
Pada tahun 1930-an, timbul kekacauan di Tiongkong akibat peperangan. Khong A Djong pun pulang ke Semarang dan menetap di Kampung Gabahan pada 1934.
Tak lama kemudian, Khong A Djong menikahi gadis tetangga yang bernama Auw Yang Ien Nio. Keduanya kemudian menetap di Kampung Brondongan. Di kampung inilah Khong A Djong memulai bisnis berdagang koran hingga berjualan palawija, dan rempah-rempah, serta mempraktikan ilmu pengobatan yang diperoleh dari Wong Fei Hung.
Ia juga aktif terlibat dalam perkumpulan Hoo Hap Hwe, yang kala itu berkantor di Jalan Plampitan. Suhu Khong A Djong di perkumpulan Hoo Hap juga dikenal sebagai kausu, atau guru besar dan juga pendiri.
Bram menuturkan pada era 1950-an, Khong A Djong pernah berduel dengan seorang pejudo senior dari Jepang, Master Makino. Pertarungan dua jago bela diri in pun digelar secara terbuka di kawasan Pecinan Semarang.
Dalam pertarungan itu, Khong A Djong mampu mengalahkan Master Makino, hingga semakin banyak orang yang ingin berguru kepadanya. Keahlian ilmu bela diri Khong A Djong, konon sempat masuk pemberitaan media kala itu. Bahkan kabarnya atraksi Khong A Djong sempat diliput media televisi, TVRI, saat dirinya dilindas truk. Atraksi inilah yang membuat nama Khong A Djong kian populer kala itu.
Bram mengaku kemampuan bela diri Khong A Djong bahkan masih diperlihatkan saat usia senja. Kala itu, Bram pernah menyaksikan Khong A Djong memainkan senjata kwan tao, tombak berujung golok besar.
“Padahal, kwan tao sangat berat. Kami yang saat itu masih duduk bangku SD saja untuk mengangkat senjata itu saja kesulitan. Namun, Suhu Khong A Djong mampu memainkannya dengan sangat cekatan,” ujar Bram.
Tak hanya ahli bela diri, Khong A Djong juga memiliki keahlian dalam ilmu pengobatan. Ia bahkan pernah memproduksi minuman kesehatan yang populer dengan sebutan minuman Adjong, pada tahun 1970-an.
Baca Juga: Wow! 25.271 Anak di Kota Semarang Disuntik Vaksin Covid-19
Konon minuman A Djong, mirip seperti arak. Siapa yang meminumnya dengan takaran berlebihan akan mengalami mabuk. Kondisi ini pulalah yang membuat istilah Ndoyong Adjong sangat populer di Kota Semarang kala itu. Ndoyong Adjong adalah istilah bagi orang yang mabuk seusai mengonsumsi minuman Adjong.
Namun kejayaan minuman Adjong berakhir di era 1980-an. Pabrik minuman Adjong pun harus ditutup. Meski demikian, masyarakat Kota Semaranng masih mengenang minuman Adjong sebagai salah satu minuman top di zamannya.
Pasca-berakhirnya era minuman Adjong, muncul minuman congyang, yang hingga kini menjadi trademark minuman beralkohol khas Semarang.
Meski demikian, banyak yang menyebut jika minuman congyang ini merupakan turunan dari minuman Adjong. Bahkan, banyak yang menyebut jika pembuat minuman congyang, Koh Tiong, sebagai murid Khong A Djong yang mewarisi ilmu pembuatan atau meracik minuman kesehatan.
Putra Khong A Djong, Khong Fan Shen, membantah rumor yang menyebutkan Koh Tiong merupakan murid ayahnya. Ia bahkan menampik kabar jika Koh Tiong pernah menjadi karyawan Suhu Khong, baik dalam seni bela diri maupun meracik minuman kesehatan.
“Minuman Adjong hanya diproduksi kala itu oleh Suhu Khong Adjong sendiri. Beliau juga tidak pernah membuka cabang atau pun membagi resep minumannya kepada siapa pun,” ujar Khong Fan Shen.
Berita Terkait
Terpopuler
- Ole Romeny Menolak Absen di Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
- Tanpa Naturalisasi, Jebolan Ajax Amsterdam Bisa Gantikan Ole Romeny di Timnas Indonesia
- Makna Satir Pengibaran Bendera One Piece di HUT RI ke-80, Ini Arti Sebenarnya Jolly Roger Luffy
- Ditemani Kader PSI, Mulyono Teman Kuliah Jokowi Akhirnya Muncul, Akui Bernama Asli Wakidi?
- Jelajah Rasa Nusantara dengan Promo Spesial BRImo di Signature Partner BRI
Pilihan
-
6 Smartwatch Murah untuk Gaji UMR, Pilihan Terbaik Para Perintis 2025
-
3 Film Jadi Simbol Perlawanan Terhadap Negara: Lebih dari Sekadar Hiburan
-
OJK Beberkan Fintech Penyumbang Terbanyak Pengaduan Debt Collector Galak
-
Tarif Trump 19% Berlaku 7 Agustus, RI & Thailand Kena 'Diskon' Sama, Singapura Paling Murah!
-
Pemerintah Dunia dan Tenryuubito: Antagonis One Piece yang Pungut Pajak Seenaknya
Terkini
-
Posisi Sekjen Dirangkap Megawati, Ganjar dan Bambang Pacul Dapat Jabatan Mentereng di DPP PDIP
-
Pilpres 2024 Kandang Banteng Jebol, Megawati Sentil PDIP Jateng: Awas, Jangan Memalukan Saya Lagi!
-
Anjloknya Argo Bromo Anggrek: Jalur Sudah Dibuka, Puluhan Kereta di Semarang Tetap Batal Berangkat
-
BRI Serahkan Bantuan Ambulans untuk Politeknik Energi dan Mineral Akamigas lewat Program TJSL
-
14 Tahun Mencari Jalan Keluar, Sabrang Letto: Indonesia Terjebak 'Deadlock Stupidity''