Dipecat?
-
Momen Timnas Indonesia U-17 Gendong ASEAN Jadi Pembicaraan Media Malaysia
-
Terbang ke Solo dan 'Sungkem' Jokowi, Menkes Budi Gunadi: Dia Bos Saya
-
6 Rekomendasi HP Murah dengan Kamera Beresolusi Tinggi, Terbaik April 2025
Terkini
-
RKB Bela Sufmi Dasco: Tuduhan Terkait Judi Online Tak Masuk Akal dan Rugikan DPR
-
KUR BRI Dukung Warung Bu Sum Sate Kere Beringharjo Terus Tumbuh dan Lestari
-
Kisah Horor Rumah Sakit di Purwokerto: Banyak Hantu Menyerupai Dokter?
-
Lonjakan Trafik Idulfitri Capai 87,7 Persen di Jateng, Kebumen Tertinggi Penggunaan Jaringan Indosat
-
Misteri Dewi Lanjar dan Kisah Kelam Pantai Slamaran Pekalongan