SuaraJawaTengah.id - Wali murid SDN Ngrajek 1, mengadakan syukuran menyambut dimulainya pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas di sekolah. Belajar tatap muka dilakukan dengan menerapkan prokes ketat.
Syukuran PTM dilakukan dengan cara makan bersama (kembulan), murid dan guru di sekolah. Mereka menyantap bersama nasi dan beraneka lauk pauk yang dihamparkan pada selembar daun pisang.
Kepala Sekolah SD Ngrajek 1, Toifur Yusuf mengatakan acara syukuran diadakan pada hari pertama masuk sekolah, 3 Januari 2022. Pembelajaran tatap muka terbatas dimulai awal semester genap tahun ajaran 2021-2022.
Menurut Toifur Yusuf, acara kembulan sebagai bentuk syukur orang tua menyambut PTM. Hampir 2 tahun kegiatan belajar difokuskan di rumah akibat pandemi.
“Wali murid kami datangkan, tapi tetap prokes. Alhamdulillah orang tua bersyukur karena sudah mulai PTM terbatas,” kata Toifur Yusuf saat ditemui di SD Ngrajek 1, Kecamatan Mungkid, Kabupaten Magelang, Rabu (5/1/2022).
Toifur Yusuf mengapresiasi inisiatif orang tua mengadakan syukuran PTM. Ini sebagai bentuk perhatian dan kasih sayang orang tua murid terhadap sekolah. “Ini menunjukkan betapa mereka merindukan anak-anak kembali sekolah.”
SD Ngrajek memberlakukan PTM terbatas dengan kapasitas 50 persen dari jumlah siswa. Sebanyak 186 siswa masuk sekolah Senin-Sabtu dengan pembagian 2 sift berdasarkan durasi pelajaran.
Pembelajaran sift pertama dimulai pukul 7.15 WIB hingga pukul 10.00 WIB. Setelah seluruh siswa sift pertama dipulangkan, pembelajaran sift kedua baru dimulai pukul 10.15 WIB.
SD Ngarjek 1 dinilai telah siap menyelenggarakan pembelajaran tatap muka sesuai standar prokes. Semua orang yang masuk kompleks sekolah wajib menjalani pemeriksaan suhu.
Baca Juga: Sekolah di Jakarta Wajib Ditutup 15 Hari Jika 5 Persen Guru dan Murid Terpapar Covid-19
Sekolah juga menyediakan sarana cuci tangan dan hand sanitizer di sejumlah tempat yang mudah dijangkau siswa. Guru dan orang tua siswa berkoordinasi untuk mencegah murid yang sedang sakit masuk sekolah.
Menyambut PTM terbatas, pihak sekolah dan orang tua murid berinisiatif menghias interior kelas agar ada penyegaran suasana. Total 7 lokal kelas di SD Ngrajek 1 dicat ulang dan dihias agar murid kerasan.
“Jadi mereka (murid) happy masuk ke kelas. Ada perubahan yang bikin anak itu pangling. Itu salah satu daya tarik setelah hampir 2 tahun mereka tidak pernah masuk kelas,” kata Toifur Yusuf.
Kontributor : Angga Haksoro Ardi
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
6 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Wanita: Lincah, Irit, dan Punya Bagasi Cukup
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
Terkini
-
BRI Perkuat Aksi Tanggap Bencana Alam, 70 Ribu Jiwa Terdampak Beroleh Bantuan
-
PSIS Semarang Gegerkan Bursa Transfer: Borong Tiga Pemain Naturalisasi Sekaligus
-
8 Wisata Terbaru dan Populer di Batang untuk Libur Sekolah Akhir 2025
-
5 Rental Mobil di Wonosobo untuk Wisata ke Dieng Saat Libur Akhir Tahun 2025
-
Stefan Keeltjes Enggan Gegabah Soal Agenda Uji Coba Kendal Tornado FC