SuaraJawaTengah.id - Peserta audisi ajang pencarian bakat X-Factor asal Purwokerto, Danar Widianto tampil memukau dan mencuri perhatian publik.
Penampilan Danar Widianto yang membawakan lagu ciptannya sendiri bahkan bisa tranding di media sosial YouTube dengan menduduki peringkat 1.
Apresiasi karya Danan pun tak hanya dilontarkan para juri, warganet yang mendengar pun turut mengapresiasi dan tidak sedikit juga yang merasa senasib dengan alur cerita di lagu tersebut.
Dalam video tersebut, Danan mengungkapkan jika lagu ciptannya yang berjudul 'Dulu' merupakan pengalaman pahit dirinya yang kerap mendapat tindakan perundungan dari teman sebayanya semasa di sekolah.
Baca Juga: Hutan Pinus hingga Curug, Ini Wisata Purwokerto yang Dijamin Menyegarkan Mata
Dengan menggunakan alat musik gitar dan nada yang mendayu, ia pun mendapat julukan 'Anak Senja' dari warganet. Suara merdu dan unik Danan terbukti mendapat apresiasi dari puluhan ribu warganet.
Hanya dalam waktu dua hari, ada 29 ribu warganet yang mengomentari video di akun YouTube X- Factor Indonesia dan sudah ditonton lebih dari 4,6 juta views.
Hampir sebagian besar memuji dan merasa mengalami kehidupan yang hampir sama seperti lirik lagu yang ditulis Danan.
Dibalik ketenarannya dalam waktu dua hari, masa lalu Danan sebelumnya adalah seorang karyawan angkringan di Ajibarang milik seorang pengusaha bernama Panji.
Saat dihubungi, Panji menceritakan masa lalu Danan sebelum ia kini menjadi idola baru 'anak-anak senja' jagad media sosial.
Baca Juga: Viral! Aksi Vandalisme di Alun-alun Purwokerto, Tulisannya Bikin Ngakak
"Terakhir sebelum berangkat itu masih kerja dengan saya, cuma karena berhubung ikut audisi jadi saya ijinkan berangkat ikut audisi dulu. Sebelum berangkat saya tanya, 'kalau kamu tidak lolos masih ikut kerja dengan saya?' jawabnya masih pengin ikut, eh ternyata malah trending se Indonesia raya," katanya saat dihubungi, Rabu (15/12/2021).
Menurut Panji, Danar mengikuti audisi X-Factor melalui jalur media sosial instagram.
Setelah dinyatakan lolos kemudian, ia mengikuti audi melalui zoom meeting. Baru yang ketiga ia akhirnya diminta untuk berangkat langsung ke Jakarta.
"Total proses audisi kurang lebih dua bulan. Setor video kalau ga salah sebelum bulan November. Sebelum ikut bekerja dengan saya dia sebenarnya sudah mendaftar audisi ini," jelasnya.
Ia mengaku sudah mengenal Danar sejak kelas 1 SMA. Namun baru beberapa bulan ini, Danar ikut bekerja dengannya. Bakat bermusiknya pun sudah terlihat sejak awal pertama ia kenal.
"Dari SMA itu memang sudah seneng musik, belajarnya otodidak. Dia itu kayanya pernah juara festival musik pelajar se Banyumas. Tapi dia bukan anak yang mencari uang dari kafe ke kafe," terangnya.
Danar dikenal dengan sosoknya yang polos, tidak neko-neko dan selama bekerja dengannya sangat bertanggung jawab. Namun ia tidak mengetahui cerita perundungan seperti apa dibalik lagu ciptannya Danar.
"Dia itu kalau lagi jagongan atau bekerja ya guyonan biasa sama teman-temannya. Tidak pernah bercerita tentang lagunya yang bully-bully an waktu sekolah. Tapi saya memang sudah sering dengar ia membawakan lagu itu," katanya.
"Karena selain jadi waiters, dari jam 3 sampai 6 sore, ia juga saya beri kebebasan untuk menghibur pelanggan kaya ngamen gitu tapi di kafe saya setelah mahrib sampai jam 10 malam. Nah setelah itu dia bantu beres-beres temannya," lanjutnya.
