SuaraJawaTengah.id - Harga minyak goreng di Banjarnegara, masih tinggi. Hal itu menyebabkan pengusaha keripik tempe terpaksa libur produksi.
Meski informasi Kementrian Perdagangan (Mendag) memutuskan harga minyak turun, namun berdasarkan pantauan Suara.com, harga minyak di Banjarnegara masih menyentuh Rp20 ribu per liter di pasaran.
Salah satu pengusaha keripik tempe, Sukini mengatakan, harga minyak satu karton isi 18 liter sebelumnya berkisar Rp185 ribu. Namun harga tersebut mengalami kenaikan setiap hari hingga mencapai harga Rp353 ribu.
"Dampaknya luar biasa, dari Rp185 ribu setiap hari naik dan sampai pengiriman terkahir itu harganya mencapai Rp353 per 18 liter," kata dia, Rabu (18/1/2022).
Bahkan, saat ini Sukini mengalami kesulitan untuk mendapatkan minyak goreng untuk produksi keripik. Dampaknya, produksi tempe terpaksa libur beberapa hari.
"Minyak selain mahal juga susah didapat. Kadang mau produksi tapi minyaknya belum ada, jadi libur tidak goreng. Sudah sekitar 3 hari tidak produksi. Biasanya satu minggu, itu kami bisa 5-6 kali goreng. Tapi karena minyak susah dan mahal, jadi libur dulu," jelas dia.
Meski harga minyak masih meroket, Sukini tetap berusaha untuk memenuhi permintaan konsumen. Ia mengeluhkan kenaikan harga yang terjadi terus menerus sehingga sulit baginya untuk menentukan harga produk di pasaran.
Ia juga mengaku kewalahan dan terpaksa menaikan harga produk.
"Kenaikan harga dua lipat jadi tetap naik harga produknya. Pembeli ada tapi kami kewalahan karena harga minyak yang terus berubah ubah. Itu sangat menyusahkan kami untuk menentukan harga karena tidak stabil," ujarnya.
Baca Juga: Kedapatan Jual Minyak Goreng di atas Rp 14 Ribu per Liter, Pemerintah akan Ambil Langkah Tegas
Sukini adalah salah satu dari pengusaha makanan olahan yang harus menggunakan minyak. Ia menyebut, banyak pelaku usaha lainnya yang memilih untuk tidak produksi sampai harga minyak kembali stabil.
"Teman teman banyak yang memilih berhenti produksi sampai menunggu stabil. Tapi kalau saya tetap berusaha memenuhi permintaan konsumen tapi dengan harga yang menyesuaikan," imbuh dia.
Dalam sehari, rumah produksi keripik tempe Suka Nicky biasanya mampu membuat satu kwintal keripik tempe.
"Biasanya sehari bisa 1 kwintal bahan jadi keripik tempe. Tapi karena ini libur jadi mengurangi jumlah produksi dan juga hari kerja," papar dia.
Produk keripik tempe Sukini sudah di jajakan di berbagai pasar tradisional yang ada di Kabupaten Banjarnegara.
"Sudah ada reseller dari berbagai pasar yang ada di Banjarnegara, jadi rata rata mereka yang ambil kesini," jelasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- Jordi Cruyff Sudah Tinggalkan Indonesia, Tinggal Tandatangan Kontrak dengan Ajax
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
Pilihan
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
-
Toba Pulp Lestari Dituding Biang Kerok Bencana, Ini Fakta Perusahaan, Pemilik dan Reaksi Luhut
-
Viral Bupati Bireuen Sebut Tanah Banjir Cocok Ditanami Sawit, Tuai Kecaman Publik
Terkini
-
SIG Dukung Batam Jadi Percontohan Pengembangan Fondasi Mobilitas & Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan
-
Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah Kirim 29 AMT untuk Pemulihan Suplai di Sumatera
-
4 Link Saldo DANA Kaget Jumat Berkah: Raih Kesempatan Rp129 Ribu!
-
Skandal PSSI Jateng Memanas: Johar Lin Eng Diduga Jadi 'Sutradara' Safari Politik Khairul Anwar
-
8 Tempat Camping di Magelang untuk Wisata Akhir Pekan Syahdu Anti Bising Kota