SuaraJawaTengah.id - Varian omicron membuat banyak orang khawatir tertular virus tersebut. Sebab, vaksin COVID-19 disebut-sebut tak mempan menangkal Omicron.
Namun demikan, sejumlah penelitian dilakukan di penjuru dunia. Vaksin Booster ditemukan bisa efektif menahan bahaya varian Omicron dalam tubuh manusia.
Dokter di Johns Hopkins Center for Health Security, Dr. Amesh Adalja mengatakan Omicron tak bisa dihindari dan cara terbaik menghadapinya yakni dengan vaksinasi penuh.
Sebuah studi oleh para peneliti Oregon menunjukkan, orang yang divaksinasi penuh memiliki "kekebalan super." Tetapi, peneliti memperingatkan meski sudah divaksinasi, orang tetap tidak boleh dengan sengaja "mencari" infeksi COVID-19.
Seperti dikutip dari USA Today, Selasa, data untuk vaksin COVID-19 Moderna memperlihatkan, dosis tambahan sebagai penguat alias booster akan efektif melawan Omicron.
Pihak Moderna mengatakan studi laboratorium darah menunjukkan, 20 orang yang menerima 50 mikrogram booster Moderna memiliki 37 kali jumlah antibodi penetralisir dibandingkan dengan darah orang yang hanya menerima dua suntikan.
Moderna telah mengurangi dosis booster menjadi setengah dosis dari dua suntikan untuk membatasi efek samping seperti demam, nyeri otot dan kelelahan.
Sebuah kelompok yang menerima suntikan ketiga dari dosis 100 mikrogram mengalami lompatan 83 kali lipat dalam menetralkan antibodi terhadap Omicron.
Pendiri dan direktur Scripps Research Translational Institute, Dr. Eric Topol, mengatakan, peningkatan sebesar itu tidak diperlukan untuk memberikan perlindungan.
Baca Juga: Benarkah Masa Inkubasi Varian Omicron Lebih Singkat dari Varian Delta?
Sebelumnya, sebuah studi yang dirilis awal Desember oleh Pfizer dan mitranya BioNTech menunjukkan, dosis ketiga vaksin COVID-19 mereka meningkatkan antibodi penetral terhadap Omicron lebih dari 25 kali lipat, yang seharusnya melindungi, meskipun studi lanjutan masih diperlukan.
Pihak rumah sakit Houston Methodist melaporkan, varian Omicron menyumbang 82 persen dari kasus simtomatik baru.
Direktur medis mikrobiologi diagnostik di The Houston Methodist, Dr. S. Wesley Long menuturkan, varian Omicron menjadi penyebab supermayoritas kasus baru di rumah sakit tempatnya bekerja dalam waktu kurang dari tiga minggu.
Sebagai perbandingan, varian Delta membutuhkan waktu tiga bulan selama musim panas sebelum menjadi penyebab lebih dari 80 persen kasus.
Para ilmuwan di Afrika pertama kali memperingatkan tentang Omicron kurang dari sebulan yang lalu dan pada 26 November 2021, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menetapkannya sebagai “variant of concern". Sejak itu, mutasi virus tersebut muncul di sekitar 90 negara.
Banyak tentang varian omicron masih belum diketahui, termasuk apakah itu menyebabkan penyakit yang lebih parah atau tidak. Studi awal menunjukkan, mereka yang sudah divaksinasi akan memerlukan suntikan booster demi mencegah infeksi Omicron. Walau sebenarnya tanpa dosis tambahan, vaksinasi masih menawarkan perlindungan kuat terhadap penyakit parah dan kematian.
[ANTARA]
Berita Terkait
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- 9 Mobil Bekas dengan Rem Paling Pakem untuk Keamanan Pengguna Harian
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
Pilihan
-
Kehabisan Gas dan Bahan Baku, Dapur MBG Aceh Bertahan dengan Menu Lokal
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
Terkini
-
Lewat RUPSLB, BRI Optimistis Perkuat Tata Kelola dan Dorong Kinerja 2026
-
Kinerja Berkelanjutan, BRI Kembali Salurkan Dividen Interim Kepada Pemegang Saham 2025
-
Ini Tanggal Resmi Penetapan UMP dan UMK Jawa Tengah 2026: Siap-siap Gajian Naik?
-
Melalui BRI Peduli, BRI Hadir Dukung Pemulihan Korban Bencana di Sumatra
-
Mitigasi Risiko Bencana di Kawasan Borobudur, BOB Larang Pengeboran Air Tanah dan Penebangan Masif