Hasil ngamen di kafenya menurut Panji biasa digunakan Danar untuk tambahan pemasukan harian. Karena sistem pembayaran sebagai karyawan dibayar bulanan.
"Kan tidurnya dia ditempat saya, karena daripada tiap hari bolak-balik Purwokerto-Ajibarang jadi saya kasih kamar di rumah. Jadi per dua atau tiga hari baru pulang. Kalau misal pagi warung saya belum buka kan ga ada makanan, nah buat makan pagi biasanya dia pakai hasil dari mengamen malam sebelumnya," tuturnya.
Selama mengamen, sebelum viral dari para pelanggan kafe milik Panji banyak yang mengapresiasi. Selain suaranya yang bagus, menurutnya Danar memiliki vokal yang berkarakter.
Panji mendukung penuh langkah yang saat ini sedang ditempuh Danar. Tidak hanya dukungan moril, bahkan ia membelikan gitar baru seharga Rp 2 juta. Melihat kondisi gitar milik Danar yang sudah lama dipakainya.
"Kebetulan saya punya rejeki lebih, ndilalah gitarnya dia kan sudah cempreng suaranya. Jadi saya berpikir untuk memberikan bekal gitar. Biar tidak ngisin-ngisina (memalukan). Kemarin akhir Bulan November kan dia sempat pulang 5 harian," candanya diselingi tawa.
Saat dikonfirmasi melalui aplikasi jejaring sosial WhatsApp, Danar Widianto tidak memberikan banyak penjelasan. Ia hanya meminta doa dan dukungan dari warga Banyumas agar bisa diberikan yang terbaik dalam mengikuti ajang pencarian bakat ini. [Anang Firmansyah]
Berita Terkait
-
Rumah Pangan PNM, Solusi Ketahanan Pangan untuk Masyarakat Purwokerto
-
Mendobrak Stereotip! Suci Muliani Buktikan Kehebatan Pembalap Wanita di HDC 2024
-
Dari Pemula Hingga Expert: 9 Kelas Perebutkan Gelar Juara HDC 2024 Purwokerto
-
Weekend Seru! Honda Dream Cup 2024 Siap Suguhkan Aksi Pembalap Spektakuler di Purwokerto
-
Mengenal Salah Satu Museum di Purwokerto: Sejarah, Koleksi dan Harga Masuk
Terpopuler
- 10 Transformasi Lisa Mariana, Kini Jadi Korban Body Shaming Usai Muncul ke Publik
- Daftar Pemain Timnas Belanda U-17 yang Gagal Lolos ke Piala Dunia U-17, Ada Keturunan Indonesia?
- Titiek Puspa Meninggal Dunia
- Gacor di Liga Belanda, Sudah Saatnya PSSI Naturalisasi Pemain Keturunan Bandung Ini
- Eks Muncikari Robby Abbas Benarkan Hubungan Gelap Lisa Mariana dan Ridwan Kamil: Bukan Rekayasa
Pilihan
-
Hasil BRI Liga 1: Diwarnai Parade Gol Indah, Borneo FC Tahan Persib Bandung
-
Persija Terlempar dari Empat Besar, Carlos Pena Sudah Ikhlas Dipecat?
-
Momen Timnas Indonesia U-17 Gendong ASEAN Jadi Pembicaraan Media Malaysia
-
Terbang ke Solo dan 'Sungkem' Jokowi, Menkes Budi Gunadi: Dia Bos Saya
-
6 Rekomendasi HP Murah dengan Kamera Beresolusi Tinggi, Terbaik April 2025
Terkini
-
RKB Bela Sufmi Dasco: Tuduhan Terkait Judi Online Tak Masuk Akal dan Rugikan DPR
-
KUR BRI Dukung Warung Bu Sum Sate Kere Beringharjo Terus Tumbuh dan Lestari
-
Kisah Horor Rumah Sakit di Purwokerto: Banyak Hantu Menyerupai Dokter?
-
Lonjakan Trafik Idulfitri Capai 87,7 Persen di Jateng, Kebumen Tertinggi Penggunaan Jaringan Indosat
-
Misteri Dewi Lanjar dan Kisah Kelam Pantai Slamaran Pekalongan