Scroll untuk membaca artikel
Ronald Seger Prabowo
Rabu, 12 Januari 2022 | 20:29 WIB
Ratusan warga dataran tinggi dieng Desa Karangtengah, Kecamatan Batur, Banjarnegara, melakukan aksi demo menolak proyek Power Plant Geodipa, Rabu (12/1/2022). [ist]

SuaraJawaTengah.id - Ratusan warga dataran tinggi dieng Desa Karangtengah, Kecamatan Batur, Banjarnegara, melakukan aksi demo menolak proyek Power Plant Geodipa, Rabu (12/1/2022).

Warga melakukan aksi orasi sambil membawa spanduk bertuliskan "Kami Tolak Karena Bahaya, Jangan Asal - asalan membangun".

Tak hanya itu, mereka juga beramai ramai meneriakkan yel yel berbunyi "tolak tolak tolak power plant yan dekat warga sekarang juga".

Koordinator Aksi demo, Samsudin mengatakan aksi ini merupakan penolakan warga atas pembangunan proyek power plant milik PLTP Geodipa Energi.

Baca Juga: Ini 10 Kuliner Khas Kabupaten Wonosobo, Salah Satunya Purwaceng

Warga menganggap, proyek tersebut sangat merugikan dan membahayakan keselamatan karena lokasinya sangat dekat dengan pemukiman warga.

"Penolakan atas berdirinya power plant Geodipa, alasannya karena berdempetan dengan pemukiman warga, bahkan disitu dibuat tanpa adanya jarak, satu meter dari pagar power plant," kata Samsudin kepada Suarajawatengah.id, Rabu (12/1/2022).

Ia menyebut warga sekitar lokasi merasa takut jika proyek power plant akan tetap berlanjut.

"Warga takut taruhannya nyawa, bisa membahayakan warga sekitar," imbuh dia.

juga menilai jika sosialisasi yang dilakukan oleh Geodipa kepada warga sangat terlambat. Pasalnya, warga baru diberi sosialisasi tentang proyek tersebut ketika sudah di tahap pengerjaan.

Baca Juga: Diduga Dibunuh! Bocah di Banjarnegara ini Ditemukan Tewas Mengenaskan di Hutan

"Untuk lingkungan sini tidak ada, kemarin ada sosialisasi tapi sudah telat, jadi tidak dihiraukan, karena sosilasasi itu kan sebelum apa apa yang belum dibuat dan dibangun," ujar dia.

Saat ini, proses pembangunan proyek power plant tersebut sudah dalam tahap pemerataan tanah. Hal itu dirasa menganggu aktifitas warga sekitar.  

"Proses pembangunan baru pemerataan tanah, kan berisik dan polusi juga,"imbuh dia.

Sementara, salah satu warga Karangtengah lainnya, Subur mengatakan aksi demo ini sudah dilakukan untuk ke dua kalinya. Yang pertama di Kantor Kecamatan dan yang kedua di lokasi proyek.

"Pertama di Kecamatan, yang kedua di lokasi proyek," kata dia.

Ia menyebut, proyek besar pembangkit panas bumi tersebut beradad di dua RT desa Karangtengah. Sehingga, dampaknya akan dirasakan oleh banyak warga.

"Ada banyak yang kena dampak, ada 2 RT," tegasnya.

Tidak lama kemudian, warga diajak mediasi bersama pemerintah daerah Banjarnegara yang diwakilkan langsung oleh PLH Bupati. Hasil dari mediasi untuk sementara pembangunan proyek power plant diberhentikan sampai waktu yang belum ditentukan.

"Akhirnya tadi mediasi sama Bupati, Bupati ke kantor Geodipa, terus kembali ke lokasi dan  untuk pembangunan diberhentikan sementara, "pungkas dia.

Kontributor : Citra Ningsih

Load More