SuaraJawaTengah.id - Usaha mikro kecil menengah (UMKM) dari komunitas disabilitas Kota Semarang juga menjadi perhatian khusus. Mereka menjadi kelompok yang terdampak saat Pandemi Covid-19.
Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Kota Semarang, Krisseptiana Hendrar Prihadi atau yang biasa disapa Tia Hendi meniai, sektor UMKM memiliki peran penting dalam memajukan perekonomian nasional. Maka, ia mendorong UMKM perlu mendapat perhatian saat ini.
"Pemerintah Kota Semarang terus mendorong peningkatan penjualan para UMKM ditengah kondisi saat ini yang masih dalam masa pandemi," kata Tia saat berada di pameran UMKM di objek wisata Sam Poo Kong dalam keterangan tertulis yang diterima SuaraJawaTengah.id, Senin (20/12/2021).
Sementara itu, Staf Khusus Presiden RI Bidang Sosial, Angkie Yudistia, mengapresiasi kepedulian Pemkot Semarang dalam memberikan ruang publik sebagai bentuk pemberdayaan berkelanjutan bagi penyandang disabilitas.
Baca Juga: Menteri Bahlil Minta Perusahaan Besar Ikut Bantu UMKM Agar Naik Kelas
“Kami mengapresiasi kepedulian Wali Kota Semarang untuk member ruang publik sebagai bentuk pemberdayaan berkelanjutan bagi penyandang disabilitas. Nantinya, produk UMKM disabilitas akan kami kurasi dan mentoring,” kata Angkie.
"Komitmen kami menciptakan lingkungan inklusi yang setara. Ragam penyandang disabilitas punya hak yang sama dalam mendapatkan manfaat dari program pemerintah," tuturnya.
Memotivasi UMKM Disabilitas
Marketing Manager Central Java dan DIY JD.ID, Adi Setiya Nugroho menyatakan, salah satu yang dilakukan pihaknya saat ini memotivasi, mempersiapkan, dan membantu para pelaku UMKM sebagai salah satu aktor penggerak ekonomi.
"Terkhusus UMKM milik komunitas penyandang disabilitas yang selama ini belum mendapatkan porsi atensi dan kesempatan yang cukup dalam usaha pertumbuhan ekonomi bangsa," kata Adi.
Baca Juga: 42 Wali Kota Dari Seluruh Indonesia Borong Produk UMKM di Denpasar
Menurut Adi, pihaknya ingin mengangkat potensi UMKM yang ada di Kota Semarang, termasuk dari kalangang disabilitas. Hal ini dibuktikan dalam pameran tersebut yang melibatkan 24 komunitas UMKM disabilitas di Kota Semarang.
Adapun produk unggulan UMKM yang dihadirkan diantaranya bandeng, lunpia, tas, batik, olahan pangan dan lainnya.
"Keterlibatan UMKM disabilitas dalam pameran ini sekaligus bentuk pembuktian bahwa mereka juga mampu berkiprah di bidang ekonomi melalui produk-produk UMKM yang berkualitas," ujarnya.
Berita Terkait
-
KUR BRI Buktikan Bisa Naikkan Pendapatan UMKM, Sistem Graduasi Jadi Salah Satu Kunci
-
Alasan KUR Tidak Masuk Program Penghapusan Utang UMKM, Pengamat Soroti Tantangannya
-
Rawan Tak Tepat Sasaran, Kebijakan Hapus Buku Kredit UMKM Butuh Kajian Lagi
-
Kategori UMKM yang Tak Bisa Ajukan Penghapusan Utang dari Pemerintah
-
LPDB-KUMKM Tetap Komitmen Optimalkan Pengelolaan Piutang Negara
Terpopuler
- Dicoret Shin Tae-yong 2 Kali dari Timnas Indonesia, Eliano Reijnders: Sebenarnya Saya...
- Momen Suporter Arab Saudi Heran Lihat Fans Timnas Indonesia Salat di SUGBK
- Elkan Baggott: Hanya Ada Satu Keputusan yang Akan Terjadi
- Elkan Baggott: Pesan Saya Bersabarlah Kalau Timnas Indonesia Mau....
- Kekayaan AM Hendropriyono Mertua Andika Perkasa, Hartanya Diwariskan ke Menantu
Pilihan
-
Dua Juara Liga Champions Plus 5 Klub Eropa Berlomba Rekrut Mees Hilgers
-
5 Rekomendasi HP Infinix Sejutaan dengan Baterai 5.000 mAh dan Memori 128 GB Terbaik November 2024
-
Kenapa KoinWorks Bisa Berikan Pinjaman Kepada Satu Orang dengan 279 KTP Palsu?
-
Tol Akses IKN Difungsionalkan Mei 2025, Belum Dikenakan Tarif
-
PHK Meledak, Klaim BPJS Ketenagakerjaan Tembus Rp 289 Miliar
Terkini
-
Wapres Gibran Dukung UMKM dan Pemberdayaan Ekonomi Perempuan di Semarang
-
Dari Tambakmulyo untuk Jateng: Mimpi Sanitasi Layak Menuju SDGs
-
Pengamat Nilai Program Pendidikan Gratis dan Rp300 Juta per RW dari Yoyok-Joss Realistis
-
Perebutan Suara NU: Luthfi-Yasin vs Andika-Hendi, Siapa Lebih Unggul?
-
Wapres Gibran Tinjau Program Makan Bergizi di SMKN 7 Semarang, Siswa Sambut Antusias