Scroll untuk membaca artikel
Ronald Seger Prabowo
Minggu, 16 Januari 2022 | 20:12 WIB
Petugas medis menyuntikkan vaksin COVID-19 AstraZeneca di Sekolah Wat Bangkhuntian Nok, Bangkok, Thailand, Sabtu (8/1/2022). Pemerintah Thailand mempercepat suntikan vaksinasi COVID-19 dan suntikan booster untuk menahan lonjakan kasus khususnya varian Omicron dan menutup beberapa area publik serta membatasi jumlah orang yang berkumpul. [ANTARA FOTO/Peerapon Boonyakiat / SOPA Images/Sipa USA via Reuters/rwa]

SuaraJawaTengah.id - Pemerintah Thailand mengumumkan kematian pertama warganya akibat virus Covid-19 varian Omicron.

Kabar tersebut jadi warning bagi masyarakat Indonesia untuk tetap waspada dan disiplin menerapkan protokol kesehatan.

Dilaporkan Reuters dan dilansir ANTARA, Minggu (16/1/2022), pejabat kesehatan setempat menjelaskan kematian itu menimpa seorang perempuan lanjut usia berusia 86 tahun di provinsi Songkhla.

"Perempuan itu adalah pasien Alzheimer yang hanya bisa berbaring di tempat tidur," kata juru bicara kementerian kesehatan Rungrueng Kitphati.

Baca Juga: Pegawai Bank di Malang Positif Omicron, Bupati Sanusi: Sebelumnya Bekerja di Trenggalek

Kitphati menambahkan Thailand belum memerlukan langkah-langkah pembatasan COVID-19 lebih lanjut.

Thailand mendeteksi kasus pertama Omicron bulan lalu yang mendorong pemerintah memberlakukan lagi karantina wajib bagi pengunjung asing.

Pada Minggu, ada 8.077 kasus baru dan sembilan kematian yang dilaporkan. Sejak awal pandemi pada 2020, Thailand telah mencatat 2,3 juta kasus dan hampir 22.000 kematian akibat COVID-19.

Sekitar 66 persen dari sekitar 72 juta penduduk di negara itu telah menerima dua dosis vaksin COVID-19 dan sekitar 14,9 persen telah divaksin dosis penguat (booster).

Meski demikian, kematian akibat Omicron di Thailand sudah diperkirakan sebelumnya ketika negara itu sudah mencatat lebih dari 10.000 kasus Omicron, kata dia.

Baca Juga: Ahli: Varian Omicron Terbukti Bisa Bertindak sebagai Vaksin Covid-19 Alami

Load More