SuaraJawaTengah.id - Seorang pengasuh pondok pesantren (ponpes) di Kabupaten Demak diduga kuat mencabuli ustadzah dan santriwati yang masih di bawah umur. Kepolisian diminta tegas menegakkan hukum.
Aktivis perlindungan perempuan dan anak Tegal, Hamidah Abdurrachman mengatakan, kasus kekerasan seksual yang terjadi di ponpes di Demak sangat memprihatinkan.
"Ponpes sebagai tempat pendidikan yang berlatarkan agama, di mana di sana diharapkan diajarkan nilai-nilai agama dan akhlak mulia justru terjadi pelecehan seksual, perbuat cabul, mungkin juga sampai perkosaan," kata Hamidah, Senin (10/1/2022).
Untuk itu Hamidah meminta kepolisian benar-benar serius menegakkan hukum dalam kasus tersebut. Jangan sampai ada celah untuk melakukan upaya damai atau menyelesaikan kasus itu di luar hukum.
Baca Juga: Ulasan Buku Iktiraf Sekuntum Melati: Belajar Optimis dari Tokoh Yasmin
"Saya harap polisi benar-benar menegakkan hukum karena ini merupakan kejahatan yang sangat serius," tandas mantan komisioner Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) itu.
Hamidah juga meminta adanya pendampingan terhadap korban untuk memulihkan traumanya. Kepolisian mesti bekerjasama dengan badan layanan pendampingan perempuan dan anak yang ada di tiap daerah.
"Kepolisian harus bekerjasama untuk memberikan pendampingan terhadap korban dan juga harus dijaga tingkat keamanannya. Jangan sampai terulang kembali kasus seperti ini," ujarnya.
Hamidah yang merupakan dosen di Fakultas Hukum Universitas Pancasakti Tegal juga mengharapkan adanya peran orang tua dalam memberikan dukungan terhadap korban. Hal ini penting agar tidak terjadi viktimisasi terhadap korban.
"Viktimiasi itu, sudah menjadi korban suatu kejahatan, dia menjadi korban lagi oleh masyarakat. Misal, pandangan sosial yang tidak berpihak terhadap korban, disalahkan, dikucilkan, atau dibully. Jadi saya berharap empat unsur ini, pemerintah, kepolisian, orang tua dan masyarakat sama-sama dalam koridur melindungi perempuan sebagai korban, apalagi itu anak-anak," katanya.
Baca Juga: Berdalih Mau Ambil Besi dalam Perut, Dukun di Kulon Progo Perkosa Anak 15 Tahun
Lebih lanjut Hamidah menilai kemungkinan perlunya langkah penutupan ponpes menyusul adanya kasus tersebut.
"Kalau seandainya ponpes ini memang sudah besar kasusnya ya mungkin harus ditutup dulu. Pemda harus menutup dan menyelamatkan anak-anak di sana dan mencarikan sekolah lain yang lebih aman," kata dia.
Seperti diberitakan Suara.com, pencabulan terjadi di salah satu ponpes di Kabupaten Demak. Dengan dalih menyemprotkan obat nyamuk, oknum pengasuh ponpes itu malah mencabuli ustadzah.
Pencabulan di ponpes yang cukup terkenal itu tak hanya menimpa ustadzah yang menjadi tenaga pengajar, tetapi juga santriwati yang masih di bawah umur.
Kontributor : F Firdaus
Berita Terkait
-
Bias Antara Keadilan dan Reputasi, Mahasiswi Lapor Dosen Cabul Dituduh Halusinasi
-
BRI Insurance Komitmen Tingkatkan Inklusi Asuransi Syariah, Sasar Pesantren
-
Tindak Kekerasan Masih Jadi Masalah Serius, Menteri PPPA Ajak Perempuan Berani Bersuara
-
Bicara tentang Bahaya Kekerasan Seksual, dr. Fikri Jelaskan Hal Ini
-
Gibran Sambut Usulan Mendikdasmen Buat Sekolah Khusus Korban Kekerasan Seksual: Ide yang Baik
Tag
Terpopuler
- Mees Hilgers Didesak Tinggalkan Timnas Indonesia, Pundit Belanda: Ini Soal...
- Elkan Baggott: Pesan Saya Bersabarlah Kalau Timnas Indonesia Mau....
- Miliano Jonathans Akui Tak Prioritaskan Timnas Indonesia: Saya Sudah Bilang...
- Denny Sumargo Akui Kasihani Paula Verhoeven: Saya Bersedia Mengundang..
- Elkan Baggott Kembali Tak Bisa Penuhi Panggilan Shin Tae-yong ke TC Timnas Indonesia
Pilihan
-
PublicSensum: Isran-Hadi Unggul Telak atas Rudy-Seno dengan Elektabilitas 58,6 Persen
-
Munawwar Sebut Anggaran Rp 162 Miliar untuk Bimtek Pemborosan: Banyak Prioritas Terabaikan
-
Drama Praperadilan Tom Lembong: Kuasa Hukum Bongkar Dugaan Rekayasa Kesaksian Ahli
-
Dua Juara Liga Champions Plus 5 Klub Eropa Berlomba Rekrut Mees Hilgers
-
5 Rekomendasi HP Infinix Sejutaan dengan Baterai 5.000 mAh dan Memori 128 GB Terbaik November 2024
Terkini
-
Jokowi Sampai Turun Gunung ke Semarang, Optimis Luthfi-Yasin Menang di Pilgub Jateng
-
Dramatis! Evandro Brandao Jadi Pahlawan, PSIS Curi Poin di Kandang Persik Kediri
-
Cari Rumah Baru di Ibu Kota Jatim Sesuai Fengshui? Hadiri BRI Property Expo 2024 Goes to Ciputra Surabaya
-
Jelang Pencoblosan, PAN Jateng Dorong Pilkada Berlangsung Damai, Ini Alasannya
-
Ngerinya Tanjakan Silayur: Titik Kritis Kecelakaan yang Kini Jadi Prioritas Pemerintah Kota Semarang