Scroll untuk membaca artikel
Budi Arista Romadhoni
Rabu, 12 Januari 2022 | 11:11 WIB
Salah satu warga Dusun Wuni (baju merah) hendak mengambil air di tandon air bantuan dari Semen Gresik. Semenjak adanya program pembangunan sumber air oleh Semen Gresik, warga tidak perlu berjalan jauh untuk mengambil air bersih. [Dok Semen Gresik]

SuaraJawaTengah.id - Denyut kehidupan begitu terasa di Dusun Wuni, Desa Kajar, Kecamatan Gunem, Kabupaten Rembang, beberapa hari ini. Sudah hampir dua pekan, warga bergotong royong sedang membangun pipanisasi sepanjang 1.200 meter untuk menyalurkan air bersih ke rumah-rumah warga.

Mereka memang sudah tersenyum lega. Sudah hampir tiga tahun ini warga desa merasa nyaman dan bersemangat melanjutkan hidup tanpa kesulitan air bersih.

Air bersih sempat menjadi persoalan utama bagi warga yang bermukim di Dusun Wuni. Sebanyak 160 KK warga setempat sudah puluhan tahun bergelut dengan problematika air bersih dan mengandalkan air tadah hujan untuk kebutuhan mandi, cuci, dan kakus (MCK).

Kepala Dusun Wuni, Sono mengisahkan, dulu warganya terpaksa berjalan kaki sekitar 1,5 kilometer, menyusuri perbukitan sembari memanggul jerigen untuk mengambil air bersih yang berlokasi terletak di Desa Waru, Kecamatan Jepon, Blora. Jika kondisi mendesak, warga terpaksa harus membeli air bersih dengan jerigen yang harganya lumayan mahal.

Baca Juga: Semen Gresik Tutup 2021 dengan Berbagai Prestasi Gemilang

Namun secercah harapan datang, ketika PT Semen Gresik (PTSG) memberikan bantuan untuk mendapatkan sumber air bersih, sekaligus memfasilitasi berupa pompa, pipanisasi, dan pembuatan tandon sebagai penampungan.

Bantuan dari CSR Semen Gresik, kata dia, membuat warga tak lagi bersusah payah untuk mendapatkan air bersih ke Desa Waru. Apalagi harus menggantungkan dari tadah air hujan.

‘’Pada tahun 2017, kami mendapati bahwa di dasar Gua Manuk di dusun kami, ada mata air dengan kedalaman 200 meter. Pada 2019, Semen Gresik membantu kami dengan fasilitas pompa, pipa dan pembangunan tandon. Air dari dasar gua dipompa ke atas, dan pipa untuk menyalurkan air ke bak penampungan,’’ kenang Sono.

Dikatakannya, manfaat dari program air bersih itu sangat dirasakan oleh warga untuk keperluan mandi, memasak, mencuci dan irigasi pertanian. Nama Gua Manuk yang dulu dijadikan tempat mengambil sarang burung walet di tahun 1980-an, kini diganti menjadi Gua Sumber Kahuripan atau sumber kehidupan.

Kepala Departeman Komunikasi dan Hukum sekaligus Sekretaris Perusahaan PTSG Gatot Mardiana mengungkapkan, pihaknya berkomitmen untuk selalu mendukung ketersediaan air bersih di Desa Kajar yang menjadi desa ring satu Semen Gresik pabrik Rembang. Pasalnya, air bukan hanya elemen penting pembentuk tubuh, namun juga sumber kehidupan manusia.

Baca Juga: Mendorong Tujuan SDGs, Air Bersih Tidak Dipajaki

Dia menjelaskan, dalam mengatasi krisis air di Desa Kejar khususnya Dusun Wuni, pihaknya menggandeng tim dari Universitas Gajah Mada (UGM).

‘’Setelah dipastikan sumber air tersebut layak konsumsi dan debit airnya cukup, akhirnya pada pertengahan tahun 2019 Semen Gresik memulai kegiatan pemanfaatan sumber air bersih tersebut untuk warga Desa Kajar,’’ kata Gatot dalam keterangannya, Rabu (12/1).

Ditambahkan Gatot, kegiatan kemitraan CSR Semen Gresik yang sudah dilakukan di Desa Kajar meliputi pembuatan bak tampung air bersih dengan kapasitas 20 ribu liter di dasar gua, pemasangan pompa, pipanisasi, hingga pembangunan tandon air bersih berkapasitas total 9.500 liter di kawasan permukiman warga Dukuh Wuni.

‘’Semen Gresik juga membangun anak tangga dan pegangan besi dari mulut gua hingga titik sumber air bersih di dasar gua. Upaya ini dilakukan agar aktivitas perawatan dan pemanfaatan mata air  itu tak lagi terkendala sulitnya medan,’’ pungkasnya.

Load More