Scroll untuk membaca artikel
Budi Arista Romadhoni
Selasa, 14 Desember 2021 | 06:00 WIB
Ilustrasi nakes Eropa. Inggris melaporkan bahwa terdapat kematian pertama dari kasus varian Omicron. (Getty Images)

SuaraJawaTengah.id - Inggris melaporkan kematian pertama kasus virus Omicron. Kasus itu pertama di dunia.

Perdana Menteri Boris Johnson, pada Senin (13/12/2021) mengatakan satu pasien meninggal setelah terinfeksi varian Omicron virus corona di Inggris.

"Menyedihkan, setidaknya seorang pasien telah dipastikan meninggal akibat Omicron," kata Johnson kepada awak media.

"Jadi saya pikir, gagasan bahwa (varian) ini merupakan versi virus yang lebih ringan, saya pikir hal itu perlu kita kesampingkan, dan (kita) hanya memperhatikan kecepatan penularannya di kalangan penduduk."

Baca Juga: Varian Omicron Mengancam, Dr. Reisa Ungkap Pentingnya Vaksinasi Covid-19 Dosis Lengkap

Sejak kasus Omicron pertama terdeteksi di Inggris pada 27 November, Johnson telah memberlakukan pembatasan yang lebih ketat, dan pada Minggu dia mendesak orang-orang untuk mendapatkan dosis penguat vaksin COVID-19 untuk mencegah pelayanan kesehatan kewalahan.

Menteri Kesehatan Sajid Javid mengatakan varian Omicron menyebar dengan "laju yang fenomenal" dan kini menyumbang sekitar 40 persen kasus COVID-19 di London.

Sebelumnya Inggris melaporkan sebanyak 633 kasus baru Omicron ditemukan di negara ratu Elisabeth itu. Sehingga secara keseluruhan varian tersebut berjumlah 1.898 kasus, menurut otoritas kesehatan Inggris pada Sabtu (11/12/2021).

Angka itu merupakan lonjakan harian tertinggi sejak Omicron terdeteksi di Inggris.
[ANTARA]

Baca Juga: Data dari Inggris Sebut Varian Omicron Menyebar Lebih Cepat daripada Varian Delta

Load More